arifkancil.com |
Pernah nggak, kalian menemui orang yang “konsisten”
atau sabar atau tekun atau apapun istilahnya. Maksudnya begini, dulu semasa kalian
kecil, orang ini (misal) berjualan makanan (katakan) pecel sayur. Kemudian
kalian beranjak remaja, dewasa kemudian merantau dan beranak pinak.
Ketika kalian pulang kampung, meenemui orang yang
sama, masih setia dengan pekerjaannya. Tetap dengan pecel sayurnya, dan
kondisinya tidak banyak berubah. Atau bisa jadi, skill berjualan mulai
diturunkan ke anak cucunya.
Saya mengalami hal demikian lo, semasa saya TK
sampai SMA punya langganan penjual Tepo Tahu (makanan khas daerah Magetan). Si ibu
penjual punya anak enam, anak kelima sepantaran dengan saya.
Selepas SMA saya merantau, sesekali pulang kampung menemui
si ibu masih berjualan, tetapi mulai dibantu anak ketiga. Setelah saya menikah
dan punya anak, rupanya si ibu sudah sepuh dan kini jualan diteruskan anak yang
membantunya.
Secara kasat mata, ibu penjual tepo tahu, ya begitu
begitu saja. Tapi nyatanya, bisa membesarkan anak-anaknya sampai beranak pinak.
Anak paling besar, punya toko sembako yang besar dan ramai pembeli. Anak kelima
yang sepantaran saya, konon merantau di Bali dan sukses dengan pekerjaannya.
----
Bagaimana dengan kita di era milenial saat ini,
seberapa konsisten dan setia dengan satu pekerjaan. Terkadang kita cepat sekali
berpindah pekerjaan, dengan banyak sebab dan alasan. Sementara orang yang kita
anggap jadul, justru mereka yang bersetia dengan satu pekerjaan.
“Konsisten”kata ini yang mampir di benak, si ibu menurut
saya memegang sikap konsisten dengan jualan pecel Tepo Tahunya. Tak gentar
dengan perubahan, geming dengan badai ujian. Sikap konsisten butuh ketangguhan,
tidak mudah dijalankan bagi hampang tersulut keinginan yang menggiurkan.
Konsisten bisa diterapkan di segala bidang
pekerjaan, setia dengan bidang digeluti dan terus bertahan. Bagi yang menahbiskan
diri sebagai blogger atau penulis, bisa kalian terapkan sikap yang sama. Ya,
Konsisten butuh stamina dan ketangguhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA