Sambut Ramadan- dokpri |
Bulan suci Ramadan tinggal menghitung hari, suka
cita sudah semestinya menjadi milik setiap kita umat muslim di seluruh dunia.
Bagaimana tidak bahagia, kedatangan Ramadan membawa
banyak manfaat dan kesempatan, baik dari sisi ibadah untuk meraup pahala atau kesehatan
secara fisik.
Secara batiniah, berpuasa sangat berpotensi untuk
melembutkan hati pelakunya, rasa lapar lazimnya mengantar pada suasana batiniah
yang mendalam.
Sementara dari sisi ragawi, puasa menjadi saat yang
tepat untuk tubuh melakukan detoksifikasi atau membersihkan racun di dalam
tubuh.
Artinya, Ramadan benar-benar menjadi kesempatan
emas, baik dipandang dari sudut batiniah maupun ragawi.
Maka sudah semestinya, pada ujung bulan mulia ini,
para pelaku puasa lahir menjadi manusia baru buah dari jerih payah selama
berpuasa.
--------
Indikasi keberhasilan puasa secara batiniah, mungkin
pelakunya yang merasakan, orang lain bisa melihat dari pembawaan dan perilaku.
Sementara keberhasilan puasa secara fisik, paling
sederhana (salah satunya) dilihat dari bobot tubuh kita akan lebih ideal.
Dalam sebuah talkshow, saya mendapati pencerahan,
berpuasa justru membuat badan yang terlalu kurus akan naik, pun bagi yang
kegendutan lemak di tubuhnya berkurang.
Puasa adalah memberi kesempatan pada saluran
pencernaan beristirahat, sehingga terjadi proses regenerasi saluran cerna saat
mengurangi beban kerjanya.
Narasumber talkshow yang seorang nutrisionis,
menyarankan orang berpuasa memperbanyak konsumsi buah dan sayur.
Ternyata buah dan sayur menjadi komponen yang
sangat penting, bisa dijadikan asupan selama berbuka dan sahur.
Orang dengan asupan gizi yang seimbang selama
puasa, besar kemungkinan terhindar dari efek seperti lemas, hipoglisemia.
Konsumsi buah dan sayur pada saat berbuka dan sahur,
berdampak bagus pada pencernaan, menjaga kadar glukosa darah lebih stabil
sehingga membantu rasa kenyang lebih lama.
Buah dan sayur kaya akan serat, mengandung aneka
vitamin dan mineral, yang membantu menyerapan nutrisi guna mengganti zat-zat
yang hilang selama puasa di siang hari.
Kandungan serat dalam buah dan buah, rata-rata dua
sampai enam gram, jumlah yang cukup tinggi membantu menstabilkan kadar gula
dalam tubuh, melancarkan buang air besar (BAB), kandungan vitamin C membantu meningkatkan
daya tahan tubuh.
Tapi jangan sampai salah pilih, sebaiknya kalau hendak
memilih buah olahan sebaiknya diperhatikan dengan cermat.
Kerap kita temui, soup buah atau juice buah saat
ngabuburit, sebaiknya pastikan buah tidak dicampur gula, yang membuat kandungan dalam buah menjadi kalah.
Sudah smestinya buah menjalankan fungsi asupan
dengan baik, membuat tubuh menjadi lebih segar dan tidak menambah jumlah lemak
jahat dalam tubuh.
Sebaiknya konsumsi buah dalam keadaan real fruit, masih dalam bentuk asal
tanpa diolah ulang seperti digoreng atau dicampur gula.
Atau kalau mau olahan buah, sebaiknya memilih cara aman
seperti direbus, dipanggang (pisang rebus atau pisang panggang).
Kalaupun mau buah yang dijuice, sebaiknya jangan buah
saja tanpa ditambah gula apapun bentuknya (padat/cair).
Banyak buah bisa dipilih untuk konsumsi selama
berpuasa, untuk buah dengan indeks glikemik rendah bisa didapatkan pada Pepaya,
jeruk, nanas honi, mangga.
Sementara untuk buah dengan kandungan serat yang
cukup banyak, bisa didapatkan pada buah pisang, apel, pear, jeruk.
Wah, saya semakin tidak sabar menunggu hari pertama
puasa. berbekal pencerahan pra Ramadan, tentu semakin nikmat beribadah dan
semakin sehat di badan-amin.
dokumentasi pribadi |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA