Warga Tangerang dan sekitarnya, khususnya penggemar kuliner sate domba Arfika H. Ismail Coulibay Tanah Abang. Sini merapat, ada kabar gembira, nih. Kini kalian tidak perlu lagi ke Tanah Abang, cukup ke Jl. Marsekal Suryadarma Tangerang.
Ya, rekomendasi Kuliner sate
domba Afrika H Ismail Coulibaly Cabang Tangerang, kini sudah dibuka- yeaay. So,
tak perlu jauh-jauh lagi menikmati kuliner kegemaran.
Saya, yang (sebenarnya) bukan
penggemar daging domba turut dibuat takjub. Pasalnya, bisa menikmati sate domba
dengan tekstur selembut, se-juicy, dan selezat, sate domba Afrika.
Dan yang lebih unik, tidak
hanya disantap dengan nasi putih dan atau
kebuli. Sate domba Afrika, bisa disantap
dengan goreng pisang. Eit’s, bukan sembarang pisang, tapi pisang tanduk yang
digoreng tanpa tepung.
----
Namanya orang, kalau sudah menggemari kuliner tertentu, maka akan dikejar bahkan ke ujung bumi sekalipun (ini agak lebay yak-hehehe). Ya, meski lokasinya jauh, dan menembus kemacetan lalu lintas Ibukota. Tidak akan menyurutkan niat tersebut.
Begitulah yang dialami Pak Angga, owner Restoran sate domba Afrika H. Ismail Coulibaly Tangerang cabang Tanah Abang Beliau dan teman-teman kantor makan siang, kerap dibela-belain (dengan mobil) dari Tangerang ke Tanah Abang Jakarta Pusat.
Kalian tau sendiri Jakarta di
jam kerja, macetnya minta ampun, dan merata nyaris di semua ruas jalan raya. Tetapi namanya
terlanjur jatuh suka, tidak ada alasan yang berhasil menghalangi. Meski untuk
meluluskan niat, musti menyediakan waktu dan tenaga secara khusus.
Berawal dari pengalaman berburu makan siang, dengan menu yummy dan pas di lidah tersebut. Bersama sang istri – ibu Lyra-, pasangan kompak terbetik ide, ingin ‘memboyong’ sate domba Afrika H.Ismail Coulibaly ke Tangerang.
Tujuannya jelas, untuk
memudahkan pecinta menu ini. Agar bisa menyantap makanan kesukaan, tanpa harus jauh-jauh
mengukur jalanan. Sehingga waktu dan tenaga, bisa digunakan untuk hal produktif
lainnya.
Apalagi Pak Angga dan Bu Lyra,
selain penggemar kuliner juga bisa mengolah makanan. Sehingga bisa memilih
memilah, menu makanan mana yang diolah sepenuh hati. Dan apabila dipersembahkan
ke orang lain, akan disambut dengan hati juga.
Bak gayung bersambut, ide tersebut diterima dengan baik oleh Pak Haji (panggilan Haji Ismail Coulibaly) pemilik restoran sate domba Afrika. Pria asal Afrika yang menikah dengan perempuan Cirebon, melihat dan merasakan itikad tulus suami istri.
Niat yang dipendam lama, sempat terhalang situasi pandemi. Hingga akhirnya kini bisa diwujudkan, untuk pecinta kuliner khususnya sate domba Afrika. Pada pertengahan September 2022, Restoran sate Domba Afrika H. Ismail Coulibaly Tangerang secara resmi dibuka.
Saya merasa sangat beruntung, berkesempatan
hadir di acara yang hangat dan mengesankan ini. Menyaksikan prosesi pemotongan
tumpeng nasi kuning, mengiringi pembacaan doa. Setelah serah terima potongan
pucuk tumpeng, seluruh yang hadir turut mencicipi nasi berkah (makanan yang
didoain insyaallah berkah).
Di Sini Tempat Menikmati Sate Domba dengan Daging Lembut
Di paragraf awal saya berterus terang, bahwa kurang suka dengan daging kambing atau domba. Dulu punya pengalaman tak mengenakkan, saat mengonsumsi daging domba. Selain dagingnya alot, musti susah payah menggigit, juga ada bau prengus nempel di daging.
Seiring berjalannya waktu,
saya tercerahkan sebab daging domba tidak enak dikonsumsi. Yaitu tidak tepat
saat menyembelih, dan tidak mengetahui tehnik mengolah yang baik dan tepat.
Sejak saat itu, saya sangat jarang mengonsumsi daging domba. Apalagi di usia
paruh baya sekarang, saya tidak mau sembarang konsumsi makanan.
Sampai persepsi itu terbantahkan, setelah menikmati sate domba Afrika H. Ismail Coulibaly Tangerang. Restoran yang beralamat, di jalan Marsekal suryadarma, Kel Karangsari Kec. Neglasari- Tangerang, sangat mudah dijangkau dengan aneka moda transportasi.
Lokasinya relatif strategis, tidak jauh dari Bandara Soekarno- Hatta. Bisa searching via google map, dengan mengetik kalimat ‘food court si bungsu’. Tinggal mengikuti petunjuk di map, dan restorannya ada di pinggir jalan raya. Bagi yang sibuk tidak bisa meninggalkan kerjaan, bisa order lewat gofood, dengan nama merchant "Sate Domba Afrika H. Ismail Coulibay Tangerang". So, semakin mudah dan praktis kan.
Saya sungguh terkesan, ketika melihat secara langsung cara mengolah daging domba ini. Daging domba yang sudah dibuang lemaknya, kemudian dibakar, direbus, kemudian dibakar lagi berjam-jam. Saya yang masuk ke dapur, merasakan suhu panas yang luar biasa. Tapi justru dari tempat inilah, daging domba bisa disajikan dengan sangat nikmat.
Konon di restoran pusatnya di Tanah Abang, konsumen musti memesan sebelum datang. Sehingga bisa kebagian, begitu datang bisa langsung menikmati sate domba kegemaran. Karna kalau memesan on the spot, kerap kehabisan atau keduluan pelanggan lain – itu yang dialami Pak Angga.
Sate domba Afrika, tidak
seperti sate pada umumnya yang memakai tusuk. Tetapi disajikan di atas piring,
setelah dipotong agar mudah dikonsumsi. Dan yang bikin makin yummy, sate domba
Afrika bisa dicocol dengan sambal yang dicampur mustard dan kecap.
Yang membuat saya penasaran,
selain menu paket sate domba dengan nasi putih dan atau nasi kebuli. Tersedia pilihan paket, sate domba Afrika
disantap dengan goreng pisang. Menu dengan pisang memang cukup unik, konon buah
pisang di Afrika termasuk makanan pokok (layaknya nasi di Indonesia). Menurut Haji
Ismail sang pendiri, beliau tidak mau meninggalkan budaya di negeri asalnya.
Tekstur lembut daging domba semakin istimewa, karena rasa bumbunya begitu meresap. Cukup dengan satu dua gigitan, kita tidak kesusahan menguyah daging yang juicy dan lezat. Aroma daging mengusik indera penciuman, seolah memanggil orang yang mencium baunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA