Kita telah merasakan bersama, bagaimana terbatasnya berkegiatan semasa pandemic covid 19 merebak. Nyaris semua sektor kehidupan terkendala, termasuk sektor ekonomi, kesehatan, pendidikan dan lain sebagainya.
Kita para pekerja dibiasakan WFH (work from Home), pun anak-anak belajar
dengan sistem SFH (study from home). Kebiasaan baru yang membatasi gerak,
tetapi mau tak mau musti dihadapi. Kegiatan offline seperti JNE Goes to School,
tentu tidak bisa dilakukan secara leluasa selama pandemi.
Banyak penyesuaian kebiasaan yang musti dilakukan, demi kebaikan kita
bersama. Meski seiring berjalan waktu, rasa jenuh dan bosan menghinggapi.
Seperti dialami anak saya, yang kangen belajar dan berkumpul bersama
teman-teman di sekolah.
Kangen belajar dengan metode tatap muka, berinterkasi secara langsung
dengan ibu guru. Serunya belajar secara offline, tentu tidak bisa digantikan
dengan belajar online. Rasanya hal serupa, menjadi keinginan anak-anak di
manapun berada.
Sampai akhirnya tersiar kabar pandemi mereda, kemudian secara bertahap pembelajaran tatap muka di mulai diberlakukan. Keadaan yang membaik, memantik semangat berkegiatan secara offline. Tentunya dengan tetap, memperhatikan protokol kesehatan.
Termasuk JNE Medan yang menyelanggarkan program Corporate Social
Responsibility ( CSR ) “JNE Goes to School”. Kegiatan sosial yang
sudah dimulai sejak 5 tahun lalu, kemudian dilikuti di berbagai
kota / kabupaten di Sumatera Utara.
Melalui program sosial ini, JNE Medan menyapa para siswa/i di berbagai sekolah untuk memberikan motivasi. Kali ini JNE Goes to School diadakan pada Kamis, 27 Oktober 2022, dengan mengunjungi Pondok Pesantren Darularafah Raya Jl. Berdikari No. 1 A Desa Lau Bakeri, Sampe Cita, kec. Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang.
Para ustad dan santri menyambut penuh semangat dan antusiast, team dari JNE
Medan. Pun Ustad Misdan, Musyrif Pesantren Darularafah Raya, mewakili Pesantren
Darularafah Raya, mengucapkan banyak terimakasih kepada JNE Medan. Berharap masih ada
kegiatan-kegiatan bermanfaat lainnya dikolaborasikan bersama.
“Santri-santri kami begitu bersemangat
mengikuti kegiatan ini, semoga apa yang disampaikan oleh pemateri dari JNE
dapat memotivasi mereka untuk lebih giat lagi belajar dan mengembangkan diri”,
ujar Ustad Misdan.
Sementara itu di kesempatan yang sama, Fikri Alhaq Fachryana selaku Kepala Cabang JNE Medan menyampaikan, Khususnya siswa kelas 3 sudah harus menetapkan visi, menyusun misi, dan membangun target-target dalam hidup, agar siswa yang sudah masuk remaja ini bisa menjalani kehidupan yang bahagia.
Pesan Kacab JNE Medan, sangat relate dengan yang pernah saya rasakan dulu.
Masa akhir di SMP atau SMA, bisa diibaratkan sebagai masa masa genting. Bahwa
keputusan yang diambil ketika itu, akan mempengaruhi langkah ke depan.
Tampil sebagai pemateri, adalah Muhammad Arif Taufik, Human Capital JNE Medan. Dalam materinya, Arief menyampaikan bagaimana menjadi santri yang bahagia. Yaitu selain harus memiliki kecerdasan intelektual (IQ), santri Darularafah Raya juga harus memiliki keseimbangan antara kecerdasan spiritual (SQ) dan kecerdasan emosi (EQ) yang baik pula. Agar tak hanya pintar, namun juga memiliki sikap dan tingkah laku yang baik.
Saya sangat sepakat, bahwa mengasah hard skill dan soft skill sama
pentinya. Karena kedua kemampuan tersebut, nantinya akan menjadi bekal terjun
di kehidupan bermasyarakat. Termasuk di dunia kerja, yang memungkinkan santri
berinteraksi dengan beragam karakter manusia.
Kegiatan CSR Goes to School JNE Medan, adalah satu diantara kegiatan CSR lainnya. Seperti program Rumah Tahfidz JNE-DT Peduli Sumut, program 12 Sanggar Genius JNE – Yatim Mandiri bagi yatim dan dhuafa, program Pelatihan Design Grafis JNE – IZI Sumut, Program Tanggap Bencana Tagana JNE Medan, Program Sekolah Bisnis UMKM, dan program JNE Goes to Campus.
Selanjutnya Fikri Alhaq berharap, kegiatan CSR dari JNE dapat bermanfaat
dan membawa keberkahan baik bagi keluarga besar JNE maupun masyarakat
sebagai penerima manfaat.
“Sesuai dengan tagline Connecting Happiness yang berarti mengantarkan kebahagiaan, yang memiliki arti dan makna yang luas bukan hanya tentang pengiriman paket saja, namun JNE dalam berbagai aspek di setiap kehidupan masyarakat” tutup Fikri Alhaq.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA