Saya sempat dibuat emosional,
saat menyaksikan adegan mengucapkan dua kalimat syahadat. Seketika itu saya
seolah disadarkan dan merasa malu, betapa syahadat saya masih sangat lemah.
Syahadat ini masih sebatas diucapkan lisan, belum dibarengi dengan pemahaman
yang mendalam.
Saya yakin, sangat mungkin penonton mendapati hal semisal. Entah di adegan atau dialog lain, yang ada di film MCDA. Misalnya saat adegan analogi, tentang perempuan berhijab dengan belum berhijab.
Ustazah membandingkan, permen yang dilepas bungkus dan masih lengkap dengan bungkusnya. Saya yakin kalau disuruh memilih, sipapun pasti memilih dan mengambil permen yang masih dibungkus. Karena kebersihanya terjaga dan aman dikonsumsi, demikian pula dengan perempuan berhijab.
Smoga setelah menonton film MCDA, setiap kita termotivasi terus belajar membenahi diri. Mengingat usia hidup ini terbatas, maka sisa waktu yang ada musti dipergunakan sebaik mungkin.
---
Pecinta film Indonesia, jangan sampai ketinggalan menyaksikan film Merindu Cahaya de Amstel. Film yang diadaptasi dari novel karya Arumi E dengan judul yang sama, akan tayang serentak di bioskop seluruh Indonesia tanggal 20 Januari 2022.
MCDA diproduksi Unlimited Production
dan Maxima Picture , disutradarai oleh Hadrah Daeng Ratu. Dengan memasang bintang ternama, seperti, Bryan Doni, Amanda Rawles, Rachel Amanda, Oky Setiana Dewi,
Rita Nurmaliza, Maudy Koesnaedi dan banyak bintang tenar lainnya.
Melalui proses reading selama dua bulan, didampingi coach asal Belanda, kedua pemeran utama MCDA bisa melakoni karakternya.
Meskipun demikian Bryan
mengaku, lumayan susah menghapal dialog yang menggunakan bahasa Belanda. Sementara
Amanda menyiasati kesulitan melafalkan dialog, dengan mendengar langsung logat bahasa
Belanda dari orang Belanda asli.
Oki Setiana Dewi merasa diberi kebebasan, terutama saat pengambilan adegan tausiyah yang jamaahnya orang bule. Oki justru berharap ilmu yang disampaikan, bisa diterima penonton melalui karakternya di MCDA.
Sementara itu bintang senior Dewi
Irawan, mengakui tak bisa menahan air mata saat pengambilan adegannya. Kebetulan jadwal shoting, waktunya tidak jauh
dengan kehilangan yang beliau alami (Ibu kandung dan adik kandung berpulang).
Sehingga suasana duka di kehidupan nyata, menguatkan scene yang juga
digambarkan berduka.
Secara khusus sang sutradara merasa
bahagia, karena bisa bersyiar melalui karya film. Pernyataan Hadrah dikuatkan pemain
lain, mengakui mendapatkan spiritual journey berkat keterlibatan di film MCDA.
Sinopsis :
Nicholas Van Dijk (diperankan Bryan Doni) seorang fotografer, saat hunting tak sengaja memotret gadis Belanda dengan balutan busana muslim. Di kemudian hari, mengenal gadis tersebut bernama Khadija Veenhoven (diperankan Amanda Rawles). Pimpinan Redaksi tertarik dengan foto tersebut, dan tugas Nicholas adalah minta ijin ke gadis yang ada di foto.
Bagaimana cara Nico menemukan
Kadijah, kemudian apakah gadis muslim mengijinkan foto dimuat di media. Kalian
musti menyaksikan “Merindu Cahaya de Amstel”.
-----
Rachel Amadan dan pemain lain
merasa lega, setelah mendapatkan kabar bahwa film MCDA segera ditayangkan di bioskop.
So, kalian musti jaga tanggal main film Merindu Cahaya de Amstel, tanggal 20
Januari 2022.
Semoga bermanfaat
Perumpamaan permen itu menurutku rasanya kasar buat perempuan. Amanda Rawles aktingnya semakin terasah dan masa depan kariernya di perfilman bakal masih panjang. Para pemerannya bagus-bagus, semoga filmnya laris Kamis mendatang. Salam kak Agung. @depus
BalasHapusWah setuju sekali mas dengan kalimat yang ada dalam paragraf ke 5, karena aku juga minta sama Allah dalam sisa usia ini, dikasih keberkahan buat kebaikan dunia & akherat. Aamiin,🙏😇
BalasHapusTernyata mas Agung jadi artis itu harus total ya.Seperti Amanda dan Bryan dimana mereka harus belajar bahasa Belanda.Ini bahasa sulit loh dipelajari. Aku hanya tahu Lekker bahasa Belanda yang artinya enak. Baca sinopsis film ini menarik dan wajib ditonton nih
BalasHapusAlhamdulillah setelah 2 tahun, akhirnya tayang. Penasaran sama filmnya. Khadijah mengijinkan fotonya dimuat gak.
BalasHapusUntuk hijab, karena itu perintah Allah menurut saya siap atau tidak siap sebaiknya mengenakan. In sya Allah perilaku dan keimanan akan mengikuti. Kalaupun 'terpeleset' itu bukan karena hijabnya tetapi manusia memang tempatnya salah.
Wah film ini di hari pertama ada 40 ribu yang nonton. Keren pastinya.
BalasHapusPenasaran bagaimana Khadija berjuang mempertahankan pilihannya untuk berhijab dan menjadi muslimah.
Saya jadi galau antara pengen baca bukunya dulu atau nonton filmnya. Kayaknya keduanya sama-sama menarik. Apalagi untuk filmnya dari visualnya aja katanya udah bagus
BalasHapusAkhirnya ya setelah 2 tahun bisa tayang juga. Suka dengan alur cerita film ini yang banyak pesan tapi gak terkesan menggurui.
BalasHapusRekomendasi film bagus nih Pak.
BalasHapusFilm bernuansa religi tanpa kesan menggurui, sehingga menarik dan mudah ditarik pesan moralnya ya