Saya yakin teman-teman familiar, dengan quote “bumi yang kita tinggali adalah warisan anak cucu”. Artinya ada generasi mendatang, yang akan meneruskan keberlanjutan planet bernama bumi ini. Sesuai misi Danone ‘One Planet One Health’, maka planet bumi satu satunya ini musti kita jaga bersama demi isu keberlanjutan.
Pun soal sampah plastik, sudah
seharusnya menjadi tanggung jawab kita bersama. Menurut data KLHK, Indonesia peringkat kedua dunia penghasil
sampah plastik (setelah Cina). So, kalau tidak dikelola dengan baik dari
sekarang, niscaya kelak anak cucu merasakan akibat perbuatan kita hari ini.
Tahun 2018 danone Aqua menginisiasi gerakan #BijakBerplastik , sebagai kontribusi Danone Aqua mengimplemaentasikan praktik ekonomi sirkular dalam operasional perusahaan, dan pengelolaan sampah kemasan plastik pasca konsumsi secara berkelanjutan.
Tanpa terasa empat tahun #BijakBerplastik
berjalan, tentu setiap tahun diadakan evaluasi. Pasti ada tambal sulam, ada
koreksi dan atau penajaman demi keidealan gerakan. Dibutuhkan gandeng tangan
lintas stake holder, demi pencapaian target gerakan.
Dan kini, LPEM UI menyampaikan kajian gerakan #BijakBerplastik ke masyarakat.
-------
Danone Aqua menggandeng LPEM- UI, melakukan studi dampak lingkungan, ekonomi, dan sosial dengan menganalisa gerakan #BijakBerplastik. Kegiatan yang telah berlangsung hampir 4 tahun, mendukung target pemerintah dalam mengelola dan mengurangi sampah plastik yang masuk lautan sebesar 70 % di tahun 2025.
Target strategis pemerintah
dalam mengelola dan mengurangi sampah plastik, musti dilakukan melalui upaya
kolaboratif. Merangkul seluruh pemangku kepentingan, dengan pendekatan yang
berdampak positif bagi lingkungan, ekonomi dan sosial.
Adalah Bisuk Abraham Sisungkunon, Peneliti Ekonomi Lingkungan, Lembaga Penyelidikan Ekonomi Masyarakat (LPEM) FEB UI, menyampaikan soal kajian kontribusi gerakan #BijakBerplastik Danone Aqua terhadap aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial.
Kajian LPEM UI Terhadap Gerakan #BijakBerplastik Danone Aqua
Kontribusi #BijakBerplastik 2018 – 2021
Aspek Lingkungan ;
- Meningkatkan jumlah sampah daur ulang , 17 % lebih banyak
- Menurunkan jumlah sampah yang tetap berada di Tempat Pemrosesan Akhir, hingga 14 %. Sekaligus mengurangi sampah yang berakhir di ekosistem laut.
- Menurunkan jumlah sampah yang dibakar dan dapat menghindari emisi CO2 hingga 36, 369 ton, setara dengan, penghemaatan emisi perjalanan mengelilingi bumi dengan mobil berbahan bakar bensin sebanyak 5. 288 kali atau penurunan jejak karbon di Jakarta Selatan sebesar 0,17 %
- Emisi CO2 yang diturunkan dari pemanfaatan PET sekitar 122.268,7 ton , setara dengan, menempuh perjalanan pulang pergi Jakarta- Newyork sebanyak 26. 872 kali atau penurunan jejak karbon di jakarta Selatan sebesar 0,58%.
Aspek Ekonomi ;
- Tambahan pembentukan ekonomi secara akumulatif mencapai Rp. 1,22 triliun, setara dengan, biaya pembangunan 2.225 Tempat Sampah Pengelolaan Terpadu adn pemberian bantuan edukasi Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk 453 ribu siswa SD di Indonesia.
- Tanpa #BijakBerplastik, secara akumulatif, penurunan kesempatan kerja akan mengalami penurunan 40,1 ribu tenaga kerja, setara dengan, 1,97 % dari total tenaga kerja di Indonesia di sektor pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah, dan daur ulang.
Aspek Sosial ;
- 9 dari 10 partisipan #BijakBerplastik merasakan dampak ekonomi dengan adanya program pengumpulan sampah. Partisipan cenderung memiliki pemahaman lebih baik, terhadap dampak pengurangan dan penanganan sampah plastik.
- 6 dari 10 partisipan memilah sampah plastik bekas pakai, sementara hanya 1 dari 10 non partisipan melakukan hal semisal.
Kontribusi Galon Aqua 2018- 2021
Aspek Lingkungan ;
- Mengurangi tumpukan sampah botol PET di tempat pemrosesan akhir sebanyak 316 ton
- Mengurangi jumlah kemasan plastik tidak dikurangi secara berkelanjutan (dibakar, dikubur, dibuang sembarangan) sebesar 996 ton.
- Dari sudut pandang produsen, ketersedian galon aqua telah menghindarkan pemanfaatan sebanyak 4.125 ton virgin plastik.
Tanpa galon guna ulang ;
- Kanaikan akumulasi emisi 2018 – 2021 sebesar 2.926 ton, setara dengan, pengurangan emisi Jakarta Selatan sebesar 0,04%
- Produsen akan memroduksi kebutuhan PET untuk AMDK sekali pakai sebesar 770.000 ton, setara dengan, menghasilkan tambahan emisi sebesar 1.655.500 ton.
- 7 dari 10 konsumen akan beralih ke kemasan air minum sekali pakai yang berpotensi meningkatkan timbunan sampah.
Aspek Ekonomi ;
- Penggunaan galon aqua oleh konsumen di Indonesia, berkontribusi terhadap PDB nasional sebesar 0,00073% atau sebesar Rp.460 milliar.
- Terjadi pertumbuhan sekitar 0,01% pada sektor pengadaan air, pengelolaan sampah, dan daur ulang.
- Mendorong penciptaan lapangan kerja nasional , Aqua Home Service, Pekerja depo galon Aqua, supir truk distribusi galon Aqua.
Aspek Sosial ;
- Galon Aqua mendukung keberlanjutan dan ekonomi sirkuar karena memiliki sifat reuseable
- Galon Aqua membentuk konsumen, memiliki kepedulian kepada lingkungan yang tinggi dengan membiasakan budaya reuse.
----
Peran serta kita setiap individu, dalam gerakan BijakBerplastik sangatlah penting. Dari aspek terkecil masyarakat, musti terus dipertahankan dan disebarluaskan. Ibarat pepatah ‘sedikit sedikit lama-lama menjadi bukit’, demikian pula dengan gerakan #BijakBerplastik.
Bahwa target mengurangi sampah
plastik dibuang ke laut, sebesar 70% pada tahun 2025, sebenarnya menjadi
kepentingan kita semua. Karena dampak baiknya, yang merasakan kita sendiri,
kemudian akan berkorelasi ke generasi mendatang.
Bravo Danone Aqua dengan gerakan #BijakBerplastik , semoga diikuti stake holder yang lain.
Sejak ada #BijakBerplastik 4 tahun yg lalu saya pribadi banyak belajar cara mengelola sampah, sejak itulah mulai memilah sampai plastik agar bisa didaur ulang dan yg bukan plastik. Semoga kegiatan ini terus berkelanjutan dan bersama mengurangi sampah plastik yg dibuang sembarangan apalagi di laut. Terima kasih sharingnya Mas Agung :)
BalasHapusSoal sampah plastik, memang sudah menjadi kewajiban kita turut mengurangi. Demi pencapaian target di 2025, sampah plastik dibuang di laut berkurang 70%
BalasHapusWah di kaji oleh LPEM UI gini, kita jadi tahu ya seberapa jauh dan efektif gaung #bijakberplastik
BalasHapusBagus ya, Danone Aqua menggandeng LPEM-UI dalam studi dampak lingkungan, ekonomi, dan sosial dengan menganalisa gerakan #BijakBerplastik ... memang sebaiknya berkolaborasi kalau gerakannya searah, sayang kalau bergerak masing2.
BalasHapusKomitmen Danone dalam program #BijakBerplastik tak hanya baik untuk bumi namun juga berdampak pada ekonomi sirkular ya kak, akupun sampai sekarang jd ikutan bijak berplastik sejak dicetuskan oleh Danone beberapa tahun yg lalu
BalasHapusbener sekali kita harus lebih berpartisipasi dalam gerakan mengurangi sampah plastik karena saat ini bumi sudah terlalu banyak sampah apalagi di laut. semua harus dimulai dari diri sendiri
BalasHapusKontribusi yang seperti ini diperlukan untuk menjadikan bumi kita tetap lestari, karena pengolahan sampah yang tepat, bijak berplastik, dan tentunya kita pun juga dapat turut mendukung dan konsisten menerapkannya
BalasHapusSebuah gerakan yang bisa jadi dianggap sederhana oleh konsumen ternyata membawa dampak yang sangat besar bagi kehidupan di negara kita. Suka banget!
BalasHapusBijak berplastik memang harus terus dilakukan apalagi bagi perusahaan besar yang punya dampak besar bagi lingkungan. Keren danone, lanjutkan..
BalasHapusBener bgt sih ini, kita harus lebih bijak lg dalam menggunakan plastik. Karena dampak plastik untuk lingkungan itu ngeri bgt.
BalasHapusSaya salut sama Aqua yang membuka hasil penelitian dengan sangat niat gini. Biasanya kan dibuka di forum kecil. Jadi bukan hanya penelitiannya ini yang sangat penting, tapi juga berapa banyak orang yang membaca hasil penelitian ini juga memberi dampak positif yang sangat signifikan. Salut!
BalasHapus