Gramedia
Pustaka Utama, bekerjasama dengan aplikasi noice (konten berbasis audio milik
anak bangsa) mengadakan bincang buku “Merawat Luka Batin” karya dr. Jiemi
Ardian Sp.Kj. Acara diadakan di Central Park dipandu Tiffani Afifa, seorang
content creator, dokter, dan penyanyi.
Melalui buku ini, dr. Jiemi Ardian
Sp.Kj menjelaskan bahwa depresi merupakan kumpulan perasaan yang sangat
mengganggu seakan kita tidak bisa terlepas darinya. Semua orang yang
mengalaminya ingin menjauh dari pola merusaknya.
Namun, sebanyak apapun motivasi depresi
tetap ada, tidak akan hilang dengan senyuman atau tawa palsu yang seolah-olah
obat bius maupun usaha berkata kepada diri sendiri “Ayo kamu pasti bisa” yang
sesungguhnya sama saja dengan membohongi diri.
Merawat Luka Batin, ditulis dr. Jiemi Ardian Sp.KJ, berangkat dari
pengalaman pribadi. Dan Jiemi saat ini terus belajar, hingga tersertifikasi
sebagai pengajar Mindfulness Based Stress Reduction (MBSR) dan Mindfulness
Based Cognitive Therapy (MBCT) dari Mindful Academy Solterreno, Spanyol dan
Bangor University, Wales.
Berisi tentang proses berpikir, bukan sekadar berpikir dengan positif. Tentang
“You are what you think,”, karena perasaan dan diri kita bergantung bagaimana
cara kita berpikir. Serta bagaimana kita memahami sisi gelap diri, dan cara
kita meneranginya, berlatih mindfulness, tips cara menghindari dan mengatasi
pikiran-pikiran tentang menyakiti diri sendiri bahkan dorongan untuk bunuh diri
hingga pemahaman bagi kita untuk mengasihi dan membantu orang dengan depresi.
Meseki demikian, menurut dr. Jiemi Ardian Sp.KJ buku ini tidak dapat
menggantikan peran tenaga profesional, psikiater, maupun psikolog klinis. Tetapi
buku ini dapat dijadikan pegangan bersama tenaga kerja profesional untuk
keluar dari depresi.
“Saya menyusun buku yang berisi langkah-langkah praktis ini sebagai alat
swabantu untuk mengenali dan mengatasi depresi. Apa saja yang perlu dilakukan,
ke mana kita mencari pertolongan, perlukah menggunakan obat-obatan dari
psikiater, dan teknik apa yang perlu dilakukan akan coba dibahas dalam buku
ini. Untuk kepentingan pembelajaran, semua kisah di buku ini adalah ilustrasi,
bukan rahasia pasien yang diceritakan ulang.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA