Menyambut HUT RI ke-76, Rumah Zakat luncurkan gerakan #SemangatIndonesia Bersama Kita Hadapi Corona. #SemangatIndonesia adalah sebuah gerakan membangun optimisme masyarakat bahwa suatu hari nanti Indonesia pasti bisa bebas dari Corona.
Peluncuran gerakan ini bersamaan dengan diresmikannya Crisis Centre Rumah Zakat, guna memberikan pelayanan bagi masyarakat yang terdampak Covid-19.
Masyarakat yang ingin mengakses Crisis Centre Rumah Zakat, bisa melalui linktr.ee/CrisisCentreRZ.
Ada lima layanan disediakan Crisis Centre Rumah Zakat, diantaranya ambulans gratis, pinjam tabung oksigen, Sembako Isoman, telekonsultasi, dan bantuan UMKM.
“Crisis Centre ini terselenggara berkat dukungan dari para donatur dan mitra kolaborasi. Untuk sementara Crisis Centre Rumah Zakat baru melayani masyarakat terdampak pandemi di 10 kota. Semoga ke depannya kita bisa buka di lebih banyak kota,” ungkap CEO Rumah Zakat Nur Efendi.
Selain Crisis Centre, Rumah Zakat juga merilis program Santunan Yatim Dhuafa, khususnya bagi yatim yang ditinggal orang tuanya akibat Covid-19. Santunan berupa paket bantuan keluarga, santunan, dan atau beasiswa.
Selain itu ada program pemberdayaan dan stimulus ekonomi (UMKM) dengan menyediakan sembako keluarga, borong berbagi, dapur berdaya, hingga bantuan modal.
Sampai sekarang tercatat 1.204 UMKM didampingi Rumah Zakat, dan 2.243 UMKM penerima manfaat program Borong Berbagi, yakni dibantu memborong dagangan kemudian dibagikan kepada mereka yang membutuhkan.
Kalau dikalkulasi, mitra terbantu program Rumah Zakat, ada 967.248 penerima manfaat program respon Covid-19 di 250 kota/kabupaten di 27 provinsi dengan menurunkan 3.948 relawan.
“Terima kasih kepada masyarakat Indonesia yang telah mempercayakan amanahnya kepada Rumajh Zakat. Semoga apa yang kita lakukan saat ini diberkahi oleh Allah SWT, dan menjadi ikhtiar dalam upaya agar Indonesia dapat segera terbebas dari Covid-19,” tutup Nur Efendi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA