Setelah sukses dengan debut koleksi, ditampilkan di ajang
Muslim Fashion Festival Indonesia (Muffest) 2019. Pada akhir Mei, karya siswa
Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK)
Semarang Kejuruan Fashion Technology yang di bawah naungan label LNC (Life Needs Colour) mendapatkan
kesempatan untuk merambah pasar global, khususnya Eropa, melalui ajang skala
internasional LA MODE Sur La Seine à Paris di Kota Paris, Perancis 2019.
Nasrul Arif dan Hasti
Izzatul Ummah, dua siswa BBPLK Semarang Jurusan
Fashion Technology yang
terpilih untuk
menampilkan koleksi brand LNC
(Life Needs Colour) bertema “Arang Kasembadan." Koleksi ini terinspirasi oleh
filosofi arang, yakni sisa hasil pembakaran kayu yang biasanya berwarna hitam
kelam dan abu-abu, dan istilah kasembadan yang dalam bahasa Jawa berarti
perwujudan sebuah pengharapan seorang manusia yang terkadang bahagia dan sedih.
Konsep tersebut
dituangkan dalam desain busana A-Line dengan dominasi warna hitam dan putih
yang tergores apik melalui Batik Ungaran khas Kabupaten Semarang. Dengan
kombinasi Tenun Lurik Yogyakarta memperkuat kesan tegas.
Selipan warna merah
dan kuning menjadi aksentuasi yang dimaknai sebagai simbolisasi pancaran api
yang tersisa di bakaran kayu yang
menjadi arang. Atraktif dan dinamis dengan nuansa urban kontemporer menjadi
ciri khas rancangan ini.
Koleksi Arang Kasembadan diperagakan model internasional, di atas kapal pesiar Boreas yang menyusuri
Sungai Seine berkeliling Kota Paris disaksikan sekitar 300 undangan yang
terdiri dari buyer dan media internasional.
Dalam acara sinergi kegiatan
fashion showcase, business meeting, dan media gathering ini, LNC
(Life Needs Colour) berkesempatan untuk mempresentasikan koleksi yang
diharapkan dapat membuka peluang kerjasama bisnis di tingkat internasional.
Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemenaker
RI) melalui BBPLK
Semarang turut mendukung brand LNC (Life
Needs Colour) untuk merambah ke pasar global.
“Karya perdana peserta BBPLK Semarang Kejuruan Fashion Technology
terbilang sukses menjaring buyer dari
luar negeri ketika diperkenalkan di tingkat nasional melalui acara Muslim
Fashion Festival 2019. Langkah lebih lanjut untuk memperkenalkan kreasi dan
inovasi peserta yang potensial di tingkat internasional, maka mereka diberikan
kesempatan untuk tampil dalam acara LA MODE Sur La Seine à Paris. BBPLK Semarang yang merupakan salah satu pusat pengembangan fashion,
khususnya fashion technology di
Indonesia, ditargetkan dapat menetaskan para lulusan yang siap diserap oleh
industri fashion, bahkan dapat mengambil peran penting dalam memajukan sektor
industri kreatif melalui fashion
technology di tanah air,” papar Bambang Satrio Lelono, Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas
(Binalattas), Kementerian Ketenagakerjaan RI.
“Event LA MODE Sur La Seine à Paris memberikan pengalaman yang luar biasa untuk
memperkenalkan karya alumni Kejuruan Fashion Teknologi BBPLK Semarang melalui brand LNC (Life Needs Colours) by BBPLK Semarang. Sekaligus untuk mengukur sejauh mana karya tersebut diterima di
pasar Eropa. Respon terhadap koleksi LNC by BBPLK Semarang sangat luar biasa. Koleksi yang ditampilkan dalam fashion show mendapat apresiasi positif dari
para pengunjung, bahkan stand eksibisi
ramai oleh pengunjung yang kagum dengan koleksi LNC by BBPLK Semarang,” ujar Edy Susanto,
Kepala BBPLK Semarang.
tangkapan layar-dokpri |
Untuk menunjang
pertumbuhan industri fashion di tanah air membutuhkan sumber daya manusia (SDM)
dengan keahlian yang dapat memenuhi kebutuhan industri fashion terkini,
termasuk pemanfaatan teknologi dan digitalisasi.
Kemenaker RI mengembangkan BBPLK Semarang dengan Kejuruan Fashion Technology dan
Bisnis Manajemen dengan program 3R (Reorientasi, Revitalisasi, dan Rebranding) untuk
menunjang calon praktisi yang ingin terjun di industri fashion secara
profesional.
BBPLK Semarang Kejuruan Fashion Technology merupakan
pengembangan dari Kejuruan Menjahit yang hanya menghasilkan lulusan dengan
keahlian sebagai penjahit dan operator mesin garmen.
Setelah dilakukan evaluasi
dan pemetaan kebutuhan di era milenial saat ini, maka Kemenaker RI melakukan
transformasi Kejuruan Fashion Technology yang dilengkapi fasilitas agar para
lulusan dapat mengembangkan skill untuk
meningkatkan jenjang pekerjaan.
BBPLK Semarang memiliki kompleks studio
untuk menunjang pembelajaran Fashion Technology, yaitu Studio Kreasi, Studio
Catwalk, Studio Produksi, dan Studio Fashion Business and Management. Untuk
pengembangan Kejuruan Fashion Technology, BBPLK Semarang menggandeng Indonesian
Fashion Chamber, termasuk memberikan program TOT (Training of Trainers) secara
berkelanjutan bagi para instruktur dan pengajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA