Galery Superlative baru saja diresmikan, bertempat di Legian, Bali. Di galery ini, pengunjung bisa menyaksikan kumpulan koleksi avatar karya seni SuperlativeSS. Sebagai galeri NFT perdana di Indonesia, sekaligus menjadi offline galeri NFT pertama di Tanah air.
Moh. Arif Wijaksana, Illustrator & Founder, mengaku sangat antusias menjalankan
operasional Superlative Gallery.
“Sebuah kebanggaan tersendiri bagi kami dapat mengakomodir rekan seniman asli Indonesia, untuk bergabung dan berkembang bersama di era digital aset seperti NFT." Ujar Arif
Sementara itu, Prasetyo Budiman, CEO & Founder SuperlativeSS, menyatakan bahwa Superlative Gallery dirancang untuk mewadahi para seniman dan kolektor item NFT di seluruh dunia. Melalui Superlative Gallery, holder dapat saling berbagi informasi, sekaligus mengedukasi cara kerja NFT kepada semua orang khususnya seniman lokal di Indonesia.
“kami berharap dapat berkontribusi lebih banyak untuk memajukan
industri digital creative dan aset digital sekaligus
menghidupkan kembali sektor pariwisata lokal melalui hasil karya seniman asli
Indonesia.”ucap Prasetyo.
Selain offline galeri, SuperlativeSS ingin menjangkau audiens lebih luas lagi. Karya asli anak Indonesia, terpampang di Times Square, New York, Amerika Serikat, dengan durasi tayang selama 1.35 menit, selama 7 hari.
Antusiasme para holder dan penikmat karya seni, dijawab melalui teaser REPUS
yang akan ditampilkan bersamaan dengan pembukaan Superlative Gallery. REPUS adalah
koleksi terbaru NFT seri kedua, setelah karya seni dan original poster NFT
SuperlativeSS terdaftar hak ciptanya di HaKI dan terdaftar sertifikasi merek
dagang resmi.
Rangkaian kegiatan menarik lainnya, yakni ragam talkshow interaktif dari
praktisi blockchain, NFT dan cryptocurrency. Turut
hadir perwakilan dari holder, komunitas, NFT Enthusiast dan
beberapa praktisi lainnya di indutri NFT seperti Tokocrypto, ID NFT dan MOT
yang akan memberikan banyak informasi serta isu menarik di dunia aset digital.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA