Dulu, saya penggemar soup buah. Menurut saya, cara menyajikannya beda
dengan es campur. Soup buah itu setingkat lebih, ada jenis buah yang tidak
terpakai di es campur. Misalnya buah pisang, anggur, klengkeng, apel, yang
notabene buah mahal.
Soup buah segar disajikan di mangkok bening, susunannya bisa dilihat
dari sisi luar. Daging buah melon dikerok bulat, daging buah pepaya, daging
buah naga dengan bulatan serupa. Pisang diiris tipis, kerokan alpukat, serutan
kelapa muda, dan buah nangka dipotong
dadu.
Warna- warni buah sungguh menggoda, ditambah serutan es batu diatanya.
Kemudian diguyur syrup warna merah, kental manis dan dipaling ujung buah
anggur. Kalau tidak kuat, bisa-bisa seketika lapar mata.
Penglihatan sedemikian terintimidasi, menuntun tangan meraih, kemudian
sesendok demi sesendok diniimati. Setiap suapan soup buah, citarasanya langsung
menempel di lidah dan. Setelahnya, di lain waktu pengin lagi dan lagi.
Enak sih, seger sih, tapi sehat ga ya ?
(Dulu) Sebagai penggemar berat soup buah, sewaktu-waktu saya ingin menikmati. Guna memenuhi keigininan, menyetok buah dan disimpan di kulkas. Lebih-lebih di bulan puasa, berbuka dengan minuman segar sungguh nikmat. Sore ini soup buah, besok es teller, lusa soup buah lagi, setelahnya es kelapa muda, begitu seterusnya.
Maka tak mengherankan, kalau mendekati lebaran pipi berubah tembem.
Bentuk badan membengkak, dan tentu saja angka jarum timbangan badan, menjauh
dari kata ideal. Akibat mengonsumsi asupan manis, cenderung dengan porsi
berlebih.
-0-
Setelah sempat jatuh sakit, dan kemudian ingin bertransformasi. Maka saya berusaha keras, mengubah gaya hidup dan pola makan. Salah satunya mengikuti vlog (presenter senior) Dewi Hughes, yang sukses menurunkan bobot sebanyak 80 kg – semula 150 kg.
Rahasia keberhasilan itu, adalah mengonsumsi real food dengan benar. Real
Food—menurut Hughes--, adalah makanan yang tumbuh dari bumi, disinari matahari,
disirami air dan diolah alam. Buah matang di pohon termasuk real food, tidak
perlu diolah dan diolah lagi.
Manis yang bersumber dari buah-buahan, sebenarnya sudah cukup memenuhi kebutuhan kita. Karena manisnya buah, itu baik dan sehat untuk tubuh. Mencampur buah dengan syrup, kental manis, justru melebur manis alami dari buah.
Dewi Hughes menjelaskan, bahwa salah satu faktor pemicu kegemukannya
adalah salah cara mengonsumsi buah. So, makan buah organik lebih worth it,
dibandingkan mencampur buah dengan pemanis.
Kebetulan saya menjadi team fruitaholic, lumayan mendapat support buah-buahan. Adalah guava crystal, Nanas Honi, Baby Orange, Melon, Pepaya California, Salak, Buah Naga dan sederet nama buah lainnya. Menjadi konsumsi rutin, ketika sedang menerapkan diet sehat.
Selain itu saya mulai mengurangi konsumsi gula, karbohidrat, tepung,
menghindari gorengan dan rutin gerak badan. Perlahan tapi pasti perubahan saya
rasakan, pipi chubby mengempes, perut buncit semakin rata.
Seiring perubahan gaya hidup, dengan sadar lebih suka mengonsumsi buah tanpa diolah. Tak lagi suka soup buah, es teller, Juice, dan sejenisnya. SO, mengonsumsi buah dengan benar itu simple.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA