Lomba Video Story Telling Online, yang diadakan Yaici dengan Kampung dongeng telah berakhir. Tiga Juri terdiri dari Arif Hidayat (Ketua YAICI) Kak Awan Prakoso (Kampung Dongeng) dan Kang Maman Suherman ( Penggiat Literasi) juga telah memilih pemenangnya.
Saatnya, seluruh peserta lomba
dihantui dag dig dug. Setelah segala upaya terbaik dikerahkan, demi menebarkan
kemanfaatan melalui kebisaan mendongeng. Dan di pertengahan bulan mei, segera diumumkan 18 pemenang
(9 versi youtube, 9 versi instagram), dua pemenang terbaik ( 1 versi youtube, 1
versi instagram).
----
Dongeng, menjadi (salah satu) sarana manjur menyampaikan pesan. Dengan metode yang memikat, niscaya pesan (melalui dongeng) itu dengan mudah diterima penikmatnya. Termasuk soal penyadaran ke publik, tentang sadar gizi terkhusus kental manis bukan susu.
Kita semua pasti sepakat, bahwa masyarakat sudah salah menyikapi kental manis ini. Mempersepsikan kental manis, sebagai minuman sehat karena berangkat dari ketidak tahuan. Kemudian didukung iklan yang gencar dari produsen, yang mempengaruhi sikap pengonsumsinya,
Saya kebiasaan ibu sewaktu kami (anak-anaknya) masih kecil, sering dibuatkan susu cokelat. Biasanya dilakukan di malam hari, ketika kami sedang sibuk belajar. Konon ibu meyakini, bahwa susu membuat otak anak-anaknya mudah menangkap pelajaran.
Susu yang disajikan, tidak lain tidak bukan adalah kental manis. Ibu membuka warung sembako di pasar, setiap kental manis habis diambilah dagangannya. Kebiasan dilakukan bertahun-tahun, lagi-lagi karena ketidak tahuan. Sementara iklan di radio kala itu, lumayan gencar menyiarkan. Memakai bintang ternama kala itu, beberapa saya hapal dialognya.
Seiring berjalannya waktu, informasi tentang gizi mulai berimbang. Masyarakat mulai teredukasi, tentang kandungan kental manis. Menurut penelitian, bahwa ternyata kental manis bukan susu. Kandungan susu di kental manis hanya 20%, sisanya (80%) bukan susu.
Hal ini didukung fakta di lapangan, dampak berlebihan konsumsi kental manis juga tidak baik. Menyebabkan kerusakan pada gigi, gula menyebabkan kelebihan berat badan, dan dalam jangka panjang menyebabkan penyakit (diantaranya diabetes).
Informasi soal “kental manis bukan susu”, harus terus digiatkan. Untuk maksud tersebut, YAICI bergandeng tangan dengan Kampung dongeng, menggelar “Lomba Video Story Telling Online – Kami sadar Gizi Siap Bersaing di Era Globalisasi”.
Lomba ini terbuka untuk umum,
dengan jangka waktu 10 februari – 10 maret 2022. Video
durasi 5 menit, diunggah melalui platform youtube dan instagram.
Sabtu, 14 Mei 2022 di Kampung Dongeng - Ciputat Tangsel. Nama 20 pemenang lomba video storytelling telah keluar, siap diumumkan secara hyvrid. Mengingat peserta berasal dari kota-kota yang ada di Indonesia.
Berikut daftar pemenangnya.
9 Pemenang Kategori Youtube (masing-masing mendapat uang tunai Rp. 500.000,-) ;
- Kak Hidayati
- Kak Abdul Muis
- Kak Dewi Putri Juwita
- Kak Alfairz Haref Gozali
- Kak Arum Puspitasari
- Kak (akun) Suden Production
- Kak Salsabila Setiawan
- Kak Agung Ahmad Rifani
- Kak Sofa Maria Ulfa
9 Pemenang Kategori Instagram (masing-masing mendapat uang tunai Rp. 500.000,-) ;
- Kak Rayhana Batrisian Agnis
- Kak Zaki Hanin Nafila
- Kak Frederica
- Kak Nimas Ayu Harifian
- Kak Indriyani
- Kak Lusiana
- Kak Dina Riskiana
- Kak Arsy Saskia Ekkarasmi
- Kak Arum Puspitasari
Pemenang Terbaik (mendapatkan uang Rp. 2 juta)
Kategori Youtube ; Kak Muthia
Kurniawati
Kategori Instagram ; Kak Abdul
Muis
----
Yeaaay, Selamat untuk seluruh pemenang.
Semoga terus semangat, menyebarkan kemanfaatan melalui kebisaan mendongeng.
Keren-keren banget yaa Mas para peserta lomba video story tellingnya. Mengedukasi gizi dg story telling gampang nyantolnya yaa hehe :)
BalasHapus