parentingorami.co.id |
Di sebuah restoran ternama, saya pernah berpapasan
dengan seorang kakek (sekira dibawah 70
th). Dari gerak geriknya sangat mengkawatirkan, di kemudian hari ketika ikut
seminar di Rumah Sakit Premier Jatinagera, saya tercerahkan bahwa beliau terserang
penyakit Parkinson.
Ketika itu si kakek beranjak dari tempat kasir, rupanya
baru saja menyelesaikan transaksi pembayaran. Tampak beliau hendak menuju meja terdekat
di restoran tersebut, dua tangannya menggenggam ujung baki.
Terdapat burger dan kentang di atasnya, saya pikir dua makanan ini tergolong (secara berat massa) bobotnya ringan.
Terdapat burger dan kentang di atasnya, saya pikir dua makanan ini tergolong (secara berat massa) bobotnya ringan.
Tetapi ada yang
membuat saya sungguh was-was, lelaki sepuh berjalan membongkok dan sangat perlahan
dan hati-hati.
Ayunan langkahnya terpatah-patah pendek, satu langkah orang biasa ditempuh dengan lima atau enam ayunan. Baki yang dibawa bergetar, bisa anda ibaratkan gempa dengan benda bergerak di atasnya.
Ayunan langkahnya terpatah-patah pendek, satu langkah orang biasa ditempuh dengan lima atau enam ayunan. Baki yang dibawa bergetar, bisa anda ibaratkan gempa dengan benda bergerak di atasnya.
Saya bisa bayangkan, betapa tugas menjaga
keseimbangan dengan berat dilakoni si kakek. Yang ada dipikiran saya, kenapa
tidak ada anak atau cucu atau siapalah yang menemani.
Ketika hendak mengambil alih bawaan, saya kalah sigap dibanding pelayan restoran.
Ketika hendak mengambil alih bawaan, saya kalah sigap dibanding pelayan restoran.
Maka sebelum makanan berserakan ke lantai, segera
diambil alih dan si pelayan berjalan membimbing sang kakek. Di benak saya
terbersit kesimpulan, bahwa faktor usia membuat kakek tak kuat menyangga
makanan tersebut.
Menurut dr. Sukono
Djojoatmodjo, Sps, dokter Spesialis Syaraf Rs Premier Jatinegara, bahwa semakin
menuanya organ tubuh, berpotensi mengakibatkan menurunnya fungsi organ tubuh,
sehingga menyebabkan munculnya penyakit”.
dr. Sukono Djojoatmodjo, Sps, dokter Spesialis Syaraf Rs Premier Jatinegara -dokpri |
------
Warga ibukota, siapa tak kenal Rumah Sakit Premier
Jatinegara. Rumah sakit ternama, telah menjadi jaminan layanan prima. Beberapa Vlogger
dan Blogger, yang ikut seminar “Mengenal Parkinson” di ruangan lantai sembilan
memberi beragam testimoni positif.
“fasilitasnya
keren, serasa tidak di rumah sakit”, “Saudara
saya pernah dirawat disini, pelayanannya ramah dan tenaga medis dan dokternya
bagus” “Fasilitasnya lengkap dan
mudah dijangkau”
pic Rahab G |
Dan ada update terbaru, bahwa RS Premier Jatinegara
kini memiliki layanan untuk pengobatan dan penanganan penyakit Parkinson.
Apa itu Parkinson,
menurut penjelasan dr Sukono, Parkinson adalah penyakit yang terkadi
karena degenerasi sel syaraf dan hilang nya sel- sel yang memproduksi dupamin
di otak. Karena akibat kekurangan sel dopamin tersebut, maka kemampuan
mengendalikan tubuh tergerus, akibatnya gerak tubuh melambat dan tidak normal.
Persis seperti saya gambarkan di awal tulisan,
tentang kakek yang jalannya pelan dan sangat hati hati. langkahnya pendek dan dua
tangan gemetar, kita yang melihat tak tega karena orang dimaksud seperti hendak
jatuh.
Masih menurut dokter Sukono, gejala utama
Parkinson, Tremor (gemetar), kekakuan gerak (Rigidity) dan Kelambanan gerak.
Orang dengan Parkinson, kalau berjalan (biasanya) suka menyembunyikan tangannya di saku. Kemudian akibat kaku bergerak, maka bicaranya merepet (kata per kata tak berjeda alias kurang jelas), serta lamban gerak (sudah saya uraikan di atas).
Orang dengan Parkinson, kalau berjalan (biasanya) suka menyembunyikan tangannya di saku. Kemudian akibat kaku bergerak, maka bicaranya merepet (kata per kata tak berjeda alias kurang jelas), serta lamban gerak (sudah saya uraikan di atas).
Terdapat gejala non-motor pada penderita parkinson,
dan menurut saya hal ini empati yang lebih dari anak atau orang yang
merawatnya.
- Gangguan penghidu ; susah atau tidak bisa membedakan bau atau ada masalah dengan penciuman.
- Gangguan Tidur ; Sangat mudah tidur kapanpun dan dimanapun, tetapi dengan durasi terpotong potong (framented) jadi sebentar- sebentar bangun dan tidak sadar kalau baru tidur. Btw, saya punya saudara mengalami hal ini. pernah ketika sedang seru serunya ngobrol, tiba-tiba diam kemudian merem beberapa detik, (kalau ditangannya ada rokok sampai rokoknya terjatuh) baru bangun dan melanjutkan obrolan.
- Sulit Buang Air Besar : akibat asupan yang tidak dicerna dengan baik
- Depresi ; (nah di sini perlu empati dari orang sekitar) penderita Parkinson mudah depresi, ketika disalah-salahkan atau tidak dipedulikan orang sekitar, akibat kelambanan dalam segala hal.
- Mudah Mengantuk ; seoerti point di gangguan tidur
- Halusinasi : Akibat ingatan yang melemah, maka kadang pikirannya tidak nyambung, seperti menanyakan hal yang sama dalam waktu berdekatan.
- Tekanan darah rendah ; akibat dari asupan yang tidak seimbang
- Ganguan Jiwa : Akibat dari faktor faktor penyebab di atas, maka penderita Parkinson rentan terkena gangguan jiwa.
- Gejala Lain ; Ekspresi wajah kaku (sehingga bicara merepet), cenderung membongkok, Keseimbangan terganggu dan dimulai dari satu sisi badan.
Saat ini terdapat tiga metode pengobatan, nah di RS
Premier Jatinegara menggunakan Obat Oral, Obat Infus dan Deep Brain Simulation
(DBS).
Pesan dr Sukono, bagi kita yang masih sehat adalah
menerapkan gaya hidup sehat. Dengan memilih konsumsi makanan sehat (no makanan
siap saji), perbanyak makanan segar seperti sayuran, buah yang langsung dipetik
dari alam.
Jangan lupa rajin beraktivitas fisik, minimal 30
menit/ minggu, agar metabolisme tubuh bekerja dengan baik. dan dengan aktif
bergerak, membantu membuat sel mati yang keluar melali keringat dan kotoran.
Duh, saya jadi merenung, betapa era digital
memanjakan kita dengan berbagai layanan yang membuat malas gerak. Akibatnya kita
mudah mengonsumsi makanan siap saji, dan kita menjadi minim keringat.
Balik lagi, menyoal penanganan Parkinson lebih
lanjut, sebaiknya datang dan konsultasi langsung ke ahlinya. Persis seperti
cukilan dari sebuah hadis Bukhari, “Jika urusan diserahkan bukan kepada
ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu”
Wallahu’alam, semoga bermanfaat.
WA Group |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA