dokpri |
Beberapa waktu lalu, viral di medsos, video perempuan
cantik yang mengaku lebih memilih lelaki gendut. Menurutnya, gendut itu
menggemaskan. Kalau ini masalah selera yes, setuju kan. Di kolom komentar ada
netijen nyeletuk, laki-laki six pack biasanya pacarnya ga*t**g – hehe. Baiklah,
sebagai team penggembira tidak ikut-ikutan, mempermasalahkan gendut dan atau six pack.
Saya pernah punya masalah dengan mata, tiba-tiba
kelopak mata pada bagian kanan atas kedutan dan sering. Khawatir terjadi
apa-apa, saya berburu informasi dan ternyata mata saya mengalami kelelahan. Ada
tips sederhana dilakukan dan terbukti manjur, sekalian pengalaman obesitas akan
saya tulis di artikel ini, jadi baca sampai selesai ya.
----
Kementrian
Kesehatan RI, mengadakan peringatan Hari Obesitas Sedunia 2019, bersamaan
dengan peringatan Hari Penglihatan Sedunia 2019. Acara diadakan di gedung
Sujudi kantor Kemenkes RI, mengundang Blogger, untuk menggaungkan dua tema yang
cukup popular di tengah masyarakat.
Dalam sambutannya, Dr.Cut Putri Arianie, selaku Direktur
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM), Kemenkes RI, mengingatkan
mesyarakat bahwa kedua penyakit ini (gangguan penglihatan dan obesitas) sangat
penting untuk dicegah, jangan sampai menunggu sakit baru berupaya keluar dari
kelompok obesitas dan masalah penglihatan.
Sebenarnya, setiap orang bukan tidak mau mencegah,
tapi juga tidak mampu atau belum tahu caranya. Atau kalaupun sudah tahu tapi
sering lupa, sehingga dua peringatan ini (Obesitas dan Penglihatan) sebagai
upaya me-refresh.
Masih menurut Dr Cut Putri, beberapa dampak
obesitas berpotensi terjadi, seperti jantung, stroke, kanker, hypertensi,
diabetes, asma dan sebagainya. Obesitas terkait erat dengan penyakit tidak
menular, yang notabene sebagai penyebab kematian tertinggi (jantung, diabetes).
Sekaligus mengingat pentingnya kesehatan mata,
masyarakat musti mengenali dan mendeteksi gangguan penglihatan sedini mungkin.
Mengingat mata adalah organ sensoris, 80% informasi yang kita peroleh berasal
dari penglihatan.
World Sight Day 2019
Masalah mata sudah menjadi masalah semua kelompok
umur, ibu saya yang sudah 73 tahun, terkendala dalam hal membaca tanpa kaca
mata. Sementara keponakan yang berumur 9 tahun, juga memakai kaca mata akibat
terpapar smartphone terlalu lama.
Narsum, Dr. M.Siddik, SpM dari Perdami (Persatuan
Dokter Spesialis Mata Indonesia), memberi tips mudah untuk menjaga kesehatan mata, yaitu ; menjaga
pencahayaan yang baik saat membaca, melakukan kegiatan out door untuk mencegah rabun jauh, serta konsumsi makanan sehat.
Jangan lupa, hindari paparan UV-B, rokok, alkohol dan gunakan pelindung mata saat bekerja yang sekiranya membahayakan mata.
Jangan lupa, hindari paparan UV-B, rokok, alkohol dan gunakan pelindung mata saat bekerja yang sekiranya membahayakan mata.
dokpri |
Menyoal kedutan di bagian atas kelopak mata,
ternyata mata saya capek sehingga butuh istirahat. Dan cara mengistirahatkan
mata sangat mudah, yaitu menjauhkan diri dari gadget (laptop/ smartphone).
Kemudian pergi ke tempat yang hijau (taman atau hutan kota), melihat aneka warna di alam bebas untuk jarak jauh.
Kemudian pergi ke tempat yang hijau (taman atau hutan kota), melihat aneka warna di alam bebas untuk jarak jauh.
Ternyata apa sudah saya praktekkan benar, persis
seperti yang disampaikan narsum, bahwa benar sesederhana itu cara
mengistirahatkan mata.
Kalau sudah terjadi gangguan penglihatan lebih
serius, sebaiknya segera melakukan pemeriksaan ke Posbindu, Puskesmas, klinik
swasta dan rumah sakit.
Gendut itu menggemaskan, hmmm
Tiga tahun lalu, saya masuk kategori (sangat)
gendut. Mungkin (ini mungkin ya), istri gemas seperti kisah diawal tulisan ini.
Tetapi saya-nya, lama-lama merasa ngap dan tidak bebas bergerak. Sampai satu waktu, hasil pemeriksaan dokter, saya terindikasi pelemakan hati dan hypertensi.
Tetapi saya-nya, lama-lama merasa ngap dan tidak bebas bergerak. Sampai satu waktu, hasil pemeriksaan dokter, saya terindikasi pelemakan hati dan hypertensi.
Mendengar dua penyakit ngeri ini, saya langsung
move on dan membantah pepatah lama “badan subur tanda makmur”. Menurut saya,
badan subur (baca gendut) justru mengundang aneka penyakit.
Apa sih obesitas ? Adalah penumpukan lemak yang
berlebih pada tubuh yang berisiko terhadap kesehatan. Yang saya alami, lemak
bersembunyi di bagian tubuh tertentu yang susah dibakar. Seperti di paha bagian
dalam, dan tempat favorit adalah pinggang.
Yudhi Adrianto, S.GzRD dari Persagi (Persatuan Ahli
Gizi Indonesia), memaparkan penyebab obesitas, dan berbagai penyebab ini dengan
mudah kita lakukan.
Yaitu pola makan ; tinggi lemak, gula dan garam ; kurang buah dan sayur ; jadwal makan tidak teratur ; tidak sarapan ; sering ngemil ; konsumsi olahan dengan minyak, santan kental dan gula.
Yaitu pola makan ; tinggi lemak, gula dan garam ; kurang buah dan sayur ; jadwal makan tidak teratur ; tidak sarapan ; sering ngemil ; konsumsi olahan dengan minyak, santan kental dan gula.
Masih ada lagi nih, Pola Aktivitas Fisik, seperti ;
sedentary (kurang gerak), tidak suka berjalan ; kurangnya aktivitas yang
menggunakan tenaga—semuanya tak lepas dari era digital dan kemajuan teknologi.
WA Group |
Kemenkes dengan Germas-nya, melalui kampanye CERDIK
tak bosan mengajak masyarakat (pada huruf R) Rajin Aktivitas Fisik.
Kita sebagai individu dan bagian masyarakat, musti memacu diri sendiri untuk giat beraktivitas fisik. Toh, kalau sehat yang merasakan dampaknya diri sendiri.
Kita sebagai individu dan bagian masyarakat, musti memacu diri sendiri untuk giat beraktivitas fisik. Toh, kalau sehat yang merasakan dampaknya diri sendiri.
Pencegahan obesitas bisa dilakukan, antara lain
dengan pemberian MPASI mulai usia 6 bulan, makan cukup sayur, tidak makan
sambil nonton atau main game, tidak merokok dan minum alkohol, makan dengan
pola isi piringku, perbanyak aktivitas fisik dan sebagainya.
Saya jadi ingat, acara Healthies Run 5 K Kemenkes
RI, yang diadakan pada minggu pagi. Hastag #JanganMager rasanya related dengan
dua peringatan (Hari penglihatan dan Hari Obesitas) ini, beraktivitas fisik
membuat kita bebas dari smartphone sekaligus menghindari obesitas.
Saatnya, kita cegah gangguan penglihatan dan
obesitas sedini mungkin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA