sumber ; hellosehat.com |
Saya sudah sangat hapal, kebiasaan gadis
kecil di rumah. Satu suap makanan, kalau tidak cocok di lidah, sepiring menu
lainnya bisa diabaikan. Susah mencabut kalimat ini, meski dibujuk dengan aneka mainan
disukai. Padahal, bagaimana bisa bilang “sudah kenyang.” Kalau baru sesendok makanan,
masuk ke lambung dan sedang dicerna. Kalau katanya sudah tidak suka, tetap
tidak suka !
Berada dalam situasi seperti ini, orang tua seperti
dipersimpangan jalan. Membiarkan tidak makan, tentu kasihan si anak
kelaparan. Tetap memaksakan makanan yang ada, anaknya keukeuh tidak mau membuka
mulut.
"Adik maunya makan pakai apa?"
Si ayah akhirnya mengalah, demi buah hati mau makan. Terpaksa
menyingkirkan sepiring makanan –biasanya makanan dihabiskan ayah--, mengganti dengan menu
lain yang disuka. Dari pada anak mogok makan, gara-gara lauk diberikan tidak digemari.
Lazimnya anak-anak, sangat pemilih dalam hal
makanan. Kalau sudah tidak suka, susah sekali digoyah keputusannya. Sebagai
orang tua, kadang dibuat pusing dengan ulah anak-anak. Kalau menu diminta mudah
disiapkan, tentu bukan masalah. Tapi kalau harus mengolah secara khusus, tentu timbul
masalah baru lagi. Apalagi kalau ibunya sedang tidak di rumah, saya yang tidak
bisa masak, dibuat double pusing.
Beruntung, lauk kegemaran anak saya termasuk tidak
ribet. Maksudnya, untuk menyediakan dan menyajikan, tidak perlu meracik bumbu
dan mengolah secara khusus. Cukup dikeluarkan dari kulkas, digoreng beberapa
saat, siap deh disajikan dan disantap. Pun untuk membelinya juga sangat mudah,
tersedia dan bisa didapatkan di minimarket terdekat.
-00o00-
“Adik maunya nugget ayam !” jawabnya singkat jelas.
Si ayah melangkah ke dapur, membuka kulkas mencari stok
yang ada di kulkas. Kebetulan ibunya rutin membeli So Good Chicken Nugget, daging
dada ayam olahan dibalut dengan tepung roti yang renyah. Kebiasaan si ibu menyetok, meringankan tugas
si ayah yang tidak bisa masak. Tinggal buka plastiknya dan goreng, siap santap dalam
hitungan menit.
Sebagai ayah yang tidak jago masak, bahan makanan siap olah
benar-benar menjadi solusi. Dengan bantuan petunjuk cara masak – ada di bungkus
plastik bagian belakang--, permasalahan lauk anak dengan mudah bisa diatasi.
nugget ayam matang siap diangkat -dokpri |
Kreasi Masakan ala Ayah
Meski bisa masak
ala kadarnya, saya termasuk penyuka tampilan sajian yang sedap dipandang mata. Menurut
saya, kesan pertama sebuah masakan itu sangat penting. Meski dengan bahan dan
rasa yang sama, tampilan bisa memunculkan persepsi berbeda soal makanan.
Contoh paling sederhana adalah nasi putih, rasa nasi pasti sama saja di mana-mana. Tapi kalau
disajikan dengan unik, seperti berbentuk bulat atau lonjong tentu lebih menarik
perhatian. Apalagi ditempatkan dalam wadah keren, seperti piring lonjong atau
persegi, niscaya menarik selera penikmatnya.
Pun dengan olahan kesukaan anak, saya berkreasi
dengan sangat simpel sesuai kapasitas di bidang masak memasak -hehehehe. Cara masak sih tetap sama, chicken nugget di goreng seperti biasa, tidak perlu dicampur ini
dan itu (kawatir diprotes anak, nah loh).
Etapi, kan ada varian nugget ayam rasa pizza berbentuk animal. Ada yang berbentuk ikan lumba, kuda laut, domba, dinosaursus dan beberapa binatang lainnya. Inovasi bentuk hewan yang lucu, dijamin menambah cantik tampilan sajian di atas piring.
Etapi, kan ada varian nugget ayam rasa pizza berbentuk animal. Ada yang berbentuk ikan lumba, kuda laut, domba, dinosaursus dan beberapa binatang lainnya. Inovasi bentuk hewan yang lucu, dijamin menambah cantik tampilan sajian di atas piring.
kreasi sederhana ala ayah -dokpri |
Dan, Ini dia kreasi ala ayah. Chicken Nugget digoreng
seperti biasa, di dalam minyak panas selama 2-3 menit. Pastikan selama
menggoreng, seluruh permukaan Chicken Nugget terendam minyak. Setelah berubah kecoklatan
dan mengambang – tanda sudah matang -, segera angkat dan tiriskan. Kemudian
ditusuk dengan bambu tipis tusuk sate – bisa dibeli di minimarket--, satu tusuk
bisa diisi dua nugget ayam bentuk berbeda. Agar cita rasa lebih
sedap, sediakan saos sambal dan atau mayonise.
Ternyata, tidak seperti yang saya bayangkan. Betapa menyiapkan
masakan untuk anak, relatif cepat dan tidak pakai ribet. So, para ayah pasti
bisa melakukan.
“Ayah, adik mau nambah lagi,” ujarnya semangat.
Sebagai orang tua memang harus pintar dan kreatif membujuk anak makan. Ponakan saya susah sekali makan, dibujukin orang tuanya nggak mau makan pakai apa aja. Saya kasih trik mau jalan - jalan kalau dia makannya habis, malah lahap sepiring habis cuma nasi doang hahaha.
BalasHapus