Azerbaijan, tempat di mana peradaban dan budaya bertemu, sejak berabad-abad yang lalu. Sejarah, tradisi dan geografi, memosisikan Azerbaijan sebagai daerah peradaban. Orang-orang mendiami Azerbaijan, tinggal dan hidup di lingkungan yang beragam. Multikulturalisme, keragaman etnis dan agama adalah realitas.
Azerbaijan, negara multi-etnis dan multi-konfesional, perwakilan semua kelompok etnis dan agama hidup dalam kedamaian dan harmoni.
Salah satu buktinya adalah Masjid Juma, masjid kuno dibangun tahun 743 di Shamakhi. Kemudian salah
satu gereja tertua di dunia, gereja negara kuno Albania Kaukasia di Shaki. Dan Kuil
Api di Baku, menjadi tempat ibadah agama Zoroastrisme.
Lepas dari waktu sejarah dan sistem politik, masyarakat Azerbaijan adalah pembela aktif dan promotor multikulturalisme. Saat ini, masjid, gereja, sinagoga, yang ada di Azerbaijan, dilindungi oleh negara.
Multikulturalisme adalah gaya hidup, multikulturalisme didukung penuh.
Melalui Perintah Presiden Republik Azerbaijan 2016, diumumkan Tahun
Multikulturalisme. Dan Tahun 2017 Tahun Solidaritas Islam.
Azerbaijan, satu dari sedikit negara anggota Organisasi Kerjasama Islam dan Dewan Eropa. Pada tahun 2008, Presiden Republik Azerbaijan H.E. Ilham Aliyev memprakarsai proses Baku. Adalah pertemuan para menteri negara anggota Dewan Eropa, mengundang para menteri dari negara-negara Organisasi Kerjasama Islam.
Pada ulang tahun ke 10 Proses Baku, Azerbaijan dan Aliansi Peradaban PBB
menginisiasi sebuah penghargaan, penghargaan Baku Process untuk kepemimpinan
dalam dialog antarbudaya, yang akan dipresentasikan kepada mereka yang berperan
sangat aktif dalam mempromosikan dialog budaya dan dialog peradaban.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA