Senang, bisa menjadi bagian kegiatan Blogger Gathering Rumah Sakit Pusat Otak Nasional / RS PON. Dalam rangkaian peringatan, hari kepedulian trigeminal neuralgia sedunia 7 Oktober. Datang ke Rumah Sakit ternama ini, di benak terbayang tatalaksana operasi bedah saraf RS PON yang terstruktur dan rapi.
Apalagi ada narsum dua penyintas
trigeminal neuralgia, yang telah berhasil menjalani operasi dan dinyatakan
sembuh. Tentunya membuat semakin penasaran, ingin mendengar kesaksian dan bagaimana
upayanya bisa kembali sehat.
Trigeminal Neuralgia adalah
nyeri pada satu sisi wajah, disebabkan oleh kompresi saraf kranial kelima
(saraf trigeminal). Penyakit ini kata lain dari ‘suicide desiase’. Terigemenial
neuralgia, adalah nyeri satu sisi wajah, pada daerah yang diatur saraf
trigeminal (saraf kepala –kanial no 5).
----
Pak Abdul dan ibu Novi, penyintas trigeminal neuralgia, mengisahkan pengalaman masing-masing. Bahwa sakit nyeri dialami datang tiba-tiba, alias tidak terdeteksi. Kemudian masing-masing merunut, soal gaya hidup diterapkan selama ini. Apakah ada kebiasaan yang salah, dan demikian seterusnya.
Saya yang menyimak seketika
berempati, berharap kesehatan untuk kita semua. Pasalnya nyeri di sisi wajah, bukan
perkara yang sepele. Wajah ibarat beranda setiap orang, kali pertama dilihat
ketika bertemu dan berinteraksi.
Pak Abdullah berujar sakitnya minta ampun, meski sekadar terkena tetesan air wudhu. Apalagi kalau sedang nyeri parah dan tersapu angin, maka sakitnya semakin bertambah. Demikian pula dialami ibu Novi, yang mengalami rasa sakit saat sikat gigi. Sehingga semua kegiatan terkendala, karena tidak tahan menanggung rasa nyeri.
So, kalau ada guyonan lebih
baik sakit gigi daripada sakit hati. Duuh, jangan sampai sakit keduanya. Karena
di daerah sekitar gigi, adalah lokasi persarafan ketiga.
Segala upaya dilakukan pak Abdul, untuk segera terbebas dari rasa nyeri. Mula-mula dengan pengobatan tradisional, sampai akhirnya berobat secara medis. Ibu Novi juga demikian, berpindah-pindah pengobatan hingga akhirnya ke Rumah Sakit PON.
Kedua penyintas sangat
terbantu, dengan bedah saraf RS PON. Dengan Micro Vaskular Decompression (MVD),
operasi bedah saraf minimal invasif sangat membantu menhilangkan tekanan
langsung pada saraf trigeminal. Bedah dilakukan di area belakang telinga, guna
membebaskan rasa nyeri saluran trigeminal. Bedah tetap
mempertimbangkan sisi kosmetik, sehingga bekas jahitannya tidak tampak mencolok.
Dan kini Pak Abdullah dan ibu Novi, bisa hadir dan berkisah di Blogger Gathering RS PON. Berbagi pengalaman kepada kami, para blogger.
Kisah Sembuh dengan MVD di RS Pusat Otak Nasional
Narsum pertama, dr. Adi Sulistyanto, SpBS, FINPS, menyampaikan, bahwa yang dialami penderita trigeminal neuralgia bukan sekadar nyeri wajah yang sangat, tetapi juga nyeri wajah tidak terdiagnosis/ salah diagnosis sehingga tidak kunjung sembuh, stress, kecemasan, putus asa, merasa sendiri, depresi, nyeri seperti kesetrum, tersanyat, rasa terbakar.
Menurut catatan klinik bedah saraf, rata-rata pasien datang setelah >
5 tahun pengobatan. Karena tidak mengetahui kondisi sesungguhnya, atau
kesadaran dan atau kampanye trigeminal neuralgia yang masih sangat minim.
Kampanye tidak hanya untuk masyarakat luas, bahkan untuk tenaga medis dokter
dan dokter gigi.
Rumah Sakit PON, menerapkan tata laksana pengobatan trigeminal neuralgia yang terbukti efektif. Karena sudah dirasakan dua narsum penyintas, yang berbagi pengalaman berobat di acara Blogger Gathering.
Tahapan dimulai dengan wawancara medis -> pemeriksaan fisik ->
diagnosis dan diagnosis banding. Selanjutnya perencanaan tatalaksana lanjutan à pemeriksaan penunjang radiologis (+
neurodiagostik). Menyusul Medikamentosa à bedah mikro à (MVD) atau intervensi nyeri sesuai indikasi.
Dokter saraf mengevaluasi efektifitas di setiap tahap, jika tidak memuaskan akan dilakukan peningkatan dosis atau dilakukan kombinasi obat. Dan MVD menjadi pilihan utama, berupa pemanasan cabang saraf trigeminal, disebut dengan tindakan rhizotomy radiofrequency.
MVD membantu mengatasi masalah utama penyebab nyeri, yaitu tekanan
pembuluh pada saraf pada sumber penyebab. MVD tidak ada batasan usia pasien,
selama kondisi kesehatan memungkinkan pembedahan.
-----
Berikutnya, dr. Mustaqim Prasetya, SpBS, FINPS, menyampaikan, bahwa keberhasilan MVD, terkait dengan preoperatif yang cermat. Meliputi strategi intra operatif, terdiri dari kemampuan tim bedah saraf, neuroanestesi, fasilitas mikroskop mutakhir dan perlatan penunjang lainnya. Monitoring selama tindakan pembedahan, meliputi monitor saraf otot wajah, saraf pendengaran, dan saraf ke tungkai.
Pengolahan data MRI untuk perencanaan tindakan operasi, mulai dari
klasik, single, tandem, tandem + multipel. Kemudian monitoring saraf yang ketat
selama pembedahan, niscaya meningkatkan keberhasilan pembedahan, sekaligus mencegah komplikasi.
Tindakan MVD sangat memungkinkan, melibatkan beberapa ahli saraf terkait demi keberhasilan pembedahan. Dan sembuh dengan MVD di RS PON, sudah ada buktinya.
Salam sehat selalu, semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA