Saya masih sangat ingat,
kejadian tak mengenakkan di tahun 2016. Ketika itu saya jatuh sakit, badan
kepayahan untuk digerakkan. Hasil dari periksa dokter dan ahli nutrisi,
menyarankan saya diet ketat. Dan atas alasan kapok terkena sakit, maka tekad
hidup sehatpun membulat.
Kebetulan, tidak lama setelah
periksa dokter, bulan Ramadan tiba. Di bulan mulia itu, selain menjalankan
puasa sekaligus menjadi momentum bertransformasi. Saya geming ingin mengubah
gaya hidup, salah satunya dengan selektif soal asupan –saat berbuka dan sahur.
Kulineran di arena ngabuburit,
tak lagi sebebas sebelumnya. Dengan Wifi Rumah, saya mencari informasi sebanyak-banyaknya. Soal bagaimana
sebaiknya memilih asupan, yang cocok dan membantu menjalankan diet saat bulan
puasa.
Buah dari kerja keras tampak, saya merasakan hal berbeda di akhir bulan Ramadan.
Badan lebih langsing dan terasa enteng, keluhan-keluhan pusing dan mudah capek –saat badan gendut--
menyingkir. Saya berhasil memangkas bobot, sampai sekitar 20
kg-an—alhamdulillah.
----
Tak terasa, bulan Ramadan tinggal menghitung hari. Semoga kita disehatkan badan, disampaikan usia hingga tiba di bulan mulia. Mumpung masih ada waktu, mari mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Banyak mencari informasi, bagaimana menjalankan ibadah di hari hari di bulan suci.
Apalagi era digital, memudahkan kita mencari informasi. Jaringan internet bukan kendala, bahkan di daerah pelosok atau terpencil sekalipun. IndiHome by Telkom Indonesia, menyediakan layanan Wifi Rumah dengan jaringan diandalkan.
Yuk, manfaatkan kemudahan ini, guna mendukung puasa yang lebih baik. Agar selepas Ramadan, kita menjadi pribadi yang lebih bijaksana.
Menu Sehat Saat Puasa Membantu Saya Diet
Cerita puasa saya mulai,
beberapa bulan selepas jatuh sakit. Saya disarankan ahli nutrisi, mengurangi
asupan dari berbahan olahan gula, minyak, tepung, santan. Menggantinya dengan
asupan real food, atau memilih
makanan yang minim pengolahan.
Oya,
real food, adalah asupan yang diolah
secara alami. Real food tidak ada label kadaluarsa, atau musti digoreng, dicampur bumbu ini dan itu, dan
sebagainya. Namanya juga makanan alami, sebagian
besar diproses oleh alam. Wifi Rumah, sangat membantu saya memilih memilah apa saja yang
termasuk real food.
Misalnya ketika ngabuburit, kalau biasanya membeli kolak atau bubur sumsum atau gorengan. Kini saya memilih kelapa muda, dan mengonsumsinya tanpa gula. Rasa manis alami air kelapa, pas banget dikonsumsi saat berbuka. Anjuran agama tertunaikan, yaitu berbuka dengan yang manis.
Daging kelapa, sangat membantu mengatasi rasa lapar. Berbuka dengan air kelapa dan daging kelapa, membuat saya kenyang dan tahan tidak makan besar.
Makan besar bisa setelah
tarawih, itupun saya cukup selektif. Mengambil nasi putih secukupnya, dengan
lauk yang diolah tanpa minyak. Misalnya telur rebus, ayam panggang/bakar.
Kemudian memperbanyak minum air putih, serta menyediakan camilan buah.
Untuk kebutuhan karbohidrat, tidak melulu didapatkan dari nasi. Saya mengganti dengan ubi atau singkong, lagi-lagi yang diolah dengan cara direbus. Menu sahur tidak jauh berbeda dengan berbuka, kuncinya di cara pengolahan tanpa minyak goreng.
Konsistensi dan ketekunan,
berperan sangat besar. Kita musti mencari kegiatan di malam hari, agar tidak fokus ke makanan. Bisa membuka latop atau smartphone, memilih
tayangan bermanfaat. Wifi Rumah musti dimanfaatkan maksimal, guna mendukung ibadah sedang
dikerjakan.
Selamat berpuasa ya
teman-teman, mari kita manfaatkan Ramadan dengan sebaik-baiknya. Kita bisa
belajar dari berbagai sumber, tanpa harus pergi ke majelis secara langsung.
Semoga buah dari puasa, akan mewarnai sikap kita sepanjang tahun menuju Ramadan
berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA