Efek rumah kaca, menjadi isu mengemuka beberapa tahun belakangan. Banyak stake holder terbuka mata, mengajak masyarakat menerapkan gaya hidup green. Hal paling umum, kita terbiasa mengurangi pemakaian plastik saat belanja. Kemudian ajakan naik transportasi publik, menjadi tren untuk mengurangi polusi udara, dan lain sebagainya.
Di Surabaya ada kampanye unik
terkait green, yaitu diterbitkan Perda, bahwa setiap menebang satu pohon harus mengganti
dengan menanam 80 bibit pohon baru. Keren banget ya.
Nah, soal kepedulian
lingkungan, juga dilakukan Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF), dengan
gerakan berbasis digital Siap Darling (Siap Sadar Lingkungan). Sebuah gerakan mengajak
generasi muda
Siap Darling adalah cara menciptakan
ekosistem pelestarian lingkungan bersama mahasiswa, sebagai agen penggerak
perubahan melalui aksi penanaman secara berkelanjutan. Siap Darling tahun ini,
diwujudkan dengan penanaman di Kawasan Candi Dieng, Banjarnegara, Provinsi Jawa
Tengah.
Membincang generasi muda, diperkirakan tahun 2035 Indonesia mengalami bonus demografi. Jumlah usia produktif berlimpah, akan menjadi keuntungan bagi bangsa kita. Untuk menuju tahapan itu, kita musti menyiapkan kebiasaan baik di genarasi muda dari sekarang.
Menurut Mutiara D. Asmara, Director of Communications Djarum Foundation,
Siap Darling diluncurkan tahun 2019, telah menginisiasi sejumlah aksi positif. Yaitu
Candi Darling, aksi menanam pohon dan semak berbunga di berbagai situs warisan
sejarah. Sengaja melibatkan generasi muda, agar mereka memiliki kontribusi dalam
pelestarian lingkungan. Selain itu bertumbuh di diri generasi muda, rasa cinta
situs warisan sejarah Indonesia.
Pada tahun 2019, Siap Darling telah melakukan penanaman 5.296 bibit di candi Prambanan, dan 4.873 bibit di situs Ratu Boko dan candi ijo. Tahun 2020 menanam 868 bibit di kawasan candi gedungsongo, dan 2021 menanam 10.027 bibit di candi Borong, candi sambisari dan Candi Banyunibo.
Dari seluruh rangkaian Siap
Darling hingga Juni 2022, tercatat telah melibatkan 2.352 Darling Squad dari
295 kampus di 203 kota/ kabupaten.
“Kami berharap gerakan menanam ini dapat menginspirasi serta melibatkan lebih banyak mahasiswa untuk lebih peduli pada lingkungan dan menjaga warisan sejarah dalam jangka panjang,” ujar Mutiara
Abdurrachman Aldila, Program Associate BLDF, menyampaikan, bahwa Siap Darling telah melakukan penanaman, di delapan Kawasan candi Pulau Jawa. Satu diantaranya menghijaukan Kawasan Candi Dieng, yang terkenal kaya keragaman geologi, keanekaragaman hayati, dan situs warisan sejarah.
Bak gayung bersambut, ide dan aksi
penghijauan sekitar situs warisan sejarah disambut baik Dinas Lingkungan Hidup
dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Jawa Tengah. Terbukti Kepala DLHK Provinsi Jawa
Tengah, Widi Hartanto, ST, MT berkenan hadir sebagai pembicara, turut serta
dalam kegiatan seremonial penanaman.
Menurut Widi, bahwa merawat ekosistem di sekitar situs sejarah seperti candi, sebuah upaya cukup kompleks. Khususnya kawasan Candi Dieng, topografinya unik dan memiliki potensi cuaca ekstrem (seperti embun es) yang merusak bibit pepohonan. Sementara upaya penghijauan, baru bisa dilihat atau dirasakan hasilnya dalam tiga (3) bulan, untuk dampak dalam jangka panjang.
“Bila kepedulian terhadap
lingkungan ini terus dipupuk, tentu aksi ini tidak akan berhenti hanya di acara ini, tapi bisa menggerakkan
masyarakat di sekitar tempat tinggal masing-masing,” ujar Widi.
Gerakan Siap Darling di
Kawasan Candi Dieng semakin lengkap, dengan hadirnya Sukronedia, selaku Kepala
Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Jawa Tengah. Sukronedi, mengungkapkan, pentingnya generasi
muda memahami kesatuan nilai antara candi dan lingkungan hidup.
Apalagi Provinsi Jawa Tengah sendiri,
memiliki candi terbanyak di Indonesia hingga 18 kawasan. Itu belum termasuk
reruntuhan, maupun artefak candi yang terus ditemukan.
Tak tanggung-tanggung, Siap Darling tahun ini, melibatkan 80 Darling Squrd dari Wonosobo dan Banjarnegara. Telah menyiapkan 6.500 pohon dan semak berbunga, siap menghijaukan kawasan candi Dieng, terdiri dari Candi Arjuna, Bima, Gatotkaca, Dharmacala, Setyaki.
Bibit
tanaman diambil langsung dari Pusat Pembibitan Tanaman (PPT) Bakti Lingkungan
Djarum Foundation di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Unutk jenis pohon, berupa Cemara
pua, kemuning, waru merah, dan jenis semak Taiwan beauty, hanjuang, bayam
merah, lily brazil, asparagus.
Penanaman pohon secara resmi, dimulai oleh Vice President Director Djarum Foundation, FX Supanji dan PJ Bupati Banjarnegara, Tri Harso Widirahmanto, S.H., M.H (diwakilki Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Banjarnegara, Ir. Singgih Haryono).
“Kami menyambut baik
kolaborasi dengan berbagai pihak termasuk swasta dan masyarakat, utamanya
generasi muda dalam mendukung upaya konservasi alam dan situs sejarah supaya
dilakukan beriringan,” imbuh Sukronedi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA