dokpri |
Mekkah,
kurasakan cuaca panas
Tiga atau empat
kali dibanding Jakarta
Kulit serasa tersengat dan terbakar
Dengan serangkaian ibadah
Di tempat suci setalah adalah Madinah
Mekkah, kota kelahiran manusia sempurna
Aku merangkai setiap waktu sebisa dengan ibadah
Aku
merajut semampuku
Jadwal
tourcity yang padat
Menuntutku
pandai mengatur istirahat
Tidak sampai 20 meter dari tempatku bersimpuh.
Pusat kiblat berdiri dengan gagah dan
megah
Beragam
warna kulit menjadi satu
Tanpa membesarkan perbedaan
Kota
mekkah kota sangat makmur
Kesibukkan dunia berdampingan
mesra dengan ibadah
Perniagaan berhenti
ketika ibadah dimulai
Senja di mekkah, bersama dua pria turkey
Melibatkanku dlm pembicaraan
Meski
tak berlangsung
lama
Persis di depanku
Pemuda berkulit gelap dari Afrika.
kami
layaknya saudara
lama tak bersua.
Mekkah mengantarku di ambang malam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA