Memiliki tetangga yang
baik hati, sungguh keberuntungan yang patut disyukuri. Selain hari-hari menjadi
nyaman, kami bisa saling membantu. Saya termasuk, kelompok orang yang (harus)
bersyukur itu.
Saya ingat di hari
pertama kepindahan, sikap mengesankan tetangga itu sungguh menawan hati. Rumah persis di depan kami, mengantarkan teh
hangat manis, sebagai salam perkenalan. Ketika kami sedang bersih-bersih,
setelah serah terima dengan pemilik lama,
Keadaan semisal
terpertahankan hingga sekarang, membuat suasana lingkungan menjadi nyaman. Kini
tiga rumah bersebelahan, adalah tetangga yang sangat bisa dikemukakan. Meski
berbeda usia, meski berbeda latar dan kebiasaan.
Kami keluarga
pendatang, berusaha mengimbangi. Agar timbal balik terjadi, agar hubungan ‘take
and give’ melanggengkan kebaikan.
Pernah suatu hari, di rumah banyak stock makanan. Istri membagikan ke tiga rumah berdekatan, guna menjalin hubungan baik. Siang hari buah diantar, selepas ashar anak ragil menenteng makanan balasan.
Sejak saat itu, antar tetangga
(seperti) punya jadwal berkala. Ada saja makanan diantarkan, antar kami membalas
meski tidak seketika.
Berbagi Melembutkan Hati
Soal berbagi, sebenarnya bisa dilakukan siapa saja. Pasalnya berbagi, tidak harus makanan bergengsi. Semacam beef teriyaki atau chicken teriyaki, ikan gurame atau kakap di sambal bumbu bali. Tidak, sama sekali tidak seperti itu.
Pernah kami menerima hantaran,
berupa mie ayam, nasi goreng dengan telor ceplok, dimsum, bakpao hangat, bahkan
jajanan biasa.
Keluarga kecil saya, sekembali
dari pulang kampung. Membawakan tetangga makanan khas desa, seperti rengginang,
ketan uli, rangin atau sambal kacang. Di lain waktu, kami membelikan peralatan khas
desa, sendok sayur dari batok kelapa,
cobek dari tanah liat, pisau mungil dan barang sejenisnya.
Kalau dipikir- pikir, betapa sederhana membahagiakan tetangga. Cukup membagikan yang dipunya, tak perlu memaksakan diri membeki yang mahal. Pemberian disertai ketulusan, akan sampai di hati penerimanya.
Kebiasaan memberi
sungguh baik, akan melembutkan hati pelakunya. Niscaya semesta, memperlakukan
setiap kebaikan yang ada. So, berbagi melembutkan hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA