2 Jun 2019

Kebiasaan Makan Sehat Anak untuk Tumbuh Kembang Optimal

Blogger Bicara Gizi- dokpri

Mom and Dad, pastinya seru jadi orangtua dengan bayi usia hitungan bulan. Pernah dong mendapati buah hati (usia waktunya MPASI) susah makan, terutama asupan sayuran.
Ternyata, ada sebabnya mengapa bayi kurang suka sayur, saya dapatkan jawabannya ketika hadir di acara  “Bicara Gizi bareng Danone dan Nutrisi untuk Bangsa

Masalah Gizi buruk tidak melulu karena masalah ekonomi, tetapi masalah ketidaktahuan” ujar Arif Mujahidin, Communication Director Danone Indonesia.
Contoh paling unik, dalam satu keluarga dengan asupan yang sama, ternyata ada anak yang overweight tetapi ada juga underweight.

Untuk mengedukasi tentang “Healthy Eating habits (kebiasaan Makan Sehat) untuk Tumbuh Kembang Optimal”, Nutrisi untuk bangsa dan Danone, mengajak blogger menyimak pemaparan di dr Frieda Handayani SpA(K), Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastrohepatologi.

Sebelum masuk pokok bahasan, coba tebak antara mitos dan fakta berikut ini. (dan dijawab langsung oleh dr Frieda)
  • Baby dibiarkan makan sendiri, MITOS, bayi sebaiknya jangan dibiarkan makan sendiri tanpa supervisi, sebaiknya orangtua membekali diri dengan pengetahuan nutrisi yang baik.
  • MPASI harus diberikan secepatkan ; MITOS, sebab ada tahapan kapan baby hanya ASI, kapan mulai MPASI semua disesuaikan dengan kemampuan motorik dan ketrampilan makan masing-masing.
  • Menu Tunggal / satu pilihan menu saja ; Bisa MITOS bisa FAKTA, menurut WHO, menu tunggal hanya pada 1-3 hari untuk pengenalan rasa dan tekstur, hari ke 4 bisa mulai divariasi
  • MPASI diawali buah dan sayur ; MITOS, MPASI sebaiknya dimulai dengan sereal dan daging yang digiling halus.

Arief Mujahiddin dan Frieda Handayani- dokpri


--------

1000 HPK (Hari pertama kelahiran) yaitu 270 hari di kandungan dan 2 tahun setelah kelahiran, adalah periode emas perkembangan otak anak.
“Nutris harus seimbang dan tepat,” jelas Frieda

ASI adalah satu-satunya asupan terbaik, setelah usia 5-6 bulan musti ditambah zat lain, karena kalau ASI saja kalorinya tidak mencukupi kebutuhan bayi pada usia 5-6 bulan, maka penting untuk memberi nutrisi yang mendukung perkembangan otak dengan optimal.

Fungsi kognitif kecerdasan sebaiknya dipenuhi di awal kehidupan, karena perkembangan kecerdasan paling tinggi saat anak usia 1-2 tahun.
Sementara untuk perkembangan nutrisi, bisa diextend sampai anak usia 5 tahun, orangtua musti melek pengetahuan nutrisi, sehingga paham apa yang harus diberikan kepada anaknya.

Apa Indikasi bayi waktunya MPASI ?
  • Kepala tegak , bayi bisa mengontrol kepala dari leher tetap tegak.
  • Bisa duduk, meskipun duduk dengan bantuan,
  • Angkat kepala, perhatikan, kalau bayi dalam posisi tidur terlentang kemudian sudah bisa mengangkat kepala seperti mau push up,
  • Dikasih makanan kepala mengarah ke makanan, ada reflek melepeh (biasanya belum mengenal rasa).


Berikut tahap perkembangan ketrampilan makan pada bayi,
  • 0-5 bulan ; Bayi mengisap menelan melepeh kontrol kepala ke leher masih lemah
  • 4-6 bulan ; Mulai bisa mengatupkan bibir, gerakan lidah ke atas bawah, bisa mengarahkan makanan ke arah kerongkongan, dapat menelan makanan cair tanpa tersedak. (disarankan WHO bayi 6 bulan MPASI).
  • 6-9 bulan ; Sudah bisa mengunyah, bisa duduk sendiri, mengintegrasikan jari dan mengarahkan ke mulut (bisa diberi kacang-kacangan, buah, tahu, seral, daging dilembutkan). Nah, janji saya di awal artikel, berikut alasan bayi kurang suka sayur, secara alami bayi menyukai manis. Bayi lebih suka makan buah, tapi orangtua musti kreatif agar bayi mau makan sayur.
  • 8-10 bulan ; Bayi sudah bisa pegang sendiri, bisa menggerakan lidah kiri kanan, sudah bisa diberi piring sendok sendiri, ada gigi sehingga menguyah sendiri. Bayi dibawah satu tahun, sebaiknya jangan diberi juice buah terlalu banyak, sebaiknya buah dihancrukan karena seratnya lebih baik.
  • 10-12 bulan ; sudah mulai makan daging dicincang, karena sudah bisa menggerakan rahang memutar memasukan makanan ke mulut sendiri sebagai tanda koordinasi syaraf motorik sudah jalan dengan baik.


----
acara Talkshow Blogger Bicara Gizi-dokpri

Mom and Dad, pernah juga dong mengalami situasi, makanan bayi ditelan dan dilepeh, terus kita menganggap bayi tidak suka makanan tersebut.
Menurut dr Frieda, bahwa anak-anak perlu mencoba makan sampai 10-15 kali makanan yang sama, pada proses ini bayi belajar mengenail rasa dan tekstur.

“Setelah dua minggu mencoba, bisa jadi bayi suka,” jelas Frieda.
Pada masa ujicoba inilah, orangtua musti punya cukup waktu, mendampingi anak belajar makan, sehingga perlu ditanamkan di benak anak bahwa kegiatan makan itu menyenangkan.
 
dokumentasi pribadi
Bagi orangtua, kegiatan makan musti disulap menjadi periode “Learning and love”, jadi jangan sampai makan sambil membaca smartphone atau marah-marah. Makan sebaiknya tidak lebih 30 menit, sebelum makan jangan diberi ASI atau susu formula.

Bagaimana MPASI untuk mudik? Sebaiknya MPASI dikonsumsi sampai 2 jam setelah dibuat, kalau terlalu lama bosa memicu berkembang biak bakteri.
Atau biar tahan lebih lama, MPASI disimpan kulkas mini (suhu dibawah 4 derajad), untuk telur daging ikan dikonsumsi 24 jam,  sayur buah dapat dikonsumsi sampai 48 jam.

Sungguh, saya tercerahkan masalah MPASI, waktu ngabuburit semakin bermanfaat dengan nutrisi pengetahuan, untuk persiapan mudik bersama keluarga tercinta.

Di ujung artikel ini, perkenankan saya menyampaikan, selamat mudik hati-hati dijalan dan selamat sampai tujuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA