ADSvokatXYouth Conference di Epicentrum XXI -dokpri |
Minggu Sore di akhir bulan April 2018, suasana studio
I Epicentrum XXI Kuningan, dipenuhi
anak-anak kuliahan.
Event bertajuk ‘ADSvokatXYouth Conference,’ menjadi
alasan generasi millenial memenuhi kursi studio—jadi bukan nonton bioskop ya.
Apa itu
ADSvokat ? Platform yang menghubungkan brand (disebut ADSvertiser) dengan
kaum muda pecinta brand (disebut ADSvokator), melalui inovasi wadah iklan
Out-of-Home (OOH) yang terintegrasi secara digital dan non-digital.
Nah para kaum muda tersebut, mendapat pencerahan
tentang bagaimana menggali potensi diri dan meraih peluang di era digital.
Pemateri berkompeten hadir, mulai dari Daniel
Tumiwa (Founder ADSvokat) bersanding dengan Andreas Wulur, Marvin Suwarso dan
Edward Suhardi.
-0o0-
Isu bonus demografi – terjadi sekitar tahun 2035 – rasanya sudah
tidak asing. Saat melihat fakta di lapangan, –diam diam-- saya mengaminkan.
Pada sepuluh atau limabelas tahun ke depan,
anak-anak kuliahan sekarang yang akan mengisi pos pos penting di negri ini.
Pemuda masa kini sangat melek digital, dalam keseharian
akrab dengan tehnologi dan mudah mengakses informasi.
Potensi kaum muda yang sangat besar ini, tinggal
bagaimana digali terkait dengan penggunaan media digital.
Daniel Tumiwa saat ngobrol bareng awak media dan blogger- dokpri |
Adalah Daniel Tumiwa, penggagas sekaligus Founder
ADSvokat kemudian diperkuat tiga rekan lain sebagai Co-Founder.
Menggabungkan konsep advertising dan ekonomi
berbagi, dengan anak muda (baca mahasiswa sebagai ADSvokator) sebagai medianya.
Dalam sesi ngobrol Daniel Tumiwa bareng Media dan Blogger, saya mendapatkan banyak insight tentang model beriklan efektif dan efisien.
Betapa simpelnya kegiatan promosi saat ini, bahwa
apa yang dipakai dalam keseharian – tanpa kita sadari-- adalah media beriklan
yang efektif.
Mulai dari topi, helm, kaos, tas, baju, smartphone,
kendaraan roda dua dan lain sebagainya adalah media yang saya maksud.
ADSvokator - Screen Short dari Web ADSvokat |
Contoh paling sederhana, saat ADSvokator memakai helm,
bagian belakangnya ditempel sticker logo produk (misal) smartphone.
Pada saat ADSvokator pergi (misalnya) dari daerah
Lebak Bulus ke Blok M, sepanjang jalan bersisihan dengan ratusan kendaraan lain
–apalagi kalau macet.
Maka apabila ada –misal-- dua atau tiga ratus orang
di kendaraan bersisihan, separuhnya melihat sticker logo di belakang helm.
Artinya ada ratusan viewers dibangkitkan tentang ‘brand
awarness’, nama produk smartphone menancap benak orang yang melihat.
Saya baru sadar lho, itu artinya kalau anda dapat
hadiah kaos atau topi berlogo produk electronik. Sebenarnya si produk ini yang
beruntung, karena mendapat media beriklan—betul nggak.
Bagaimana cara mengontrol, memastikan seorang ADSvokator
menjalankan tugasnya? Kegiatan si ADSvokator terpantau dan terhubung melalui
aplikasi.
Ketika ADSvokator hendak berangkat naik motor, ada
kewajiban musti ditunaikan – selfie memakai helm dengan sticer logo brand—pun setelah
sampai tujuan.
Daniel Tumiwa memastikan, bahwa fake location ala
tuyul – yang sempat heboh – tidak dapat dilakukan di platformnya.
Itu baru tempel sticker di helm, masih ada media
lain seperti tempel sticker di laptop, di handphone, di motor dan lain
sebagainya.
Saat ini sedang dikembangkan push notification hingga
level pribadi, campaign atau sesuatu yang bersifat umum.
Sehingga ADSvokat bisa berkomunikasi dengan
ADSvokator lebih dekat, sekaligus lebih cepat update informasi.
Saya pikir tugas menjadi ADSvokator cukup ringan, tidak
memerlukan waktu, keahlian khusus dan atau usaha keras.
Tugas sebagai ADSvokator, bisa dilakukan sembari
menjalani kegiatan keseharian, entah berangkat kuliah, ke toko buku atau perpustakaan dan
berbagai tempat lainnya.
Tapi perlu digarisbawahi, bahwa menjadi ADSvokator berpeluang
dapat uang saku tambahan lho. Lumayan banget kan.
Selain mendapat uang saku dari tempel sticker, juga
bisa dari mengajak mahasiswa lain menjadi ADSvokator.
Apakah berlaku sistem upline / downline seperti MLM ?
“Tidak,” Tegas Daniel di hadapan awak media dan blogger.
Uang tambahan atas rekrutment hanya berlaku sekali –
setelah berhasil merekrut --, bulan berikutnya sudah tidak mendapat.
Namun, kolaborasi ADSvokator dengan ADSvokat tidak berhenti
sebatas kerjasama pasang stiker brand saja.
ADSvokat mengapresiasi ADSvokator dan calon, dengan
event ‘bergizi’ sharing ilmu seperti digelar di Epicentrum XXI ini.
Apakah seorang ADSvokator harus mahasiswa ? Untuk
saat ini –mengikuti kebutuhan brand – baru mahasiswa yang dipilih.
Foto Session - pic by Syaifuddin Sayuti |
Menurut Daniel, bisa saja suatu saat kebutuhan
brand akan berubah, misalnya pekerja muda, ibu rumah tangga dan seterusnya.
Untuk ADSvokator Mahasiswa, Daniel menargetkan bisa
menjaring 60.000 mahasiswa bergabung dalam platformnya.
Salah satu cara, yaitu dengan menggelar kegiatan dengan
tema dan memilih lokasi yang diminati oleh para mahasiswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA