Ki-Ka : Jacksen F Tiago, Weshly Hutagalung (moderator) Peter van Zyl, Karin Zulkarnaen, Vennard Hutabarat , dalam Press Confrence Allianz Junior Football Camp 2018 -dokpri |
Beberapa hari belakangan, laman medsos saya penuh
dengan status tentang Piala Dunia. Kekalahan dan kemenangan team jagoan, lebih
mengemuka dibanding status tentang Pilkada. Alhasil ‘perang status’ politik berhasil
diredam, suasana beranda media sosial terasa lebih adem.
Semua karena bola, perpecahan itu kembali
terekatkan. Kekalahan Cagub jagoan di Pilkada, sedikit terlupakan setelah
menyaksikan pertandingan.
“Bola adalah
bahasa universal,” Ujar Peter van
Zyl, Presiden Direktur Allianz Utama
Indonesia, dalam acara Pressconf
Allianz Junior Football Camp (AJFC) 2018.
Apa itu AJFC ? Baca sampai tuntas ya..
-00o00-
Setiap orang, pasti pernah bersentuhan dengan bola
dalam hidupnya. Betapa potensi bermain bola, sebenarnya dimiliki setiap orang. Tinggal
keputusan orang tersebut, apakah ingin menekuni menjadi profesi, atau memilih
bidang lain untuk dijalani.
Sedikit perusahaan, peduli dengan dunia sepak bola.
Dari sedikit yang peduli, lebih sedikit lagi yang peduli dengan pelatih sepak
bola usia dini. Padahal di usia dini, sebagai masa emas memupuk kemampuan
bermain bola. PT. Asuransi Allianz Utama
Indonesia, satu diantara perusahaan yang concern pada olah raga sepak bola dan pelatih usia dini.
Dalam acara Pressconf
AJFC 2018, saya mendapat banyak insight
tentang event keren ini. Temu jurnalis dan Blogger digelar di bilangan Jakarta
Selatan, mengabarkan perihal kesempatan pada semua remaja Indonesia. Tanpa pandang
status sosial dan ekonomi, para remaja berbakat sangat bisa meraih peluang di
AJFC 2018.
Allianz
Junior Fotball Camp 2018, adalah sebuah program untuk mendukung remaja
Indonesia mewujudkan mimpi di bidang sepak bola. Remaja berbakat terpilih, mendapat
pengalaman tidak terlupakan. Yaitu dilatih secara profesional, melalui Camp
yang diadakan di Munich –Jerman dan Bangkok- Thailand.
“ACJF juga
menanamkan nilai-nilai sportivitas dan kompetisi sehat kepada para remaja dan
usia dini, yang diharapkan dapat menjadi bekal mereka ketika menghadapi
persaingan di dunia olahraga proffesional,” tambah Peter van Zyl
Menurut mantan pesepak bola Jacksen F Tiago , sepak bola tidak selesai pada satu titik yaitu
berlatih fisik. Tapi pada setiap diri pemain, dituntut menguasai tehnik, taktik
dan psikologi. Dari sebelas pemain, satu orang sebagai kiper, sepuluh lain tersebar
di lapangan. Sedang bola dibawa hanya satu orang (bergantian), tugas sembilan
orang lainnya tidak kalah penting, yaitu menciptakan peluang.
“Bagaimana
menciptakan situasi sulit pada lawan,” tegas Jacksen
Masih menurut Jacksen, hal penting dalam setiap permainan
sepak bola, adalah bagaimana belajar menjadi bagian dari sebuah team. Bahwa setiap
orang punya kemampuan, tapi dari kemampuan tersebut musti dikontribusikan untuk
mendukung team.
Hadir pada kesempatan yang sama, legenda futsal
Indonesia , Vennard Hutabarat.
Menurut Vennard, kunci sukses permainan bola adalah respect kepada semua teman di lapangan. Apapun bentuk kemenangan
yang diterima, jangan terlalu berlebihan mengekspresikan. Berempati pada team
yang kalah juga perlu, karena pada satu saat bisa saja team yang menang
merasakan kekalahan.
Ada yang berbeda di AJFC 2018 dibanding gelaran sebelumnya, yaitu pemilihan #PahlawanSepakBola.
Program ini dipersembahkan khusus, bagi pelatih pemain sepak bola usia dini.
Program #PahlawanSepakBola, memberi kesempatan dan apresiasi berupa lisensi pelatih
profesional.
Telah dipilih sepuluh Pahlawan Sepak Bola, mereka diseleksi
melalui cerita inspiratif yang dinominasikan oleh masyarakat. Menurut Karin Zulkarnaen, Head of Market Management Allianz Indonesia, nominator #PahlawanSepakBola
diajukan oleh peserta didik, keluarga, kerabat, tetangga, kolega dan lain
sebagainya.
“Pahlawan
Sepak Bola, memiliki passion luar biasa terhadap sepak bola, spirit pantang
menyerah meski banyak keterbatasan,” jelas Karin Zulkarnaen.
Pahlawan Sepak Bola (Jaket hitam) bersama Jeckson, Karin dan Peter -dokpri |
Sosok –sosok inilah yang diharapkan menjadi
pendukung utama, guna lahirnya bintang-bintang di lapangan. Melalui sesi coach to coach di AJFC 2018, sebagai sarana
sharing banyak hal tentang dunia bola. Pelatih tidak boleh merasa latihan saja cukup,
tapi musti mengembangkan diri, karena pengetahuan terus berkembang.
Sebagai pemilik saham di Bayern Munchen, Allianz menyelenggarakan
AJFC, dari tahun 2012. Kala itu terdaftar ribuan peserta, disaring menjadi dua
peserta terpilih diberangkatkan ke Munchin Camp. Semakin bertambah tahun
penyelenggaraan AJFC, respon dan antusiast peserta ternyata semakin meningkat.
Atas masukan dari berbagai pihak, tahun 2014 dibuka
Camp Camp Asia (kala itu di Bali). Sehingga peluang peserta AJFC terpilih, semakin
bertambah – tidak hanya dua orang tapi bisa lebih.
profil sembilan peserta terpilih AJFC 2018 - sumber ajfc.allianz.co.id |
AJFC 2018 menjadi tahun ketujuh pelaksanaan AJFC,
tercatat 2,386 peserta mendaftar secara online. Kemudian disaring menjadi 405
peserta, mengikuti seleksi fisik di Jakarta dan Medan. (Pendaftaran terbuka
untuk semua daerah, seleksi fisik memilih dua kota ditentukan). Pada tahap akhir,
dipilih 9 remaja (5 Jakarta dan 4 Medan) mengikuti vote. Periode vote sampai
tanggal 8 Juli, hasil vote diumumukan pad 9 Juli 2018.
Dua remaja dengan vote tertinggi, dikirim ke Munich
Camp di Jerman, pada tanggal 27-31 Agustus 2018. Sedang tujuh remaja lainnya
dikirim ke Bangkok Camp, pada tanggal 16 -19 Juli 2018. Profil sembilan remaja berbakat,
bisa anda lihat di wesite dan silakan vote di https://ajfc.allianz.co.id/vote
bangga dengan anak Indonesia yang berprestasi kaya gini. Dan salut sama Allianz yang udah peduli dengan generasi muda Indonesia.
BalasHapusyang kayak gini-gini nih mesti didukung
BalasHapus