Di masa Covid-19 ini, peran guru, kepala sekolah, dan pengawas tak kalah penting. Metode blended learning, sebagai model pembelajaran jarak jauh sangat penting.
Sistem pembelajaran tatap muka (face to face), telah bergeser menjadi jarak jauh (online). Perubahan ini harus tetap efektif, sehingga murid dapat menerima materi pelajaran dengan baik.
Sinar Mas Land bersama Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM)
berkolaborasi dengan guru,
kepala sekolah, dan pengawas dalam penyusunan kurikulum pembelajaran secara sinkron.
Murid diharapkan memperoleh pengalaman menyenangkan, penuh kejutan, dan tantangan seru dalam metode pendidikan yang menggabungkan tatap muka langsung(offline) dan virtual (online) tersebut pada masa pandemi Covid-19.
Seminar Nasional Blended Learning Batch 2 berlangsung khusus bagi para pengawas dan kepala sekolah di seluruh Indonesia melalui aplikasi Zoom, Jumat (17/6).
Sekitar 300 pengawas dan kepala sekolah mengikuti seminar yang diinisiasi dan diadakan Corporate
Social Responsibility (CSR) Sinar Mas Land bersama sekolah-sekolah yang
tergabung dalam Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM).
Peserta berasal dari Tangerang Raya, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Palangkaraya, Jambi, Lampung, Sulawesi, Sumatra Selatan, dan Jakarta.
Muhammad Nur Rizal MEng PhD, Founder GSM, , menyampaikan bahwa pendidikan yang
utama yaitu menyiapkan kekuatan lahir dan batin anak didik,
sehingga mereka mampu merancang masa depan. Pendidikan
tidak boleh sekadar menyelesaikan kurikulum.
"Anak harus dilatih dan
terbiasa dalam menyelesaikan persoalannya sendiri," ujar Nur Rizal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA