Ki-Ka ; Hendro Utomo (Founder FOI) , Adi Kresno Prayogo (Lurah Cipulir), Achmad Istamar (CEO Esri Indonesia) - dokpri |
Saya
pernah mendengar guyonan, “Logika tidak bakal jalan tanpa Logistik” - hehehe.
Saya pikir ada benarnya guyonan ini, kalau perut kosong biasanya otak susah
diajak berpikir. Akibatnya tidak bisa produktif, sehingga tidak mampu berkarya
dengan maksimal.
Masalah
pangan masalah krusial, orang bakal gelap mata kalau kelaparan. Kita kerja berangkat
pagi pulang sore, dengan alasan agar asap dapur tetap ngebul (maksudnya bisa
masak dan makan).
Sementara
menurut data Food and Agriculture Organization (FAO) 2016, sebanyak 19,4 juta
penduduk Indonesia masih mengalami kelaparan. Saya teringat kalau ada pesta
pernikahan, makanan tersisa begitu banyaknya. Pada saat yang sama, banyak
saudara sebangsa tidak genap makan sehari tiga kali.
Founding
father Indonesia mengatakan, masalah pangan adalah urusan hidup dan mati suatu
bangsa. Banyak faktor penyebabnya, bisa jadi karena terbatasnya akses, minim
informasi dan pengetahuan, sehingga kebutuhan utama (makan) belum terpenuhi.
Tapi
saya berkeyakinan, bahwa hukum alam akan berlaku selama dunia berputar. Setiap
masa tengah berlangsung, selalu dihadirkan orang-orang baik penawar pahitnya
hidup. Coba saja tengok di tempat kesulitan (misal bencana), selalu saja ada relawan
mengulurkan tangan.
Foodbank of Indonesia (FOI) berdiri tahun 2015, organisasi
nirlaba dibawah Yayasan Lumbung Pangan Indonesia. Memiliki misi memerangi
kelaparan, serta meningkatkan gisi pada anak-anak. FOI menjadi jembatan, antara
pihak berkecukupan dengan pihak berkebutuhan.
Hendro Utomo menyerahkan kaos kepada relawan - dokumentasi pribadi |
Esri Indonesia, pionir dan pemimpin bidang
teknologi Geographic Information System (GIS). Perusahaan pemrakarsa penyusunan
dan analisis dari informasi geografis, menginformasikan proyek landmark dan
mengembangkan produk terdepan dalam kualitas.
FOI
dan Esri Indonesia, bergandeng tangan, berkomitmen membantu saudara sebangsa,
yang sedang terkendala masalah pangan.
Achmad Istamar memberi susu kepada balita - dokpri |
****
Sinar
pagi begitu hangatnya, menuntun langkah saya ke kantor kelurahan Cipulir. Sampai
di kantor kelurahan, saya mendapati suasana sejuk dan nyaman. Sebuah musholla
unik (terbuat dari bambu) berdiri, mengingatkan saya untuk selalu menegakkan
sholat.
Hari
yang cerah, secerah harapan warga kelurahan Cipulir. Tampak tenda di halaman
kantor kelurahan, bersiap-siap digelar program Sayap Dari Ibu (SADARI).
Sementara di lantai tiga, sedang dipersiapkan penandatanganan nota kesepahaman
antara FOI dan Esri Indonesia.
Menurut
Adi Kresno Prayoga, Lurah Cipulir, warga kelurahan Cipulir sangat
mensupport program dari FOI. Sebelumnya sudah dijalankan pemberian makanan
tambahan lansia, kemudian menyusul program SADARI. SADARI adalah program
intervensi gizi harian anak usia 2 – 5 tahun, serta edukasi orang tua mengenai
gizi dan pola asuh.
“Prinsipnya
kami mendukung kegiatan positif bagi warga kami,” ujar Adi Kresno.
Sebelum
dijalankan di Cipulir, FOI mengawali program SADARI dari daerah Kalibaru,
Cilincing Jakarta Utara. Program SADARI bertujuan, membantu ibu memberikan yang
terbaik bagi anak-anaknya.
Orang
tua mana tidak ingin, memberi nutrisi terbaik bagi anak dikasihi pada rentang
usia emas (0 – 7 tahun). Sewaktu anak masih usia balita, saya cukup selektif
memilihkan asupan terbaik buat buah hati.
Saya
pernah baca satu artikel kesehatan, penting memperhatikan asupan pada masa
tumbuh kembang. Pemenuhan kebutuhan gizi di usia balita, akan mempengaruhi
kualitas anak di masa dewasa.
“Anak
dengan gizi kurang, seperti burung patah sayapnya,” kata Hendro Utomo, selaku Founder
FOI.
Kasihan
kalau anak-anak kita, tidak bisa membuka mata untuk melihat dunia lebih luas. Betapa
kesempatan terbentang,bertumbuh seperti apa yang diimpikan.
Menurut
Hendro Utomo, Pak Lurah di kelurahan Cipulir adalah contoh pimpinan yang mau membuka
diri, bisa mendorong masyarakat untuk maju. Sehingga bisa mencari solusi
bersama, atas permasalahan yang terjadi di wilayah tersebut.
Saya
membayangkan, program SADARI di kelurahan Cipulir bisa menjadi tonggak, bagi anak-anak
balita wilayah ini untuk tumbuh dengan sehat. Kemudian akan menyebar, ke
kelurahan berikutnya dan seterusnya.
***
Sewaktu
terjadi bencana Garut 2 tahun silam, ada teman mengunggah foto di medsos.
Terjadi penumpukan bantuan, terutama untuk bantuan jenis sandang/ pakaian.
Padahal bantuan bahan pangan dan obat-obatan, kala itu lebih diutamakan oleh warga.
Saat
itu saya berpikir, sangat penting mengetahui
kebutuhan sebelum mendistribusikan bantuan.
Aplikasi Esri Indonesia - dokpri |
Esri
Indonesia perusahaan penyedia perangkat, untuk keperluan analisa secara
geografis. Teknologi dari Esri bernama ArcGIS, sudah dihibahkan di lebih 28
Universitas di Indonesia. Melalui ArcGIS (aplikasi dari Esri Indonesia), bisa membantu untuk memetakan
jenis bantuan berdasarkan aspek lokasi.
“Kita perlu pahami apa kebutuhan orang yang
akan diberi bantuan,” ucap Achmad
Istamar, CEO Esri Indonesia.
Dengan
mengandalkan teknologi ArcGIS juga, FOI hendak melakukan survey terkait mapping
dan mendata calon relawan, yang ingin mendaftar dari seluruh Indonesia.
Kemudian bisa dilakukan pemantauan, agar pelaksanaan program SADARI bisa tepat
guna tepat sasaran.
Masyarakat
bisa berkontribusi, melaporkan kondisi lingkungan terdekat dengan ArcGIS.
Informasi ini akan diolah, untuk diteruskan ke Pemeritah, Swasta, LSM (termasuk
FOI).
Penandatanganan MOU - dokumentasi pribadi |
Setelah
Penandatanganan MOU, dilanjutkan sesi talkshow. Kami berpindah ke halaman
kantor kelurahan, menyaksikan penyerahan secara simbolis, seragam bagi relawan
SADARI. Tampak juga balita, sedang menikmati makanan tambahan, seperti susu,
bubur kacang hijau dan makanan sehat lainnya.
Sepanjang
perjalanan pulang, saya terngiang kalimat “Khairunnas Anfa Uhum Linnas”
sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya. – salam -
semoga teknologi, app AscGIS bermanfaat bagi banyak volunter dan lembaga sejawatan...
BalasHapusSemakin canggih teknologi, jadi mudah nih untuk ikut berkontribusi untuk sesama.
BalasHapusSemoga dengan adanya aplikasi ini bisa membantu sesama.
BalasHapusaku pun mendoakan yang sama, semoga teknlogi arcgis bisa memmbantu dan bermanfaat buat volunter
BalasHapusKelaparan yang berakibat pada shutting dan masalah kesehatan tidak terjadi. Maka di mulailah dari tetangga yang peduli akan tetangganya . jika tidak mampu dengan cara laporan kepada pihak terkait seperti puskesmas, foi
BalasHapusPemetaan korban bencana alam ini penting untuk pemberian bantuan yang tepat sasaran. ArcGIS dari GIS dan FOI kalau disatukan udah cocok emang. Saling melengkapi. Semoga keguatan sosial ini semakin meluas sehingga nggak ada lagi cerita kelaparan di Indonesia yang udah kudengar dari jaman SD sampe aku punya anak gini
BalasHapusTeknologi spatial memang banyak diperlukan dan sangat membantu dalam hal pemetaan kondisi pangan, penyebaran penyakit dll. Semoga dengan adanya teknologi ini membantu dalam hal pengambilan keputusan.
BalasHapusDengan adanya aplikasi ini diharapkan bisa membantu sesama masyarakat yah kakak.
BalasHapusWah baru tahu ada FOI nih yg jadi jembatan kebutuhan gizi untuk mereka2 yg kurang beruntung. Sama teknologi ArcGIS nya semoga bisa bermanfaat dalam pemetaan distribusi bantuan kepada yg membutuhkan ya Pak Agung.
BalasHapusDengan menebarkan manfaat kepada banyak orang tentu akan mendatangkan pahala yang tak pernah diduga. InsyaAllah jadi amal jariyah.
BalasHapusmasih tentang kekurangan gizi,padahal ada di tengah ibu kota ya. Terus gencarkan kampanye ini.
BalasHapusNampak berat judulnya nih. Tapi ini jadi concern kita semua. Karena masalah pangan dan gizi ternyata ada di dekat kita.
BalasHapusMakasih mas atas infonya aku baru tau mengenai FOI ini, teknologi yang bener2 bermanfaat buat orang banyak ya.
BalasHapussemoga program intervensi gizi bisa berjalan lancar. jangan sampai generasi penerus bangsa tidak bisa bersaing dengan negara lain karena faktor gizi!
BalasHapusTeknologi sebaiknya memang digunakan untuk membantu sesama ya..
BalasHapusbaca GIS jadi inget jaman kuliah ada matkul ini hihi tapi memang teknologi sudah saatnya digunakan untuk hal-hal bermanfaat seperti ini
BalasHapusSemoga aplikasi ini mempermudah. Masalah pangan masalah krusial, orang bakal gelap mata kalau kelaparan.
BalasHapussalut sama FOI dan Esri Indonesia, semoga situasi pangan di Indonesia makin baik dan terus membaik ya..
BalasHapusMakin menambah deretan applikasi yang berguna bagi kepentingan banyak orang ya. keren deh inovasi Indonesia
BalasHapusternyata dari bencana alam pun, bisa menghasilkan inovasi untuk membantu lagi bila ada bencana alam kendali kita bisa membantu untuk memetakan jenis bantuan berdasarkan aspek lokasi, Melalui ArcGIS (aplikasi dari Esri Indonesia). semoga aplikasi ini bisa lebih dikenal oleh masyarakat lagi
BalasHapusAlhamdulillah ya ada FOI yang menjadi penhubung agar masyarakat yang kurang beruntung bisa mendapatkan gizi yang baik.
BalasHapusAlhamdulillah bisa bermanfaat ya mas teknologi aplikasi FOI ini.
BalasHapusAlhamdulillah ya adanya aplikasi FOI ini mas
BalasHapusEah... aplikasi ini bagus ya. Teknologi makin bagus nih. Moga saja inovasi makin maju.
BalasHapusCanggih nih Esri. Kalau bisa diterapkan di pelosok Indonesia makin mantab dan membawa berkah.
BalasHapus