Saya pernah, ikut dalam kegiatan retro run/ atau lari mundur. Diadakan sebuah brand kesehatan, berlokasi di GBK (Gelora Bung Karno) Jakarta. Unik memang, lari tapi tidak seperti biasanya lari. Seperti kebanyakan olah raga, kita tidak boleh sembarangan.
Sebelum
ke olahraga inti, musti dilakukan pemanasan, agar otot tidak kaget yang
menyebabkan kram. Pun, di kegiatan retro run, seorang isntruktur memandu kami
mengikuti gerakan pemanasan. Mengikutinya, membuat otot mulai otot kaki,
tangan, pinggang, leher, dan badan terasa lentur.
Saya
menanam tekad, bakal lari dari start sampai finish tanpa diselingi jalan. Apalagi
jarak ditempuh hanya 3,5 KM, mengingat saya pernah ikut event lari lebih dari
itu.
Jalan
Sudirman tepatnya di depan FX, dipenuhi peserta retro run menuju arah semanggi.
Sedari awal saya terus lari, meski pelan yang lari. Rutenya juga simple, yaitu
di dalam Stadion GBK. Saya melintasi Sudriman dengan santai, belok kiri ke
pintu masuk GBK.
Etape pertama berhasil saya lalui, peserta diperbolehan selfie di spot bertema zona 90's. Lumayan berhenti sejenak, dan disediakan minum air putih. Saya bersemangat menuju KM2, tetap dengan lari mundur dan sampai di panggung bertema zona 80's.
Lagi-lagi diperbolehkan
istirahat sekaligus selfie, dan bisa kembali minum air putih. Segelas air putih
yang menyegarkan, seketika dahaga di tenggorokan lenyap. Saya menyusuri jalan di
depan JCC, keluar ke jalan seberang hotel mulia. Kemudian belok kiri, tampak
panggung zona 70's.
Etape terakhir saya jajaki, energi seperti mulai menurun. Kaos warna kuning terasa basah keringat, tapi tunggal sedikit lagi sampai garis finish. Yes, saya sampai perempatan Plaza senayan, belok kiri sudah jalan menuju FX Sudirman.
O'ya, di setiap
belokan, panitia membolehkan peserta untuk lari biasa (hadap depan). Tujuannya
adalah agar lari tetap stabil, sekaligus mengurangi capek akibat nengok ke
belakang.
Perpindahkan etape ke etape, panitia menyemangati peserta agar selesai di garis finish. Pun setelah melewati perempatan Plaza Senayan, panitia semakin membakar semangat. Meski mulai kecapekan, saya bertekad menyelesaikan yang sudah dimulai.
Begitu
tiba di garis finish, panitia menyambut dengan sebotol air minum Fitoxy dan
Pisang. Selain itu juga diberi medali, berikut kaos ganti dan handuk kecil. Wajah-wajah
capek terlihat, sembari duduk meluruskan kaki usai lari mundur.
Pembawa acara beraksi di atas panggung, menjelaskan manfaat lari mundur. Sembari istirahat, saya menyimak yang disampaikan MC. Bahwa lari mundur, membantu mempercepat pembakaran lemak.
Saya
merasakan di bagian lumit terasa pegal, akibat menjaga keseimbangan.
Selain
itu, lari mundur bisa melatih focus dan insting, mengencangkan otot, cocok untuk
latihan kardio, dan mencegah cidera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA