Kehidupan ini sungguh dahsyat, saban hari kita jalani waktu dengan aneka urusan demi urusan. Mulai urusan sepele dan remeh temeh, sampai urusan sangat penting menyangkut hajat hidup. Masing-masing kita, ditempa dengan mengatasi masalah sesuai takarannya.
Tak dipungkiri, bahwa setiap orang memiliki kapasitas. Tercermin dari bagaimana memilih cara hidup, serta bagaimana menjalani polanya. Semua yang menjadi kebiasaan, selaras dengan kadar pemikiran dimiliki.
Kualitas seseorang akan terdeteksi, dari cara bersikap, berucap dan mengambil keputusan. Tampak dari cara menyelesaikan masalah, pun sikap ketika menemui masa kritis. Maka pengelolaan masalah sangat penting, aka membentuk karakter, dan pembawaan diri.
Dan akan berbeda antara yang berilmu dan tidak, saat menghadapi permasalahan sekaligus hasilnya. Namun ilmu kehidupan, tidak berbanding lurus dengan jenjang pendidikan. Alam semesta adalah ladang ilmu hakiki, bisa diraup siapapun tak terkecuali.
Banyak tokoh dunia dulunya tak berpunya, semisal Charlie Caplin, aktor film bisu melegenda, semasa mudanya menggelandang di London. Presenter talkshow terkemuka Oprah Winfrey, adalah putri tukang tambang miskin dan semasa kecil diasuh nenek karena perceraian kedua orang tuanya.
Ada lagi (alm) Prof Hembing dan (almh) SK Trimurti, berikutnya Sofyan Djalil, Andrie Wongso, Susi Pujiastuti, Titik Puspa dan sederet nama hebat Indonesia lainnya. Mereka mendapatkan pengakuan khalayak luas, terbilang sangat menonjol di bidangnya.
-0O0-
Sebuah talkshow menghadirkan penyanyi Rio Febrian, dan ditanyakan oleh penanya perihal rahasia Rio bisa bertahan di dunia menyanyi , sementara banyak penyanyi baru bermunculan. Pemenang kompetisi nyanyi Asia Bagus 1999 menjawab, (lebih kurang) bahwa setiap pilihan profesi perlu menyertakan tanggung jawab di dalamnya.
Sebagai penyanyi, Rio berusaha disiplin dan profesional. Terus mengasah tehnik vokal, belajar menyampaikan pesan dari lagu yang dibawakan. Luwes saat di panggung, berinteraksi sewajarnya dengan audience, berusaha tampil dengan stamina prima.
Ada satu album milik Rio Febrian, direkam sebagian di Jakarta dan sebagian lainnya di Swedia, hal ini dilakukan demi mempersembahkan hasil maksimal. Menyimak isi talkshow, saya berkesimpulan bahwa Rio expert dibidangnya.
Bekerja dengan Menggenggam Ilmu
Bagi pembaca buku-buku Buya Hamka, saya yakin tak asing dengan quote "Kalau hidup sekedar hidup babi di hutan juga hidup, kalau kerja sekedar kerja kera juga bekerja." Bagi saya pribadi, quote ini memantik semangat terus belajar dan berkarya lebih baik.
Manusia, ditakdirkan mulia, memiliki derajad lebih tinggi dari mahluk lain. Manusia dibekali akal pikiran, sebagai senjata menjalankan tugas kekhalifahan. Maka sudah semestinya manusia, lebih dari sekedar bekerja.
Ibarat Samurai yang mengenggam ilmu pedang, maka pedang samurai di genggaman tunduk kepadanya. Sabetannya sepenuh tenaga, ketepatan sasaran tak terbantahkan, memburu lawan dengan kecepatan tak terduga.
Ilmu, akan membedakan seorang ahli dengan yang biasa saja. Bekerja dengan mengenggam ilmu, membuat pekerjaan lebih dari sekedar bekerja.
– Semoga bermanfaat-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA