Kalau ada istilah, anak adalah jantung hati orangtua. Maka saya ayah, yang setuju seribu persen istilah tersebut.
Naluri orangtua manapun akan berontak dan bergerak, melihat atau mendapati anaknya sakit sedikit saja. Segala upaya dilakukan, kalau perlu ayah/ibu bersedia menanggung rasa sakit itu.
Dalam rangkaian peringatan Hari Jantung Sedunia, melalui virtual saya dipertemukan dengan ayah dan bunda hebat tersebut.
Dalam kegiatan zoom Nutrisi Bangsa , mengetengahkan materi“ Pentingnya Dukungan Nutrisi Optimal anak dengan kelainan Jantung Bawaan”.
Dalam sambutannya, Arif Mujahidin, Corporate Communication Director Danone Indonesia, mennyampaikan, bahwa nasib bangsa tergantung kualitas manusianya. Keberadaan setiap anak, tentu sangat spesial bagi ayah bundanya. Maka setiap anak berhak tumbuh dan berkembang, secara berkualitas sesuai usianya. Termasuk anak dengan penyakit jantung bawaan (PJB).
Hari Jantung Sedunia tahun ini mengangkat tema “Use Heart to Connect”, Danone berkomitmen memperkuat edukasi orangtua dengan Anak PJB. Sehingga bisa mengoptimalkan perawatan, didukung nutrisi tepat agar tumbuh kembang anak optimal.
-----
Jujur nih, saya ngeri mendengar penyakit jantung. Terlebih ditanggung anak-anak, yang masa depannya masihlah panjang.
Prevalensi
PJB di Indonesia, berada
dikisaran 8-10 dari 1.000
kelahiran hidup. Dan sepertiga
di antaranya bermanifestasi, dalam kondisi kritis di tahun pertama kehidupan dan 50 persen dari kegawatan pada bulan pertama
kehidupan berakhir dengan kematian.
Support system memegang peran penting, kepada orangtua yaang mengupayakan penyembuhan PJB pada anak.
Narsum zoom, dr Rahmat Budi Kuswiiyanto, Sp.A(K) M.Kes, dokter spesialis anak konsultan Radiologi, mengumpayakan orangtua anak dengan PJB seperti naik roller coster.
Selanjutnya dr Rahmat menyarankan, langkah awal saat orangtua mengetahui buah hatinya mengalami PJB.
Yaiitu membawa anak ke faskes terdekat ; konsultasi dengan dokter kardiologi ; Memastikan asupan nutrisi terpenuhi ; Memantau tumbuh kembang ; Vaksinasi rutin ; Menjaga kesehatan gigi dan mulut ; pengobatan infeksi dengan tuntas ; Menyesuaikan aktivitas ; Tidak panik ; Ikhlas, Ikhtiar, Tawakal, Sabar.
Pada kesempatan berikutnya, narsum Dr. dr. I Gusti Lanang Sp. A(K), menyatakan bahwa anak dengan PJB ibarat sakit titipan.
Artinya penyakit jantung tersebut dibawa saat lahir, kemungkinan terdampak sang ibu sebagai perokok pasif (apalagi aktif).
Mendengar penjelasan ini, saya prihatin kalau ada (terutama) ayah yang egois. Keukeuh merokok di rumah menuruti kemauannya, sementara istri sedang hamil cenderung tidak mendapat perhatian.
Apabila buah hati lahir degan PJB, yang susah semua orang rumah, dan ibu biasanya paling sedih.
Anak dengan PJB rentan mengalami nutrisi, disebabkan terganggunya penyerapan nutri pada usus. Anak dengan PJB asupan nutrisi tidak edukuat, sementara kebutuhan nutrisi meningkat.
Menangani anak dengan PJB, musti teliti dan menyesuaikan dengan jenis kelainan dan tingkat keparahannya.
Bagaimanapun merawatnya
tidak sama dengan anak normal,
sehingga perlu dukungan
nutrisi yang optimal.
Namun kini orangtua dengan anak PJB, setidaknya mendapat angin segar.
Dua narasumber berkompeten dengan tegas menyampaikan, bahwa anak dengan PJB bisa sembuh dan menjalani kehidupan dengan normal.(Duh, turut lega dan senang mendengar steatment ini).
Di ujung artikel ini saya ingin cukplikan puisi, yang dituliskan orangtua dengan anak PJB. Saya baca di kolom chat zoom, dan berhasil membuat saya baper.
Salam dari FS
Aku elang kecil yang tak pernah patah dan menyerah
Kulalui masa demi masa di tengah rinai airmata Bunda
Bundaku yang tak pernah lelah menjaga ku di setiap desah
Aku elang kecil yang pernah tergolek tanpa daya
Tapi semangat juang ku terpancar jelas di mata
Ku patahkan rasa pesimis
Ku hapus setiap tangis
Bunda bilang aku adalah #jantung kecil nya
Penyemangat hidupnya
Nafas kehidupan bagi hari harinya
Kini, aku elang kecilmu telah siap terbang
Kan kusongsong masa demi masa yang datang
Kan kulalui setiap kelok meski itu terjal
Sebab aku Sang #pejuangtangguh di tengah aral
Kan ku serukan pada semua jantung kecil yang tangguh
Teruslah berjuang tuk lewati masa demi masa tanpa lelah
Jangan pernah menyerah
Yakinlah kita tak pernah Kalah
lihat anak sakit sekecil apapun pasti sedih, apalagi ini penyakit jantung, tapi semoga para orang tua tetap tegar dan kuat untuk selalu jadi support system anaknya.
BalasHapusBtw itu puisinya bikin terharus banget ya Mas kata-katanya :(
Aku masih awam banget sih dengan penyakit jantung bawaan (PJB) ini mba, cuma setelah baca ternyata perlu dukungan ya, seperti dukungan nutrisi yang optimal.
BalasHapusthanks mba :)
Anak sakit aja rasanya kita sebagai ortu ikutan sakit, apalagi sakit bawaan. Dengan adanya webinar kaya gini bisa bantu lebih banyak info
BalasHapusKerjasama orangtua untuk mengobati dan mendukung anak PJB jangan menyerah. Serta ini jadi pengetahuan calon orangtua juga ya, untuk antisipasi
BalasHapusTulisannya sangat bermanfaat untuk orang tua dengn anak yang memiliki penyakit jantung bawaan mas banyak hal positif yang didapat semoga para orang tua yang memiliki anak PJB selalu kuat dan semangat untuk merawat anak2nya sampai sembuh
BalasHapussuka nggak tega lihat anak-anak dengan kasus kaya gini. Mudah-mudahan anak-anak dengan PJB bisa tetap bertahan hidup bersama orang-orang yang menyayangi mereka
BalasHapusAku pernah baca-baca artikel seputar tes kejamilan, salah satu yang terpenting adalah melakukan semacam tes jantung pada janin untuk mengetahui kondisi jantung janin sejak dini. Mungkin terkait PJB ini ya kak
BalasHapusWebinar yang penuh ilmu dan manfaat, apalagi masih banyak yang awam tentang penyakit jantung pada anak. Semoga para jantung hati orangtuanya selalu sehat dan tak kurang suatu apapun. aamiin
BalasHapusDeg-degan banget apapun yang menyangkut masalah anak yaa.
BalasHapusApalagi jantung, yang mensupport distribusi darah ke seluruh tubuh.
Dengan edukasi yang benar dan support system yang baik, semoga penyakit jantung bawaan bisa ditangani dengan baik.
Aku ikutan nyimak nih kak pas youtube, masyaAllah salut dengan ibu-ibu yang dikasih ujian dengan PJB ini. Ya Allah sehatkanlah selalu semua anak-anak dan sembuh aamiin
BalasHapussedih rasanya jika melihat ada anak kecil sakit. Apalagi menderita penyakit bawaan seperti PJB ini.Semoga saja bisa terobati sampai tuntas dengan kecanggihan medis era saat ini.
BalasHapusUntuk aku yang belum punya anak,
BalasHapusAlhamdulillah jadi punya informasi baru..
Setelah aku baca artikelnya serentak aku teringat dengan ponakan yg menderita PJB, dan orang tuanya slalu berusaha bagaimana penyakit bawaan anaknya bisa disembuhkan.
BalasHapusJadi sy melihat orang tua adalah tamen terdepan utk anak
Semangat ayah agung juga harus sehat agar bisa liat anak smpe tua nanti
BalasHapus