Saya masih ingat kejadian di awal tahun 2020, tepatnya di pertengahan bulan ketiga.
Sebagai orang awam menjadi kali pertama, saya mendengar
dan atau mengenal yang namanya virus corona atau covid 19.
Sebegitu cepatnya virus merebak, perubahan drastis terjadi di keseharian sebagian besar masyarakat.
Kita yang biasa memiliki rutinitas harian, seketika itu seperti dipaksa berhenti.
Saya sempat dibuat kaget, kesel, kecewa, ketika sejumlah pekerjaan sudah disepakati mendadak dibatalkan.
Menyusul sekolah anak-anak diliburkan, termasuk anak yang sedang mondok dipulangkan.
Sejak saat itu mulai akrab di telinga, kalimat WFH (work from home), webinar, zoom dan istilah sejenisnya.
Kemudian anak-anak mulai belajar dari rumah, dikenal dengan istilah SFH (study from home).
-----
Dengan keadaan berlangsung, sebagian besar orang membiasakan diri berkegiatan dari rumah secara online.
Bekerja, belajar, belanja, bermain, mencari hiburan, atau apapun kegiatan yang bisa mengalihkan rasa jenuh di rumah.
Selain membaca informasi di Indozone, saya kerap membuka media sosial (medsos).
Intensitas bermedsos saya lumayan meningkat, apalagi setelah pekerjaan rumah selesai.
Medsos bukan sekedar tempat menumpah uneg- uneg, agar pikiran tetap waras menghadapi tantangan.
Di masa pandemi saya semakin merasakan energi melalui medsos, selain dipertemukan teman lama, bisa berbagi kabar dengan saudara. Kekuatan medsos, sanggup untuk mendatangkan cuan.
Mendapatkan Cuan di Masa Pandemi Melalui Kekuatan Medisa Sosial
Efek pandemi sungguh dahsyat, secara global membuat perputaran roda perkonomian melambat cenderung seret.
Akibatnya terjadi pemutusan hubungan kerja di banyak tempat, yang berimbas pada menurunnya pendapatan dan daya beli masyarakat.
Sebagai pekerja mandiri/ freelancer, tak urung saya sangat merasakan efek pandemi.
Apalagi bersamaan pemberlakuan PSBB kemudian diganti istilah PPKM, tawaran pekerjaan semakin jarang dan berkurang drastis.
Untuk bertahan di situasi sulit, sementara dengan mengandalkan tabungan yang ada.
Tetapi hidup harus terus berjalan, setertatih atau seberat apapun kita dituntut kreatif.
Beruntung saya memiliki jaringan pertemanan , di beberapa komunitas penulis atau perkumpulan sosial.
Kami saling berbagi informasi pekerjaan, maupun berbagi peluang mendapatkan pengasilan.
Dan medsos adalah wadah keterhubungan itu, yang kekuatannya bisa menghasilkan cuan.
Membuat asap dapur tetap ngebul, bisa membayar tagihan rutin bulanan, sekolah anak, dan lain sebagainya -- alhamdulillah.
Berikut, cara mendapatkan cuan di masa pendemi melalui kekuatan medsos (ala saya)
Mendapat job ngeblog ;
Dengan sedikit kebisaan menulis menjadi modal, saya mendapat penawaran dari brand atau instansi untuk menulis di blog.
Dan untuk meningkatkan tingkat keterbacaan artikel, saya membagikan tulisan di akun medsos saya.
Senang jika mendapati tulisan dibaca banyak orang, otomatis pihak brand atau instansi merasa puas.
Setelah semua pekerjaan selesai, tidak jarang terjadi penawaran susulan. Baik dari pihak yang sama atau brand yang lain.
Endorse produk atau campaign ;
Instagram bisa diibaratkan etalase, setiap orang bisa menampilkan karakternya melalui akun yang dimiliki.
Saya sendiri lumayan aktif di instagram, dan bisa mendapat kesempatan diendorse brand atau instansi.
Tugas saya memosting foto atau video sesuai brief, dengan menyertakan caption sesuai ketentuan diinginkan brand atau instansi.
Menjadi koordinator kegiatan blogger ;
Saya pengurus komunitas blogger, beberapa kali ditawari menjadi koordinator kegiatan.
Menjaring peserta dan membuka pendaftaran, melalui akun komunitas.
Peluang menjadi koordinator, saya dapatkan dari pertemanan di medsos.
Brand atau client mengenal saya, dari melihat kegiatan yang saya posting di laman medsos.
Mengikuti lomba atau giveaway di medsos
Di era digital saat ini, brand atau instansi pemerintah maupun swasta, memiliki dan membuat kegiatan secara online.
Mulai lomba blog, ngetweet, posting gambar atau video di instagram atau tik tok dan lain sebagainya.
Hadiah dipersembahkan cukup menggiurkan, ada gadget, produk sponsor, voucher belanja, bahkan uang tunai.
Saya tidak mau ketinggalan memanfaatkan kesempatan, turtut meramaikan kegiatan dan berharap menjadi salah satu pemenang.
Setidaknya saya sudah membuktikan, mendapat berkah seperti voucher belanja, voucher discount, gadget, ewallet, atau uang tunai.
Benar benar menambah penghasilan, meskipun tidak harus keluar rumah untuk mengerjakannya.
-----
Saya meyakini bahwa di setiap masa, memiliki tantangan dengan kadar kesulitan sendiri-sendiri.
Tetapi bahwa semesta menyediakan jalan keluarnya, saya sangat percaya.
Media sosial adalah produk digital, kemanfaatannya sangat saya rasakan saat pandemi.
Bukan sekedar ajang bersapa bersilaturahmi, tetapi
memberi peluang mendapatkan penghasilan.
So, menurut kalian, apa dampak kekuatan medsos di era pandemi ?
Salam sehat selalu, semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA