Ya, terkhusus kepenulisan, turut bertransformasi
seiring perkembangan jaman. Kini siapapun bisa menjadi penulis, dengan belajar
otodidak tanpa perlu sekolah formal. Bahwa era digital, memudahkan setiap orang membuat blog sendiri. Pun telah
tersedia platform blog, yang dikelola profesional dibawah payung media besar.
Akses menulis telah terbuka lebar, setiap orang
bisa memroduksi tulisannya sendiri. Saya yang tergabung di platform blog,
melihat tulisan baru muncul dalam hitungan detik. Efeknya adalah kompetisi,
yang menuntut orang berusaha unik.
Semakin banyak tulisan lahir, butuh strategi agar dirinya dilirik kemudian dibaca orang. Agar orang betah membaca dan kemudian mencari, penulis musti memikirkan caranya. Kini tantangan penulis, adalah menampilkan tulisan yang berbeda. Agar keberadaannya diketahui orang lain, agara tulisan dihasilkan memiliki ciri khas.
---------
Orang Indonesia, pada kenal rumah makan Padang, dong. Keberadaannya tersebar di mana-mana, dengan menu dan citarasa khas. Nasi putih pulen, ditimpa kuah dan sayur, dengan pilihan lauk pauk mudah ditemukenali.
Di sekitar rumah saya, ada beberapa rumah makan
padang berdiri. Sementara di tempat lain, saya pernah melihat penjualnya memakai
gerobak semi permanen. Bahkan ada rumah makan Padang, yang berjualan dengan bangunan
bagus.
Dari sekian penjual makanan padang, di sekitar rumah saya ada satu lumayan laris. Saya menjadi salah satu langganan, kalau sesekali pengin makan menu padang.
Warungnya tidak terlalu mewah di pinggir jalan,
menyewa ruko persis di seberang perumahan. Ruangannya tidak terlalu luas, dan
menu dijual layaknya rumah makan padang lainnya.
Namun soal citarasa bisa dibilang lain, ditambah point plusnya, harganya sangat akrab di kantong. Seporsi makanan padang, dibandrol sepuluh ribu saja untuk satu lauk. Kemudian uda dan uni-nya, ramah dan tak pelit mengambilkan menu.
Wajah dan kebiasaan saya sudah lumayan dikenali, kalau membeli suka ditambah kremesan tepung dari gorengan ayam. Kadang kalau beli sayur saja, dipilihkan potongan ati ayam, dan seterusnya. Dan strategi demikian cukup efektif, berkenan di hati konsumen, sehingga banyak pelanggan datang.
Kalau ingin makan Padang, saya bela-belain membeli ke warung si uda. Padahal warung sejenis, yang lokasinya lebih dekat dari tempat tinggal. Tetapi saya merasa, di warung langganan ada yang tidak dipunyai warung lain.
Jadikan Tulisanmu Lebih dari Sekadar Tulisan
Pun dengan menulis. Sebegitu banyak artikel baru bermunculan, baik
dalam bentuk status medsos, atau artikel di blog pribadi maupun platfom. Maka
seorang penulis, perlu menegaskan/ menguatkan identitas dirinya.
Penulis dengan karakter tertentu, lebih mudah
diingat pembaca. Orang akan tetap mencari tulisannya, meski banyak tulisan lain
bermunculan. Memang dibutuhkan sikap konsisten, tekun, dan terus belajar, agara
lahir sebuah tulisan dengan ciri khas.
Karena untuk menemukan jatidirinya, seorang penulis
musti terus berproses. Tak lekas puas dengan skill dimiliki, selalu mengikuti
tren dan perkembangan jaman. Agar tulisan yang dilahirkan, lebih dari sekedar tulisan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA