Memiliki keluarga harmonis, tentu saja harapian semua orang. Tetapi seharmonis sebuah keluarga, namanya masalah tidak bisa dihindarkan. Ada saja anggota keluarga, merasa tidak nyaman dengan berbagai alasan. Kisah yang related dengan keseharian ini, kemudian di angkat menjadi sebuah film.
Film berlatar keluarga di pinggiran
danau toba, siap tayang di awal Juni 2022. Film karya rumah produksi Imajinari,
bekerja sama dengan Kathanika Studio.
Menceritakan hubungan sebuah keluarga
dengan empat orang anak. Masing-masing anak, memiliki problemnya
sendiri-sendiri, yang pastinya dekat dengan kehidupan di sekitar kita.
Sulungnya bernama Domu (Boris Bokir), tak mendapat restu cinta dari orang tuanya. Si Sarma (Gita Bhebhita), anak perempuan satu-satunya, menolak tinggal di kampung halaman menjaga orang tuanya. Anak ketiga Gabe (Lolox), perantau yang dianggap tak membanggakan orang tua. Bungsunya bernama Sahat (Indra Jegel), justru lebih dekat dengan keluarga lain di perantauan.
Empat kakak-beradik, tiga di antaranya lebih suka menetap di perantauan. Padahal orang tua mereka, rindu anak-anaknya pulang ke kampung halaman. Sampai akhirnya orang tua mereka berpura-pura bertengkar dan ingin bercerai demi mendapatkan perhatian anak-anaknya.
Bene Dion Rajagukguk sebagai penulis
cerita sekaligus sutradara mengungkapkan, bahwa saat menulis cerita Ngeri Ngeri
Sedap, ia mendapati fakta bahwa masalah keluarga pasti terjadi. Karena itulah,
ia yakin cerita di film ini menggambarkan perasaan banyak orang di luar sana.
Film berjudul “Ngeri Ngeri Sedap” diharapkan menyentuh hati penontonnya dan memberikan dampak positif bagi siapapun yang sedang mengalami konflik di dalam keluarganya. Dibintangi Boris Bokir, Gita Bhebhita, Lolox, Indra Jegel, Tika Panggabean, Arswendi Bening Swara, dan Indah Permatasari. Film drama keluarga dibalut komedi segar, menyajikan keindahan alam di sekitar Danau Toba, Sumatera Utara. Juga menunjukkan keindahan bukit Holbung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA