suasana loby MET Events di Jakarta- dokpri |
Setiap sabtu malam berangsur larut, warnet tak jauh
dari rumah saya semakin ramai saja. Anak usia belasan merapat, memenuhi bilik
demi bilik yang tersedia.
Rupanya mereka memanfaatkan jam murah sewa internet,
bermain games yang sedang membudaya sampai waktu berganti pagi.
Gaming, telah menjelma menjadi sebuah industri. Memiliki
daya tarik (terutama) pada anak beranjak remaja, bahkan ada yang mulai menjadikan
sebagai profesi.
Dilansir dari laporan New Zoo, tahun 2017 Indonesia
menempati posisi 16 negara dengan pasar games besar. Sekitar 43 juta gamers di Indonesia, meraup
pendapatan sekitar USD 879 juta.
Secara global, pada games dunia masih akan
bertumbuh, mencapai pendapatan hingga USD 180 milliar di tahun 2021.
Melihat pasar games
di Indonesia, Investor tidak segan menggelontorkan dana, demi menangguk pundi-pundi
dari industri ini.
Termasuk Mineski, yang telah menyiapkan investasi 30 miliar pada
tahun 2019, untuk memajukan industri esport di Indonesia, melalui berbagai
sudut bisnis termasuk pencarian talenta baru.
Kehadiran Mineski, akan membangun ekosistem esport
sekaligus membuka kesempatan lebih luas bagi peminat esport di Indonesia.
Mineski sendiri telah memiliki tiga cabang bisnis
utama, Mineksi Infinity, MET dan Mineski Proffesional team. Dengan investasi di
tahun 2019, diharapkan Met Indonesia mencapai pertumbuhan bisnis yang
signifikan.
Mineski Indonesia, beroperasi sejak 2017. Setelah sukses
dengan Mineski Infinity (cybercafe) dan MET Events, mulai merambah bidang
talent management, dengan mendirikan MET Entertainment menayangkan konten
seputar esports.
Mineski Indonesia telah memfasilitasi tim game
proffesional, bertarung di kancah regional maupun global serta memproduksi dan
menayangkan pertandingan esports berskala international.
*****
Menurut Agustian
Hwang, Country Manager MET Indonesia,
MET berencana menyelenggarakan event raksasa di Indonesia, yaitu Garuda Cup,
Indonesia Proffesional Gaming League (IPGL) dan Jakarta Master (diadopsi dari
Manila Master di Filiphina).
“Melihat potensi industry esports di
Indonesia, kami akan melakukan investasi yang agresif dalam beberapa tahun kedepan
untuk mempercepat pertumbuhan esports di tanah air dan mengejar negara-negara
lain yang telah mapan,” jelas Agustian.
Agustian Hwang -dokpri |
Untuk memperkuat ekosistem
esport yang kuat, dan memberi pengalaman terbaik bagi gamers dan esport
enthusiast di Indonesia, Mineski menjalin kemitraan dengan Telkomsel, Tencent,
GO-JEK dan Tekopedia.
“Pelanggan Telkomsel yang memberikan
pendapatan tertinggi berasal dari segmen gaming, yang mencapai 34 persen dengan
lebih dari 60 juta pelanggan memainkan game di ponsel mereka setiap bulannya,”
ujar AuliyaIlman Fadli, General Manager
Games and Apps Telkomsel.
*Fyi : Pasar
Telkomsel untuk industri games, saat ini mencapai 22 persen.
Semantara menurut Herman Widjaja, selaku
VP of Engineering Tokopedia, Mineski membawa visi dan misi mendukung perkembangan
potensi esports di Indonesia dan
menciptakan panggung baru bagi para gamer profesional di tanah air. Tokopedia sendiri
memiliki kegiatan serupa seperti turnamen ‘Tokopedia Battle of Friday’ yang
sejalan dengan salah satu fokus kami untuk memajukan industry kreatif esport di Indonesia.
“Kami sangat senang bekerjasama dengan Mineski
dan menyambut baik kehadirannya di Indonesia. Kami harap hadirnya Mineski bisa mendorong
lebih banyak talenta terbaik negeri untuk kemudian mendunia.” Ujar Herman
Widjaya.
Mineski Infinity telah
memiliki lebih dari 150 cabang, tersebar di Filipina, Malaysia, Thailand, dan
Indonesia.
Keberadaan cybercafe yang memadai di Indonesia
(tiga cabang di Jakarta dan Bandung), bisa dijadikan ‘markas’ gamer-gamer lokal
yang ingin berkembang ke arah profesional.
Mineski Indonesia memiliki
MET, dengan 2 lini produk utama, yaitu MET Events
dan MET Entertainment.
MET Events telah memproduksi lebih dari 20
event esports berskala nasional dan
internasional sejak tahun 2017 lalu. Sedangkan MineskiTV Indonesia, telah menayangkan
lebih dari 500 jam konten live streaming,
yang disaksikan oleh puluhan juta penonton setiap tahunnya.
Game pun bisa menjadi mata pencaharian ya mas Agung
BalasHapusPenghasilan para gramer pun sangat besar ya...
BalasHapus