Bulan Ramadan, bulannya umat muslim berpuasa. Target paling umum, adalah menyelesaikan ibadah puasa sebulan penuh tanpa batal – semoga kita sehat, amiin. Puasanya orang beriman, lebih dari sekedar menahan apar dan haus. Adalah bagaimana, agar setiap kegiatan di bulan puasa memiliki nilai ibadah —yaitu menjadikan diri menjadi pribadi lebih baik.
Saya sendiri memasang target Ramadan, yaitu khatam qur’an. Kalau sebulan ada 30 hari dan quran ada 30 juzz, berarti sehari satu juzz musti selesai dibaca. Terus terang saja, selama ini saya membaca quran quran selepas subuh saja. Maka tidak kelas khatam, bahkan sering absen.
Selain target khatam qur'an, saya punya target untuk hidup lebih sehat. Melunturkan lemak lemak yang ngumpet di badan, agar lebih singset dan sehat . Sebab dulu dengan keterbatasan ilmu, puasa ya puasa tapi timbangan badan cenderung nambah.
Sebabnya sudah jelas, jam berbuka saya sambut dengan ballas dendam. Mengonsumsi asupan manis, dalam jumlah banyak dan saban hari. Hari ini takjilnya kolak, besok es campur, lusa bubur sumsum, es pisang palu butung, dan seterusnya dan seterusnya. Itu belum makan besarnya ya.
Kalau ada undangan berbuka, saya bisa-bisa kalap konsumsi makanan. Bener-bener tidak mencerminkan, orang yang sedang berusaha menahan hawa nafsu. Makanya ada istilah, siang puasa malam puasin. Memang demikian adanya.
Dan tak heran, saat lebaran datang. Baju makin longgar saja, untuk menutupi perut depan yang semakin menonjol. Sampai pada satu waktu, saya jatuh sakit dan badan kepayahan untuk berkegiatan.
-------
Dengan ketekunan dan kesabaran, perubahan terjadi pada tubuh ini. Lemak yang sebelumnya bergelambir, mulai menyusut sedikit demi sedikit. Berkat selektif soal jenis asupan, dan mengatur waktu konsumsi makan di malam hari.
Saya benar-benar mengerem makanan manis, baik saat berbuka, pada malam hari ataupun saat sahur. Gorengan dikurangi, pun asupan yang berbahan dasar tepung. Memang tidak serstus persen stop, tetapi mengurangi dalam porsi banyak.
Celana yang dulunya sesak, akibat lingkar pinggang melar dan buncit perut. Saya dapati mengendor, pun baju-baju yang tak muat kini terpakai lagi.
Memasang Target di Bulan Ramadan
Ada yang tak kalah penting, setelah pencapaian itu. Tentang khatam quran, pun tentang berat badan yang ideal. Adalah mempertahankan pencapaian, di hari- hari berikutnya setalah bulan puasa berlalu. Saya ingat pepatah, bahwa mempertahankan lebih sulit dibanding mencapainya. Sungguh, benar adanya.
Pada artikel ini, sengaja saya tidak membahas, cara khatam atau mengatur konsumsi makanan. Semoga di lain waktu, diberi kesempatan untuk berbagi di tulisan selanjutnya. Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA