Istambul 2010-dokpri |
Attaturk Airport, Istambul Turkiye. Aku menikmati peran sebagai orang yang diandalkan. Dalam sebuah rombongan perjalanan, kerena travel leader sedang ada perlu.
Sebelum kami tiba dibandara ada anggota
rombongan yang benar-benar menguji kesabaran. Jadwal telah disepakati dilanggar, membuat seluruh rombongan harap harap cemas. Last minute, dua anggota
baru turun dari lantai 16 dengan wajah tanpa dosa.
Tiba dibandara Atturk ada episode tak
kalah menegangkan, seorang jamaah membawa 10 korek api dan ditahan karena dianggap membahayakan.
Dan terselesaikan dengan manis, setelah dititipkan ke 10 orang (masing-masing membawa 1 korek), Untuk memberi
apresiasi, aku berikan pujian kepada mas dan mbak petugas xtray.
Setelah satu masalah terselesaikan, timbul
masalah baru yaitu ibu yang kehilangan boarding pass. Si ibu teriak teriak minta tolong, ketika langkah kaki ini sudah berada di antrean panjang loket imigrasi.
Akhirnya saya keluar dari barisan, bergegas mengurus copy pass di loket check in. Dan semua terselesaikan dengan indah, meskipun menyisakan letih.
Istambul 2010-dokpri |
Diakhir kejadian yang ganti berganti, sembari rehat di ruang tunggu, saya berbincang dengan seorang ibu yang hendak pergi ke Sidney. Si ibu takjub dengan rangkaian perjalanan
kami dari Turkey, Madinah, Mekkah, Jeddah dan kembali ke Turkey.
Kemudian sebungkus roti dan sebotol
fanta orange dan beberapa buah apel, berpindah tangan dan saya menerima dengan senyum lebar. Sebagian besar
jamaah yang kelelahan, menikmati ketiga camilan pengganjal perut.
Sungguh, saya bak tour leader, Meskipun saya adalah anggota
rombongan, yang mustinya tak perlu repot dengan tetek bengek urusan jamaah.. Tapi situasi membuatku mengambil
kesempatan belajar.
Serangkaian kejadian di sepuluh tahun silam, menjadi perjalanan tak terlupakan dan menjadi bagian dari sejarah hidupku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA