Familia Urban by Timah Property, Real Estate Developer - dokpri |
“Rumah tempat
kita berkumpul, Rumah tempat kita berteduh, rumah tempat ibadah kita, rumah
adalah cermin jiwa. Nyaman terpelihara, dari panas dan hujan tak besar tapi
bersih betah jiwa dan raga.” – Bimbo -
Kalau anda generasi 80-an – sambil nunjuk diri
sendiri, hehehe--, bisa jadi membaca paragraf awal di atas sambil bersenandung.
Lagu berjudul “Rumah” yang dibawakan group musik Bimbo,
pada masanya kerap muncul di layar TVRI.
Saat itu saya masih berseragam merah hati putih, sebatas menikmati melody tidak terlalu paham makna liriknya.
Saat itu saya masih berseragam merah hati putih, sebatas menikmati melody tidak terlalu paham makna liriknya.
Setelah masa jauh berlalu, saya berkeluarga dan
memiliki buah hati. Rumah menjadi kebutuhan utama, untuk membangun keluarga diidam-idamkan.
Memutar ulang lagu ‘Rumah’ dari Bimbo – melalui youtube--, barulah saya bisa
meresapi lirik yang dalam dan mengena dari lagu ini.
Bahwa rumah, menjadi pondasi dalam membangun
karakter anak, sangatlah saya amini. Bahwa rumah adalah cikal bakal dari tumbuh
kembang anak, -- apalagi ini—sejauh ini sudah saya alami dan rasakan.
***
Acara “Indonesia Property Expo”, yang diadakan rutin
di JCC Senayan Jakarta, selalu padat pengunjung. Hal ini menunjukkan, bahwa
kebutuhan rumah tidak akan pernah ada habisnya.
Seperti Sabtu ini (22/9’18), saya berkesempatan
datang di booth Timah Property – Real Estate Developer. Timah Property hadir dengan
Proyek “Familia Urban”, yang berada di kawasan hunian di daerah Timur Jakarta.
Berada di atas lahan seluas 176 hektare, Familia
Urban saat ini focus pada pengembangan 4,4 hektare (dibangun hunian type 30/60
(200 unit) dan type 35/70 (105 unit)).
Untuk menuju lokasi hunian ini, terdapat beberapa pilihan
akses TOL yaitu Pintu Tol Jatiasih, Bekasi Barat, Bekasi Timur dan Tambun.
Spesial di Pameran Indonesia Property Expo 2018,
Familia Urban juga menggelar “Parenting Talk Show- Pengaruh Tempat Tinggal
Terhadap Tumbuh Kembang Anak.”
Menghadirkan narasumber, Reynitta Poerwito, Bach. Of Psych., M.Psi, Psikolog Klinis Eka Hospital BSD, ada juga Zata Ligouw, Editor In-Chief
Lolamagz.id serta sang pemilik gawe, Teguh
Suhanta, Manager Realty Familia
Urban.
(insert Teguh Suhanta) Reynitta Poerwito, Zata Ligouw - dokpri |
Menurut Reynitta, Seorang anak bisa rentan terhadap
stres, terdapat faktor lingkungan yang berperan. Menjadi tugas orang tua/
pegasuh/ pendidik, menyediakan lingkungan yang positif. Sehingga dapat
menunjang perkembangan anak, sebagai upaya untuk menghindari pengaruh
lingkungan negatif yang dapat merusak atau menghambat perkembangan potensi
anak.
Membiarkan anak bermain di luar ruang, diyakini
bisa meningkatkan motivasi dalam belajar. Membangun rasa percaya diri dalam
bersosialisasi, sekaligus melatih sensor motorik.
“Hunian yang
menawarkan anak ruang gerak yang luas dan banyak hal yang dapat dieksplorasi,
akan sangat membantu anak dalam mencapai tumbuh kembang yang optimal,” ujar
Reynitta.
Hal ini juga disepakati Zata Ligouw, yang lebih memilih
hunian jenis rumah tapak. Ibu tiga anak – dua diantaranya sudah remaja—ini,
merasakan menapak di tanah membuat merasa lebih hidup dan lebih aktif.
(Pasti berbeda kalau memilih tinggal di Apartment, memiliki lahan terbuka yang relatif terbatas dan selebihnya dipenuhi bangunan beton. Penghuni punya dunia sendiri di kotak (baca kamar) tertutup, pada saat keluar pintu yang ditemui adalah lorong).
“beraktifitas
fisik di ruang terbuka, otomatis kemampuan motorik kasarnya juga akan
berkembang lebih cepat,” jelas Zata.
Dalam pola asuh, Zata menerapkan pola komunikasi
berbeda. Pada si bungsu (jelang delapan tahun), peran ibu lebih dominan. Sementara
pada anak yang remaja, mulai diberi ruang untuk memilih, meski ada peran orang
tua untuk mengarahkan.
Pengaruh lingkungan juga dirasakan zata, ketika masih
tinggal di rumah lama dengan anak di sekitar rumah suka bicara kasar, akibatnya anak-anak
menjadi terpengaruh.
Setelah akhirnya bisa pindah ke rumah dengan
lingkungan yang lebih baik, otomatis anak-anak juga terpengaruh menjadi lebih
baik.
Teguh Suhanta sedang menyampaikan pemaparan - dokpri |
Nah, Familia Urban mempersembahkan hunian idaman, yang
menyatu dengan alam dengan fasilitas ruang terbuka hijau, jalur pedestrian,
halaman untuk anak beraktivitas fisik serta bersosialisasi antar penghuni.
Siapapun pasti sepakat, bahwa rumah pasti berafiliasi
dengan lingkungan. Karakter anak terbentuk, kombinasi dari dalam rumah dan
lingkungan tempatnya bersosialisasi.
Menurut Teguh Suhanta, telah disediakan fasilitas
umum di Familia Urban, seperti mushola, sarana olah raga/ jogging track, dengan
sistem keamanan 24 jam. CCTV saat ini dibangun bertahap, yaitu di kluster Gayatri,
Ganesha dan Dharmawangsa.
Terkait dengan tumbuh kembang anak, Familia Urban
menawarkan konsep “Green Space” dan “Walkable Neighbourhood.”
Saya jadi membayangkan pepohonan bertumbuh, selain
sebagai upaya penghijauan, sekaligus berfungsi untuk menjaga kualitas udara. Anak-anak
bermain dengan riang, sekaligus bersosialisasi dengan teman sebaya.
Sementara untuk konsep Walkable Neighbourhood,
diwakili dengan banyaknya pedestrian dan brand gang. Sehingga penghuni dapat
melakukan banyak aktivitas berjalan kaki, memungkinkan untuk
bersosialisasi.
Selain kawasan hunian, di Familia Urban sedang
dikembangkan, Residential 28%, CBD (Central Bussines Distrik) 11%, Fasum/Fasos
3%, Greenery 11%, Ruko 5 %, Pond 9%, Main Boulevard 11%, Jalan Kawasan 22%.
“Mumpung
masih pameran, silakan datang ada promo seperti cashback, pengurangan suku
bunga, biaya akad dikurangi, dan promo lainnya,” jelas Teguh.
Stand Timah Property ada di Hall B no 39-40, JCC “Indonesia
Propery Expo” yang digelar tanggal 22-30 September 2018.
***
“Lingkungan hidup yang terawat rapi, serasi rumah
dan pekarangan lingkungan hidup yang baik idaman kita semua- Rumah yang indah
belum tentu yang mewah, rumah yang baik yang asri dan harmoni” Bimbo
Pada reffrain lagu Rumah, saya teringat sabda Rasulullah
SAW, tentang empat konsep kehidupan yang bahagia, yaitu : Istri solihah (dan suami
yang soleh), Rumah yang nyaman, tetangga (lingkungan) yang baik dan kendaraan
yang nyaman.
“Rumah yang nyaman” dan “Tetangga (lingkungan)”, memang
menjadi konsep kebahagiaan manusia. Tapi nyaman dan baik, tidak selalu
berkorelasi dengan luas, mewah, serba ada, tapi lebih pada pengelolaan dan penyikapan.
Jannati baiti ya kang. Pokoknya rumah itu jadi tempat segala hal tercurah. Lingkungan yang mendukung pun akan senang anak-anak bermain dan bertumbuh seiring zaman. Familia Urban peduli hal ini, selain mengembangkam hunian, tumbuh kembang anak pun dilakukan. Salute!
BalasHapusAmin
HapusNgomong2 familia urban dah jd belom ya? Tahun kmrn kesana masih berupa lahan kosong gtu kaks..
BalasHapussudah kak, tapi pembangunan bertahap
Hapus