dokpri |
Yang tahun
ini, umurnya sudah masuk kepala tiga. Yuk, mulai aware dengan kesehatan. Umur tigapuluh,
ibarat perjalanan sudah di pertengahan.
Sebagai muslim, menurut saya patokan usia hidup adalah
usia Rasulullah 62 tahun. Misalnya ada yang dianugerahi sampai 65 tahun,
artinya diberi bonus tiga tahun.
Tubuh kita, ibarat mesin. Kalau motor atau mobil
saja, punya jadwal tune up atau ganti oli. Maka badan yang dipakai saban hari,
juga butuh perhatian atau perawatan.
Secara fisik, tubuh perlu diajak berolah raga. Organ
di tubuh ini, seperti tangan, kaki, kepala, badan, telinga perlu dijaga agar
tetap berfungsi dengan baik.
Namun ada bagian dari diri kita, yang tak kasat
mata tapi butuh perhatian juga. Seperti kalbu, jiwa, pikiran, emosional yang
perlu dikelola sedemikian rupa.
Sehingga kita manusia, bisa bertahan salah satunya
dari pengelolaan jiwa dan raganya. Tubuh atau raga yang sehat, musti dibarengi
dengan jiwa yang sehat juga.
----
Pengelolaan hidup manusia, tergambar dari kebiasaan
keseharian setiap orang. Dan hal rutin inilah, yang mempengaruhi kondisi tubuh
dan pikiran orang tersebut.
Orang yang mager, lama-lama otot-otot di badannya
cenderung kendor. Sedangkan yang giat olahraga, cenderung bertubuh kebih segar
dan singset.
Orang yang negatif thinking dan penuh muslihat,
hidupnya tidak tenang melihat orang lain berhasil. Sedangkan yang berpikiran
positif, selalu bersemangat dan mengambil pelajarah di setiap keadaan.
Terapkan Gaya
Hidup Sehat dari Sekarang !
“You Are What You Eat,” dirimu adalah apa yang kamu
makan. Yang gemar konsumsi gorengan, gula, karbo yang berlebih, menandakan
siapa anda sebenarnya.
Di usia tigapuluh tahun ke atas, harusnya sudah
mulai pilah dan pilih asupan yang bermanfaat bagi diri sendiri.
dokpri |
Bahan pangan kaya serat, real food (makanan yang
diolah alam), perbanyak minum air putih, seharusnya menjadi pilihan bagi orang
di usia paruh baya.
Pun dengan pengelolaan pikiran, di rentang yang sudah
dikategorikan tidak muda, semestinya bisa memilih lingkungan pergaulan atau
pertemanan.
Bergaul dan berkutat dengan orang yang gemar bergaya
hedon, mencerminkan diri termasuk golongan demikian.
Bukan mustahil, kita akan terpengaruh dengan gaya
hidup dan kebiasaan diterapkan. Selalu update gawai terbaru, terlalu perhatian
dengan tergantung barang branded.
Sementara apabila berkumpul dengan jenis orang
hemat, kita akan membiasakan diri hidup sesuai kemampuan keuangan.
Tidak memaksakan membeli ini dan itu, pada saat
dompet sedang menipis. Sehingga pikiran lebih tenang, tidak gampang terpancing
dengan penampilan orang lain.
Menerapkan gaya hidup sehat, musti secara
keseluruhan (sehat jiwa dan raga). Karena dua aspek kesehatan tersebut, menjadi
modal menuju kebahagiaan sejati.
Dan jangan menunggu nanti, kalau sudah umur 35 atau
40 baru hidup sehat. Tetapi harus dimulai sekarang, karena seperti apa diri
kita lima tahun mendatang, ditentukan dari kebiasaan yang dilakukan hari ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA