Indonesia kaya budaya, kita
semua mengakui memiliki aneka ragam cagar budaya. Sebagai aset
budaya, cagar budaya tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Mengacu amanat Undang-undang Nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya, maka kita –
masyarakat umum-- musti turut dalam upaya melestarikan cagar budaya.
Salah satunya dengan menyebarluasan
informasi, menumbuhkan kepedulian masyarakat terhadap kelestarian cagar budaya.
Dengan bertambahkan pengunjung, dampaknya
akan dirasakan masyarakat sekitar lokasi cagar budaya.
Beberapa waktu lalu, saya
berkesempatan meengunjungi Kraton Kaibon
di Banten Lama. Melihat tembok tembok yang berdiri kokoh, membuat saya
membayangkan kebesaran Pangeran yang membangun kraton ini. Konon dipersembahkan
untuk sang ibu --- makanya dinamakan Kaibon atau keibuan--, sebagai bukti
sembah bakti.
Dari Kraton Kaibon, saya terinspirasi
tentang keteguhan prinsip. Bahwa orang dengan karakter kuat, dibarengi dengan
sikap berbakti pada orangtua. Akhlak luhur, yang musti bisa diteladani hingga
generasi masa kini.
Saya pribadi, sudah tiga kali mengunjungi Kraton Kaibon. Nyatanya dari kunjungan ke kunjungan, kondisinya semakin terawat. Dinas terkait mengelola dengan baik, tampak perbaikan fasilitas di sana-sini. Selain itu, bisa masuk tanpa tiket dan parkir juga gratis.
Kebijakan ini tentu berdampak baik,
akan mendorong masyarakat luar Banten Lama berdatangan. Salah satunya saya,
yang datang dari Ciputat bersama beberapa teman lain dari Jakarta.
Gerakan pelestarian cagar budaya, musti merangkul lintas stake holder. Pesan-pesan pelestarian terus digaungkan, dengan menyesuaikan kebutuhan jaman. Seperti saat ini kita akrab dengan medsos, maka teknologi digital musti dimanfaatkan.
Melibatkan figur publik dan pegiat
media sosial, agar penyebaran pelestarian cagar budaya lebih masif. Dapat meningkatkan kepedulian, membentuk perilaku positif masyarakat
terhadap pelestarian cagar budaya.
-----
Suasana sore di Kawasan Banten Lama, kuliner malam khas Banten, jejak peradaban masa lalu di Benteng Speelwijk, Istana Kaibon, Istana Sorosowan, Masjid Agung Banten, Vihara Awalokiteswara, dan Danau Tasikardi. Niscaya akan menjadi ‘lorong waktu’, yang setiap jengkalnya menyuguhkan cerita luar biasa.
Potensi nilai-nilai penting Kawasan Banten Lama, sangat indah
untuk dinikmati masyarakat. Memberikan dampak bagi peningkatan aspek pariwisata, selaras dengan peningkatan ekonomi masyarakat. Sehingga masyarakat Banten dan sekitarnyapun, lebih peduli dan berpartisipasi aktif dalam pelestarian Cagar Budaya di sekitarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA