sumber helodoc.com |
”Imam, sudah
siang, kerja nggak? ” saya sentuh badan teman satu kost
ini, sontak punggung tangan merasakan suhu panas. Saya tak melanjutkan aksi, benak
menebak sakitnya, dan penyakit tipes sekilas mampir di pikiran.
Lelaki muda ini badannya bergeming, dengan lemah
membuka dua kelopak mata sesaat, kemudian kembali merem.
Sebagai sesama perantauan, rasa empati saya langsung
mengemuka, melihat teman jauh dari sanak kerabat terkulai lemah tak berdaya.
Meski saya bukan ahli, bukan dokter atau bukan tenaga
kesehatan, setidaknya saya mengenali hal mendasar perihal indikasi penyakit.
“Imam,
periksa dokter yuk” saya menawarkan bantuan.
Raganya lambat merespon, entah mendengar entah tidak,
sesentipun bandannya tidak bergeser seperti sedang tidur pulas.
Apa itu
tipes (atau tifus) ?
Penyakit yang terjadi karena infeksi bakteri Salmonella typhi, menyebar melalui
makanan dan minuman yang terkontaminasi.
Bagaimana
gejala tipes?
Demam tinggi, diare (konstipasi), pusing, sakit
perut (rasanya seperti melilit), biasanya muncul 1-3 minggu setelah terinfeksi
(tergantung daya tahan tubuh).
Kejadian pada teman kost, benar-benar memberi
pelajaran pada saya yang awam, meskipun bisa mendeteksi sebaiknya tetap ke dokter
untuk memastikan penyakit.
Kalau sudah terdiagnosa jenis penyakitnya, maka lebih
mudah menangani dan mengambil tindakan guna mencegah sakit tidak berkelanjutan.
Umumnya sih, sakit tipes pada tahap awal cukup diberi
antibiotik, setelah itu sebaiknya penderita stop beraktivitas untuk bed rest.
Saya sendiri kalau sakit (apapun), benar-benar
menepis semua pekerjaan, memberi waktu untuk tubuh agar total beristirahat.
Mengenai jenis penanganan (rawat jalan/ rawat inap),
tergantung dari tingkat keparahan sakit dialami penderita, hal ini sebaiknya
konsultasi dengan dokter.
Penanganan penyakit (apapun) di awal sangat
penting, konon jika tidak segera dilakukan penanganan berdampak cukup fatal.
Pederita tipes, diperkirakan 1 dari 5 orang akan
meninggal, apabila tidak ditangani dengan baik –saya pernah mendapati kasus meninggal karena tipes.
Tipes dengan stadium lanjut, apabila penderita tetap
hidup, rentan beresiko mengidap komplikasi yang disebabkan infeksi.
Yuk, Cegah Tipus Sedini Mungkin !
Tiba-tiba di benak saya terlintas sebuah analogi sederhana, tentang virus (untuk penyakit apapun) yang menyerang ketika daya tahan tubuh
sedang drop.
Persis seperti di medan pertempuran, ada dua pasukan
yaitu pasukan virus datang untuk menyerbu benteng (tubuh) manusia.
Kekuatan yang dimiliki tubuh manusia adalah imun (daya
tahan tubuh), apabila selalu dijaga dan fit otomatis manusia punya pertahanan
kokoh.
Jadi ingat dengan pepatah latin ‘men sana in
corpore sano’ atau “ di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.”
Menjaga daya tahan tubuh sangat penting, dengan cara
memperhatikan asupan yang diserap tubuh dan pola hidup teratur yang diterapkan.
Kalau kita pilih makanan sehat (kaya serat,
mengurangi gula, minyak, santan) dan makan teratur (tidak telat), maka zat dibutuhkan
tubuh akan tercukupi.
Pola hidup sehat dan disiplin ditegakkan, dengan rutin
beraktivitas fisik sehingga tubuh segar terjaga dan sirkulasi darah berjalan lancar.
Istirahat cukup juga sangat penting, karena tubuh yang diforsir dengan pekerjaan
dan kecapekan, membuat daya tahan tubuh otomatis menurun rentan terserang virus.
Pencegahan
tipes,-- Vaksinasi tifoid adalah imunasi yang dianjurkan pemerintah,
sebagai upaya pencegahan terserang tipes.
Vaksin jenis ini, lazimnya diberikan secara berkala
kepada anak-anak usia di atas dua tahun, dan akan diulang setiap tiga tahun.
Vaksin tifoid diberikan dengan cara disuntik pada
balita, tersedia dalam bentuk oral khususnya untuk anak usia di atas enam
tahun.
Anak dengan vaksin tifoid tetap dapat terinfeksi, namun
tingkat infeski dialami tidak seberat anak yang belum divaksin sama sekali.
Era digital sangat menguntungkan, memudahkan kita
mengakses segala jenis informasi, termasuk informasi terkait kesehatan.
Bahkan kini sudah ada helodoc (ada aplikasi dan web), di aplikasi menyediakan fitur "Beli
Obat","Bicara dengan dokter" dan "Pemeriksaan Lab". Pun informasi tentang
tipes, saya dapatkan melalui website bermanfaat ini.
Zaman sekarang apa-apa serba dimudahkan ya, Mas.
BalasHapusSaya juga dulu pernah tipus. sampai rambut pada rontok.
Dan dulu itu memang obatnya adalah cacing dicampur dengan makanan.
Tapi ada juga kapsulnya.
Smoga seterusnya sehat mas, iya saya taunya diobati dg kapsul cacing.
Hapussaya tuh kalo badan udah nggreges langsung deh istirahat.. dan gak keluar rumah dulu.. pertanda negara api ..eeehhhh virus menyerang
BalasHapusIya mbak, aku skrg ngga mau kecapekan, pernah pinya pengalaman ga enak soalmya :)
HapusSerba praktis ya, konsultasi sama dokter tidak perlu ke RS/klinik apalagi ngantri, tentunya bermanfaat ya.
BalasHapusIya mbak, bisa via fitur hallodoc
HapusAku sekarang paling takut sakit mas agung. Aseli gak enak sakit tuh. Harus pinter2 jaga kesehatan deh. Apalagi sekarang serba mudah ya mas untuk konsultasi seperti ini ga perlu ke RS hehe
BalasHapusSepakat Bowo
HapusDuuuh aku pernah nih kena tipes, gak enak banget rasanya
BalasHapusBadan lemas, mual-mual, kepala pusing. Gak ada makanan yang bisa masuk
Halodoc jadi salah satu acuanku juga nih buat nyari tips-tips kesehatan
Salam sehat selau mbak
HapusHalodoc tuh aplikasi yg bagus banget. Apalagi kalau sakit kita bingung tanyaa ke siapa. Jangankan pergi ke dokter, melangkah ke kamar mandi ajah lemes. Jadi kalau ada halodoc bs langsung tanya ahlinya dan nemu solusi pengobatannya
BalasHapushehehe iya mbak
HapusIya ya. Info penyakit dan kesehatan bisa dicek di halodoc ya
BalasHapusBetul mas
HapusPernah tipees gegara kecapeean bikin gambar buat tugas akhir. Dan ga enak banget rasanya. Baru ketauan tipes setelah tepar, sblmnya dikuat-kuatin krn harus ujian. Btw, skrg enak ya, ada aplikasi gini, mempermudah nyari info juga
BalasHapusMusti makin aware dg kesehatan
HapusAnak saya yang pertama udah 2x kena tipes. Padahal udah vaksin tifoid juga. Kayaknya memang daya tahan tubuhnya juga yang sedang lemah
BalasHapusWaah smoga sehat selalu mbak
HapusDulu pas dengar cerita yang pernah kena tipes, kebayang nggak enak banget. Mending vaksin, deh.
BalasHapusBetul mbak
Hapus
BalasHapusEra digital kian memudahkan untuk mengakses segala jenis informasi, termasuk terkait kesehatan bahkan apps nya bisa di unduh. Praktis
Betul Kak
HapusHalodoc ini lengkap banget dari A-Z mengupas masalah kesehatan. Udah gitu kita bisa konsultasi langsung dengan dokternya. Aku install ah apps-nya.
BalasHapusSepakat
HapusVaksin tifoid..duh lupa puka, anak-anakku sudah dapat belum yaaa. Mesti ngecek nih. Vaksin bagus sebagai aksi antisipasi
BalasHapusSnoa sehat selalu mbak
HapusAku sama Najwa yang setahun ini gantian kenak tipes. Ya emang gak enak sih, tapi sekarag kami mulai melakukan pencegahan. Termasuk perawatan saat muncul gejalanya kami pelajari banget. Intinya jangan capek aja.
BalasHapusSnoga sehat sehat selalu mbak
HapusBenar sekali. Lebih baik mencegah daripada mengobati. Keluarga saya sudah kena tipes semua. Duh Beneran gak enak banget.
BalasHapusBetul
HapusIni nih lagi dialami sama adik hari ini, kasian sih kalau udah kena tipes, makan ga nafsu bawaannya pusing kepala dan badan jadi lemah.
BalasHapusSMoga sehat selalu mbak
HapusHarus aware nih sama ciri-ciri gejalanya,karena saat aku kena DBD, hampir rancu dengan gejala dari typus.
BalasHapusTerima kasih, artikelnya bermanfaat kak :)
BalasHapus