Acara FUNancial -dokpri |
Sebagai freelance, saya belajar pengelolaan
keuangan dari bebergai sumber dan pengalaman. Maka ketika hadir di acara
FUNancial Talkshow bersama Home Credit Indonesia, saya jadi punya kesempatan mengoreksi
apa yang perlu dibenahi dengan cara saya mengatur keuangan.
Tahu dong apa itu Home Credit, adalah Perusahaan multifinance berasal dari Ceko, yang menyediakan jasa pembiayaan untuk barang elektronik, smartphone, gadget dan sepeda motor. Home Credit Indonesia, berdiri sejak tahun 2013.
Beberapa point dari dua narsum FUNancial tidak jauh dengan yang sudah saya lakukan,
tetapi ide dan masukan tentang tata kelola keuangan lebih jauh membuat saya
introspkesi diri.
Bagaimana dengan teman-teman, mumpung masih sehat dan berkelapangan, tidak ada salahnya mulai membuat perencanaan keuangan. Karena kalau bukan kita sendiri peduli dengan masa depan, siapa lagi mau menanggung resiko di masa mendatang.
-------
Menurut Freta Pradita dari Home Credit Indonesia, acara FUNancial bertujuan untuk memberikan literasi kepada masyarakat Indonesia. Menurut data OJK, lebih dari 70% masyarakat belum bisa mengelola keuangan dengan baik.
Mengawali presentasinya siang itu, Dipa Andika Nurprasetyo, Financial Planer dan Co Founder of Hahaha Group,
yang menjadi narasumber pertama Talkshow, mengajak peserta mendefinisikan
financial goal. Bahwa inti dari Financial Goal adalah sebuah
perjalanan keuangan yang dibuat untuk menuju pencapaian hidup yang diinginkan.
Perencanaan pencapaian target hidup, biasanya dibagi menjadi tiga fase, yaitu
jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Jangka pendek misalnya
pengin beli tas, jangka menengah misalnya mempersiapkan anak sekolah ke SMA
(sekarang anak sudah SMP) , sedangkan jangka panjang misalnya merencanakan naik
haji.
“Apa itu kaya?” tanya Dipa “Membeli sesuatu tanpa mikir”, “Bisa mendapatkan
apa yang dimau dengan mudah”, “Punya banyak uang, rumah dan mobil mewah”
celetukan peserta bersahutan.
Kali ini Dipa mengartikan dengan kalimat filosofis, bahwa
kaya adalah “Bersyukur dengan yang sudah dipunya dan merencakan ke depan apa
yang diinginkan serta memikirkan strategi meraihnya.”
Menyangkut perencanaan keuangan, memang sangat penting memahami
kalimat “Nanti Bagaimana” bukan“Bagaimana Nanti”. Ya, memang kita tidak akan pernah
tahu apa yang akan terjadi di kemudian hari. Tetapi dengan perencanaan keuangan,
akan membuat kita lebih siap dan jauh lebih baik.
Masih menurut Dipa, jangan abaikan dua hal, yaitu "mencatat dan memisahkan". Mencatat seluruh pengeluaran meskipun kecil sekalipun, sementara memisahkan adalah membagi keuangan berdasarkan post yang ditentukan.
Nyaris, semua penjelasan Dipa, ternyata juga dilakukan Riana Bismarak, founder Belowcepek.com. Riana berbagai pengalaman cara mengelola keuangan. Ketika 16 tahun bekerja sebagai orang kantoran, dan hendak memutsukan resign (menjadi entrepreneur) dirinya berhitung biaya hidup.
Apabila dia tidak gajian (sebagai orang kantoran), setidaknya musti save money selama enam bulan ke depan. Apabila biaya hidup perbulan (misal) 15 juta, setidaknya sudah siap 90 juta untuk 6 bulan. Sambil terus membangun usaha sendiri, setidaknya selama enam bulan tidak pusing dengan pedapatan.
Selanjutnya Riana menyarankan, membeli sesuatu yang benar benar dibutuhkan, jangan mudah terpancing emosi akan komentar teman atau orang lain. Selebihnya focus pada tujuan hendak dicapai, dan melakukan apa yang dikerjakan dengan bahagia.
Pesan Riana, perlu dihindari bocor alus, yaitu pengeluaran yang kelihatannya kecil tapi kalau diulang-ulang akan besar juga, Misalnya nongkrong di cafe, atau misalnya lagi beli aksesoris penunjang hoby.
Pada saat beli kopi atau aksesoris, mungkin hanya lima puluh sampai seratus ribu saja. Tapi kalau hal yang sama diulang-ulang terus, maka lama kelamaan jumlahnya akan membengkak.. Pesan Riana, Mimpi boleh taou harus terukur dan kita tahu cara mewujudkannya.
Pengelolaan keuangan, adalah aspek penting yang tidak boleh diabaikan. Karena setiap orang punya goal dalam hidupnya, dan setiap goal perlu serta (tentu saja) biaya.- Ssmoga bermanfaat.
Riana dan Dipa-dokpri |
Nyaris, semua penjelasan Dipa, ternyata juga dilakukan Riana Bismarak, founder Belowcepek.com. Riana berbagai pengalaman cara mengelola keuangan. Ketika 16 tahun bekerja sebagai orang kantoran, dan hendak memutsukan resign (menjadi entrepreneur) dirinya berhitung biaya hidup.
Apabila dia tidak gajian (sebagai orang kantoran), setidaknya musti save money selama enam bulan ke depan. Apabila biaya hidup perbulan (misal) 15 juta, setidaknya sudah siap 90 juta untuk 6 bulan. Sambil terus membangun usaha sendiri, setidaknya selama enam bulan tidak pusing dengan pedapatan.
suasana talkshow |
Selanjutnya Riana menyarankan, membeli sesuatu yang benar benar dibutuhkan, jangan mudah terpancing emosi akan komentar teman atau orang lain. Selebihnya focus pada tujuan hendak dicapai, dan melakukan apa yang dikerjakan dengan bahagia.
Pesan Riana, perlu dihindari bocor alus, yaitu pengeluaran yang kelihatannya kecil tapi kalau diulang-ulang akan besar juga, Misalnya nongkrong di cafe, atau misalnya lagi beli aksesoris penunjang hoby.
Pada saat beli kopi atau aksesoris, mungkin hanya lima puluh sampai seratus ribu saja. Tapi kalau hal yang sama diulang-ulang terus, maka lama kelamaan jumlahnya akan membengkak.. Pesan Riana, Mimpi boleh taou harus terukur dan kita tahu cara mewujudkannya.
Pengelolaan keuangan, adalah aspek penting yang tidak boleh diabaikan. Karena setiap orang punya goal dalam hidupnya, dan setiap goal perlu serta (tentu saja) biaya.- Ssmoga bermanfaat.
Komunitas ISB |
Wahhh yang paling sulit mengelola keuangan kayaknya pekerja part time, penghasilan yang tiap bulan up down harus kudu pinter2 kelola uang. Kudu jangan kebawa nafsu si buat beli ini itu tapi biayanya gak ada heheh.
BalasHapusIya Dayu, musti pintar mengelola keuangan.
HapusKudu bijak dalam pengeluaran, membeli sesuatu yg benar2 diperlukan. Kadang tergoda utk nelanggar prinsip tsb apalagi di era online sekarang, banyak promo2 menarik. Kadang kita terjebak utk membeli barang promo dg harga murah, meski barang tsb tidak dibutuhkan sama sekali
BalasHapusAku juga ikut acara ini mas, seru ya... tips-tips nya mas Dika dan mbak Riana easy to do, lagi coba menerapkan sekarang hehehe
BalasHapusIya ya namanya uang kan kayak air ya kalau nggak dikelola ya ambyar hahaha. Nice info kak
BalasHapusApalagi buat freelancer di mana pemasukan suka gak menentu. Pengelolaan keuangan yang baik semakin penting untuk dilakukan. Saya juga jadi tertarik bikin 2 rekening seperti saran Dipa. Biar berasa punya gaji tiap bulan
BalasHapusKalau goal finansialku saat ini, bisa nabung buat biaya sekolah si kecil yang masih usia 2,5 tahun. Kumpulin 100 ribu/bulan selama 3 tahun, saat pas usia sekolahnya, sudah ada biaya yang lumayan banyak. Syukur-syukur dapat sekolah TK yang biayanya terjangkau.
BalasHapusBocor halus ini yang kok yaa susah amat menghindarinya hihihi punya usaha emang serumit itu di bagian keuangan. Sampe pusing sendiri deh
BalasHapusmengatur keuangan sangat bermanfaat bagi masa depan finansial saja. Yang mencakup bukan saja memperhitungkan setiap pemasukan tapi juga pengeluarannya. Kegiatan yang berlangsung sangat menginspirasi ya Mas
BalasHapusPengelolaan keuangan adalah aspek penting yang tidak boleh diabaikan. Karena setiap orang punya goal dalam hidupnya, dan setiap goal perlu serta (tentu saja) biaya. Biaya memang perlu ya pak. asal kita bisa memanagemennya semua pasti lancar. Asal jangan besar pasak dari pada tiang aja ya pak hehehe
BalasHapusAku suka bocor halus tapi kerasa banget kalo waktu weekend berdua sama suami udah kayak ga control gitu mas. Padahal yaa financial goals kita masih terhitung panjang..
BalasHapus