dokpri |
Januari, bulan mengawali tahun berhanti. Rinai hujan
mewarnai sepanjang hari, awetnya tak terbilang kali. Bulan januari, pengingat semasa
telah berlaku. Pengingat pada diri sendiri, tentang sebuah resolusi berlalu. Dan
bercermin, untuk melangkah merajut hal-hal yang baru.
Ya Rabb, betapa
cepatnya waktu berjalan. Satu putaran bumi, baru saja dimulai kembali. Begitulah
hukum kehidupan terus berjalan, matahari terbit dan tenggelam adalah keniscayaan.
Silih berganti menghantar cerita. Mengubur peristiwa kelam, di setiap sudut
kalbu menyimpan kenangan.
Bagaimana resolusi kalian tahun ini. Sudahkah,
kembali membentang rencana dan pengharapan. Mencanangkan lagi dan lagi, pencapaian
yang dipatri di benak.
Smoga cita cita tidak sekedar cita-cita, semoga asa
dan doa memadu menjadi nyata. Sementara waktu
terus menggerus usia, jangan sia-siakan meski sedetik saja.
-----
Hujan di
Awal Januari, tahun ini mengatarkan
duka bagi sebagian saudara kita. Sekaligus mengetuk sebersit kesadaran, tentang
berbagi sedikit yang dipunya. Hujan ibarat kehidupan itu sendiri, yang datang
dan pergi pada saat yang ditentukan.
Air tumpah dari langit bagai bah, membawa peringatan
tentang kekerdilan diri. Bahwa kita manusia tiada daya upaya, meskipun sepintar
dan setegar apa.
Kita para manusia, kali pertama menginjakkan kaki
di bumi. Sudah dengan suratan nasib, yang bakal dijalani sepanjang waktu
berjalan. Bakal mengarungi masa demi masa, dengan segala lika-liku sepanjang
hayat masih dikandung badan.
Kita akan didewasakan dan terdewasakan, oleh
peristiwa dan keadaan yang menghampiri. Hingga diri bersedia atau disediakan, paham
akan dan tentang esensi kehidupan.
dokpri |
Kita semua, sesungguhnya sedang menanti masa senja
tiba. Kita semua, sejatinya menunggu hingga waktu kepulangan menjemput. Hujan
di bulan Januari, adalah berkah tak terkira diantara berkah yang
dihadirkan-NYA.
Karena masa kemarau juga adalah berkah, seperti
setiap jengkal terjal. Sadar atau tidak sadar, mengirimkan pemahaman baru rindu
pada hujan.
Hujan di bulan Januari, mengantarkan cermin pada
diri sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA