Capture wall alergianak.com - dokpri |
Memasuki era digitalisasi, kita dimudahkan untuk update berita. Semua informasi dibutuhkan
tinggal googling, keluar deh kabar
diinginkan.
Pun, ketika saya mengetik “Tanggap Alergi Anak”,
langsung terindeks di halaman depan dan paling atas website www.alergianak.com
Membuka website dengan warna latar merah marun, saya
disuguhi menu utama 3K yaitu Kenali,
Konsultasikan, Kendalikan.
Semua informasi dijelaskan cukup mudah dipahami,
memberi pencerahan pada saya (selaku orangtua awam) dan (saya yakin) para orangtua
pada umumnya.
Tahukah
bunda, angka kejadian dan resiko alergi pada anak (terutama makanan) masih
terus ada di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Melansir data Word
Allergy Organisation (WAO) 2013,
angka prevalensi alergi mencapai 10-40% dari total populasi dunia – 7,5%
diantaranya anak-anak dengan alergi susu.
Saya ingat, sewaktu masih punya balita, ada teman yang
anaknya sepantaran anak saya, tidak doyan merk susu tertentu.
Hal ini saya diceritakan si ayah, ketika kami belanja
kebutuhan bayi bersama, seperti popok, susu, bedak, minyak telon dan sebagainya
– biasanya jumat malam sepulang ngantor.
Rupanya, bayi teman kantor alergi merk susu sapi tii---iiiit (sensor gitu),
setelah minum susu tersebut badannya mruntus
(itu lo yang kulit gatal kemerahan)
Padahal, dalam masa tumbuh kembang di usia emas, susu mengandung protein salah satu komponen
nutrisi demi kualitas daya tahan tubuhnya.
kala itu, internet belum se-booming sekarang, kami tidak leluasa mengakses informasi, yang
dilakukan ayah muda ini berpindah merk susu lain.
-------
Rabu, 11
April 2019 -- Senang bisa bergabung
di acara “Media & Blogger gathering Allergy Week 2019”, sekaligus bisa menimba
ilmu terkait alergi pada anak dari narasumber kredibel dan keren.
Sarihusada menginisiasi kampanye
#BundaTanggapAlergi , gerakan yang berisi edukasi, pemahaman dalam mengenali
alergi.
Meutiya Athaya, Brand Manager Allergy Care Sarihusada -dokpri |
Kegiatan ini, sebagai wujud kepedulian Sarihusada
(melalui brand SGM Eksplor Soya) mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
Terkait alergi susu sapi yang dialami bayi teman, di
acara keren ini saya mendapati jawaban dari Prof.DR. Budi Setiabudiawan, dr., SpA(k), M.Kes,- , Konsultan Alergi dan Imunologi Anak.
Menurut Prof Budi, Alergi susu sapi diakibatkan
oleh respon sistem imun yang tidak normal terhadap protein susu sapi (Whey dan Kasein). Sementara di sisi
lain, susu sapi adalah salah satu sumber protein – jadi serba salah kan.
“Di sini
peran orangtua khususnya ibu sangat penting untuk mencegah dan menangani
kondisi alergi, termasuk pemberian nutrisi yang tepat,” ujar Prof Budi.
Apa saja
penyebab resiko alergi pada anak ?
Riwayat keluarga ,- ayah dan ibu yang punya riwayat
alergi, berpotensi memiliki anak dengan alergi juga. Kelahiran secara caesar,
polusi udara (termasuk polusi asap rokok).
Gejala umum
alergi : ganguan pada kulit yaitu muncul bintik-bintik merah – nah gejala
ini terdapat pada bayi teman saya -- , gangguan saluran pernafasan (asma),
gangguan perncernaan.
Apabila alergi pada anak tidak segera ditangani
dengan tepat, beresiko mengalami keterlambatan pertumbuhan, selain itu dapat
meningkatkan resiko penyakit degeneratif, seperti obesitas, hipertensi dan
sakit jantung.
Prof.DR. Budi Setiabudiawan, dr., SpA(k), M.Kes,- , Konsultan Alergi dan Imunologi Anak.
|
#BundaTanggapAlergi dengan Gerakan 3K
Sarihusada melalui brand SGM Eksplor Soya, memiliki
misi mendukung optimalisasi tumbuh kembang anak Indonesia, khususnya anak yang
memiliki alergi terhadap susu sapi.
Sejak Kampanye #BundaTanggapAlergi diluncurkan pada
tahun 2016, tercatat telah mengedukasi 13 juta ibu perihal 3K agar anak tumbuh
sehat menjadi Anak Generasi Maju.
Edukasi dilakukan melalui seminar awam mengenai
alergi, seminar khusus bidan, penanyangan Iklan Layanan Masyarakat (ILM),
aktivitas mini MOBI (di 10ribu titik) dan melalui platform digital.
Termasuk acara “Media Gathering Allergy Week 2019”
ini, sungguh mengedukasi saya (sebagai blogger) sehingga melek tentang Alergi
pada anak.
Meutiya
Athaya, Brand Manager Allergy Care Sarihusada, dalam sambutannya
menyampaikan, “Kampanye
#BundaTanggapAlergi menjadi ajakan bagi para bunda untuk aktif mengenali anak
sejak dini, gejala dan cara mengatasi resiko alergi pada si Kecil dengan
melakukan gerakan 3K, yaitu Kenali resiko dan gejalanya, Konsultasikan ke dokter agar si kecil mendapat penanganan yang tepat dan Kendalikan penyebab alergi dengan nutrisi yang tepat agar si Kecil bisa tetap
tumbuh dengan optimal”
Dan, ketika saya kepoin web alergianak.com, saya
menemukan banyak artikel tentang Kenali alergi, yang disajikan dengan gaya bahasa
menarik dan mudah dipahami.
Kenali alergi di website keren ini membahas diantaranya,“Gejala
Alergi pada Kulit”, “Gejala Alergi pada Pencernaan”, “Apa itu Alergi Susu” dan
masih banyak artikel menarik lainnya.
“Hello Sehat” – ketika krusor saya arahkan pada
fitur “Konsultasikan”,
saya disambut Hello sehat oleh pakar alergi imunologi (saya menemui Dr.Zahrah
Hikmah,Sp.(A) K).
Enaknya di fitur konsultasi, saya bisa mendapatkan konsultasi gratis dari
pakar, tidak perlu membuat janji (jarang banget kan) dan bisa segera membawa si
kecil diagnosa secara menyeluruh.
Pertanyaan bisa diajukan dengan cara klik di kanan
bawah, saya mendapati pertanyaan
pilihan, isi data diri orangtua dan data diri anak, klik “selanjutnya”—monggo silakan praktek.
Pada fitur “Kendalikan”
berisi aneka macam artikel seperti “Tips Menyajikan Menu Makanan Anak
Alergi”, “Gatal karena Alergi Cuaca Dingin”, “Alternatif Makanan Pengganti
Telur” dan masih banyak artikel menarik lainnya.
Eits ada juga resep pilihan, mulai dari resep “Tanpa
Susu Sapi”, “Tanpa Telur”, “Tanpa Gandum”, “Tanpa Kacang”, “Tanpa Makanan Laut”,
“Tanpa Daging”.
we alergianak.cm- dokpri |
Menyoal edukasi bunda mengenai alergi anak, juga
telah diluncurkan Facebook Page Soya
untuk Generasi Maju.
Hal ini untuk mempermudah akses para bunda, tidak
terbatas tempat dan waktu (bisa diakses di manapun berada—yang penting ada
jaringan internet).
“Si Kecil
dengan resiko alergi masih dapat mengonsumsi akternatif susu sapi, seperti susu
pertumbuhan yang mengandung formulasi khusus terhidrolilis akstensif, asam
amino, susu dengan bahan dasar kedelai/ soya” jelas Prof. Budi
SGM Eksplor Soya, solusi bagi anak dengan alergi
susu sapi, sehingga kebutuhan gizi tetap seimbang dan si Kecil tumbuh sehat,
tinggi dan kuat.
Anak yang terkendalikan masalah alerginya, niscaya
kelak berpotensi menjadi anak yang cerdas dan kreatif, mandiri dan supel.
Artis yang juga ibu dua anak, Natasya Rizky, memiliki anak dengan alergi susu sapi, sehingga
memperhatikan asupan nutrisi demi tumbuh kembang optimal.
“Gerakan 3K ini juga saya lakukan untuk menangani
alergi susu sapi yang dialami oleh anak kedua saya” ujar Natasya.
“Kami berharap melalui kampanye #BundaTanggaAlergi
dengan Gerakan 3K, para bunda semakin memahami mengenai alergi dan alergi susu
sapi pada si Kecil’ imbuh Athaya.
foto session usai acara Media Gathering- dokpri |
------
Apakah gejala alergi bisa disembuh atau
menghilang?
Sangat bisa, misal semasa anak-anak alergi susu
sapi setelah dewasa tidak mengalami. Namun, bakat alergi (atopi) tidak akan
hilang, artinya suatu saat akan muncul tergantung paparan yang ada.
Bagaimana pencegahannya? Ada tiga, yaitu “Pencegahan Primer”, “Pencegahan
Sekunder” dan “Pencegahan Tersier,”
“Bagaimana jika balita alergi susu sapi masih
mendapatkan ASI?”, “Pada usia berapa si kecil mendapat tes alergi?”,” Apa yang
dimaksud Alergi March?”
Penasaran kan jawabanya? Tak perlu bingung, semua jawabannya bisa segera didapatkan di alergianak.com. -Salam Sehat-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA