dokpri |
Waktu dan ruang
datang bertubi, raga dan ruh masih diperkenankan menyatu. Semakin memperjelas identitasku, untuk terus berjibaku
menyesuaikan satu sama lain.
Peperangan kecil pun
besar (antara raga dan ruh) terus berlangsung. Semua menghadirkan
kenyataan indah pun pahit ketika kumemutuskan memenangkan raga atau sebaliknya.
Betapa benar adanya, satu riwayat ketika Rasululloh kembali dari
perang badar. Beliau bersabda, bahwa kita akan menghadapi
peperangan yang lebih dahsyat dr perang badar (padahal perang badar adalah perang
terbesar saat itu).
Sahabat dibuat bingung dan bertanya, “wahai rasullulloh adakah perang yang lebih besar”. Dan Rasullulloh
menjawab, bahwa perang yang lebih besar dari perang badar adalah perang melawan hawa
nafsu.
Yah perang melawan
diri sendiri, perang agar tak bermalas malas, agar menyingkirkan segenap ego,
agar setiap keputusan baik baut diri atau orang lain, agar setiap tindakkan
selaras dengan alam.
--------
Kujalani kesibukan
demi kesibukan, dengan sungguh,
kuresapi nikmatnya, kuhayati maknanya sehingga setiap yang kulakukan memiliki
makna.
Aku syukuri setiap
kesempatan ini, sebagai anugrah pun amanah dari-MU, dan terus berharap semoga
nilai kemanfaatanku akan bertambah.
Gusti, karunia-MU tak habis habisnya mengalir. Semuanya menghantar pada
pengalaman, pada kesempatan, pada kemengertian demi kemengertian. Sedang muara
dari semua itu, adalah kepasrahan.
Keajaiban demi keajaiban yang KAU tunjukkan padaku
semakin mengokohkan keyakinan, bahwa janji-MU tak ada yang dusta.
Aku manusia berlumur
dosa, ketika mulut mengucap doa, tapi mata telinga tangan kaki masih
saja mendusta. Hanya padaMU sujud kupersembahkan sebagai bukti penyeselan. Adakah semua
kerepotan ini, kelak bisa kupertanggungjawabkan di hadapanMU.
Menelusuri setiap
jengkal waktu dan ruang, adalah menyulam benang cita cita kehidupan yang
(mustinya) mulia. Ketika termanguku disudut hari, semua tiba2 menyadarkan akan
banyak hal yg sempet kusalah langkah.
Setiap manusia mempunyai sisi gelap, sehingga fitrah menuntunnya tuk mengejar cahaya. Nur-MU ya Rabb,
yang akan menjadi penerang sisi sisi suram yang kuciptakan sendiri.
Menjelajah waktu dan
ruang dengan segenap tetek bengek urusannya, sejatinya adalah cara meraup
seberkas demi seberkas cahayaMU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA