“Asuransi
Bukan Soal Membayar Premi, Tapi Mengubah Cara Pandang Terhadap Asuransi”. Quote inspiratif
ini saya dapati ketika menghadiri acara Launching FWD Critical Armor.
Rasanya sudah bukan cerita langka, mendengar
seorang sakit kritis kemudian di masa berobat dibela-belain menjual harta benda
dimililki. Hal ini terjadi pada para pejabat, pesohor, maupun orang yang ada di
sekeliling kita.
Wajah wajah yang akrab dan kita kenal, yang
dulunya segar bugar berubah menjadi pias dan meredup semangatnya.
Pastinya kita turut prihatin melihat kondisi
demikian, ibarat sudah jatuh ditimpa tangga. Maka, bagi kita yang masih sehat, sangat
perlu memperhatikan gaya hidup.
Menyoal penyakit kritis dan solusi pembiayaan,
FWD Life meluncurkan “FWD Critical Armor”. Produk terbaru kaya benefit ini,
niscaya bisa menjadi solusi menangani pembiayaan penyakit kritis.
-----
Di Indonesia, ada beberapa penyakit kritis
penyebab kematian. Nomor satu adalah penyakit jantung disusul penyakit ginjal. Dua
penyakit ini, membuat dana BPJS jebol alias defisit.
Selanjutnya ada kanker, stroke, diabetes beserta
komplikasinya, yang semuanya membutuhkan biaya besar untuk mengobati.
“Setiap orang berpotensi beresiko penyakit
kritis,” ujar dr. Jeffry Beta
Tenggara, Sp.PD-KHOM, Dokter Spesialis Onkologi
MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, membuka presentasinya.
Siapa sangka, kini penyakit jantung
sudah mulai diderita (kebanyakan pria) usia
40an, sementara penyakit kanker mulai menyerang anak-anak.
Masih ingat kan, aktor sekaligus anggota dewan
(alm) Adjie Massaid yang lekat dengan gaya hidup sehat justri meninggal karena
serangan jantung dan setelah berolahraga.
Masih menurut dokter lulusan Universitas
Indonesia ini, bahwa Kanker tidak bisa dicegah, tetapi bisa dideteksi dini. Dengan
mendeteksi, bisa melakukan tindakan preventif, salah satunya dengan menyediakan
proteksi atau asuransi.
Apalagi biaya pengobatan penyakit kritis
sangat mahal, sudah dikisaran ratusan juta – semoga kita senantiasa sehat wal’afiat
amin.
Ki-Ka ; Shahnaz Haque, Mada Nugraha, dr Jeffry, moderator- dokpri |
Mengenal FWD Critical Armor
Ada kabar bagus nih, PT FWD Life Indonesia
(“FWD Life”) telah meluncurkan FWD Critical Armor. Adalah produk asuransi perlindungan
penyakit kritis, yang memberikan solusi komprehensif.
Membantu nasabah untuk fokus pada penyembuhan,
serta mengurangi rasa khawatir terhadap kerentanan keuangan.
Nasabah bisa mengklaim hingga tiga kali dari
50 jenis penyakit kritis major dan satu kali dari 15 jenis penyakit
kritis minor.
FWD Critical Amor, dilengkapi manfaat
pembebasan premi, manfaat meninggal dunia, dan pengembalian premi hingga 420%
dari uang pertanggungan. “Produk
unggulan FWD life, memberi arti lebih di setiap perjalanan hidup,” ujar Adit
Trivedi, Wakil Direktur Utama FWD Life.
Apa saja Benefit FWD Critical Armor ?
Pada kesempatan yang
sama, Ade Bungsu selaku Direktur,
Chief of Proposition & Syariah FWD Life, Ade Bungsu, menjelaskan di hadapan Blogger dan awak media
:
- Melindungi dari 50 jenis penyakit major yang dapat diklaim hingga 3 kali dan 15 jenis penyakit minor yang dapat diklaim satu kali
- Perlindungan hingga usia 80 tahun
- Premi tidak berubah sepanjang periode pembayaran premi
- Masa dan metode pembayaran premi dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan nasabah
- Manfaat meninggal dunia
- Setiap manfaat yang dibayarkan tidak akan mengurangi nilai dari manfaat lainnya.
Waste-Free Benefits:
Pengembalian premi jika tidak ada klaim
penyakit kritis major hingga akhir masa perlindungan
Dibebaskan dari pembayaran premi lanjutan.
“Kami
ingin mengajak nasabah memberikan arti lebih di setiap perjalanan hidup agar
dapat terus menikmati hidup tanpa rasa khawatir apapun yang terjadi. Kami
memahami bahwa pikiran yang positif dapat membantu proses penyembuhan seseorang
lebih cepat,” imbuh Adit.
-----
Siapa tak kenal Syahnaz Haque, seorang Public
Figure dan pendidik yang mengaku bahwa dirinya punya riwayat kanker ovarium
sejak belum menikah.
Shahnaz pernah melewati masa kelabu itu, dan
mengatakan bahwa orang dengan penyakit kritis tidak otomatis sembuh. Sewaktu-waktu
bisa kambuh, apabila menerapkan gaya hidup yang memicu timbulnya penyakit
tersebut.
Gaya hidup meliputi pola makan, cara pikir, rutinitas
keseharian yang tidak mendukung untuk menguatkan daya tahan tubuh.
Ibu tiga putri ini terkena kanker ovarium pada
tahun 1998, kali pertama terlintas di pikiran adalah mandul atau tidak. Syahnaz
meyakini bahwa setiap yang bernyawa pasti meninggal, sehingga tidak gentar.
Tetapi istri Gilang Ramadan ini berprinsip,
jangan sampai ketika meninggal merepotkan yang ditinggalkan. Misalnya tunggakan
pembayaran biaya berobat, sehingga kesedihan itu bertambah-tambah.
Menyambung penjelasan Shahnaz, financial
Planner Mada Arya Nugraha mengamini,
bahwa selain sakit itu sendiri menjadi tantangan, memenuhi biaya pengobatan
adalah tantangan juga. Mada mengalami sendiri, saat ini sedang merawat ibunya
yang rutin berobat ke dokter.
foto session bersama blogger |
Mengingat ada
beberapa jenis penyakit tidak dicover BPJS, maka penting memiliki produk asuransi
yang khusus menangani penyakit kritis. Kapan sebaiknya mempunyai Asuransi? “adalah
saat mampu secara keuangan” tegas Mada.
Dari awal memiliki
penghasilan, sebaiknya langsung disisihkan untuk membeli proteksi dengan
besaran 10-15% dari penghasilan bulanan.
Dan pada saat membeli asuransi, musti
dibarengi dengan awarnes tentang asuransi. Maka Syahnaz menyatakan terinspirasi
dengan kalimat “Asuransi Bukan Soal
Membayar Premi, Tapi Mengubah Cara Pandang Terhadap Asuransi”.
Dan
FWD Life dengan FWD Critical Armor, selain memberi perlindungan penyakit kritis
sejak dini, nasabah lebih tenang untuk biaya pengobatan.
“FWD
Critical Armor, kami kembali menunjukkan bagaimana FWD Life adalah perusahaan
asuransi berbeda yang bertujuan mengubah cara pandang masyarakat tentang
asuransi,” tutup Adit.
kunjungi www.fwd.co.id.
Smoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA