booth LRT City di Indonesia Properti Expo 2018 - dokumnetasi pribadi |
“Silakan
Pak, ini Cisauk Point” sambil menunjuk
ke sebuah Maket” harganya sedang bagus hanya
224 Juta. Project pertama 6 tower terintegrasi dengan Stasiun Cisauk,”
jelas Adi, seorang marketing property yang mendekati saya, ketika berada di booth LRT City, pada event Indonesia
Properti Expo di JCC.
Saat ini, kerap kita saksikan kemacetan parah di
beberapa titik di Ibukota, dampak dari terjadinya penyempitan jalan.
Pernah saya melewati perempatan Mampang arah
Kuningan (dan sebaliknya), butuh waktu nyaris dua jam –pada jam kantor--
Proyek-proyek infrastruktur transportasi
masal, kini tengah digiatkan oleh pemerintah. Betul sekali, proyek LRT sedang
dikerjakan, diperkirakan rampung tahun 2019.
PT. Adhi
Karya (Persero) Tbk, melalui Departemen TOD dan Hotel, mengembangkan kawasan berbasis
TOD dengan nama LRT City –apa itu TOD, saya jelaskan nanti.
LRT City, diyakini bisa menjadi solusi mengurai
kemacetan, sekaligus sebagai produk investasi yang sangat menjanjikan.
Sampai kapanpun, kebutuhan akan hunian tidak
akan pernah ada habisnya. Pada satu sisi, ketersediaan lahan semakin terbatas,
sementara jumlah penduduk terus bertambah.
Hal ini tentu berpengaruh, pada meningkatnya
harga properti –kisaran 10% - 30% --di kota satelit (Bodetabek) setiap
tahunnya.
Penting bagi generasi Millenial (Gen Y),
menyisihkan pendapatanya untuk berinvestasi. Bagaimanapun, investasi adalah
upaya untuk sebuah rencana masa depan.
Menabung
saja kini tidak lagi cukup !
Generasi muda perlu menyisihkan pendapatannya
dengan berinvestasi. Dan memiliki properti adalah salah satu investasi yang
paling menjanjikan dan tengah menjadi tren saat ini !
-00o00-
“Saya
terima nikahnya dan kawinnya fulan binti fulan, dengan mas kawin seperangkat
alat sholat dan perhiasan seperti tersebut di atas tunai.”
“Syah,
Syah” terdengar teriakan dari kursi belakang.
Menghadiri akad nikah keponakan di Surabaya,
membawa ingatan ini pada moment mengikat
janji. Saya turut berdebar, sekaligus bercampur bahagia dan haru.
Namun, kebahagiaan tidak berhenti sampai rasa
bahagia saja. Berikutnya diikuti serangkaian tugas dan tanggung jawab. Satu diantaranya,
adalah menentukan di mana akan tinggal.
Persoalan mendapatkan hunian, adalah masalah
klasik yang perlu dipikirkan secara serius oleh pasangan baru.
Akan lebih bijak dan menguntungkan, apabila
masalah hunian dipikirkan sedini mungkin –sebelum menikah.
Ya, Gen Y –lahir 1980 s/d 1997—perlu mengatur
strategi mendapatkan hunian. Karena menabung saja tidak cukup, Gen Y musti
melakukan sesuatu yang lebih, yaitu berinvestasi.
“Yang
kita dapati, Millenial sekarang berada
di dunia DISCO” jelas David Cornelis
Mokalu, pengamat property, selaku narasumber dalam acara “LRT City Gathering.”
David C. Mokalu - dokpri |
Apa itu
DISCO ?
- Disrupting ; Bermunculan produk berbasis tehnologi, dikeluarkan oleh perusahaan start up. Aplikasi –misal ojek online--adalah contoh nyata, menjadi keseharian Gen Y
- Invading ; Sadar atau tidak sadar. Banyak produk asing masuk ke Indonesia. 70% Start up Indonesia adalah milik asing.
- Shifting ; Perubahan pola dan perilaku belanja, kalau dulu belanja secara offline sekarang beralih ke sistem belanja online. Membeli apapun bisa dilakukan, cukup dari layar smartphone.
- Changing ; Perubahan mayor itu tengah terjadi, mau tidak mau, suka tidak suka
- Obscuring ; Tren yang berlangsung ke depan masih blur/ belum jelas, tapi akan lebih ke robotic dan intelegent.
Ironinya, Gen Y terbesar berpenghasilan di bawah 4 juta
–survey 8 kota--, dengan pengeluaran di atas 2 juta –atau 33%.
Separuh lebih penghasilan, digunakan pada
kegiatan yang tidak masuk kategori investasi. Gen Y lebih suka bermedsos, mengalokasikan
dana untuk aktivitas nongkrong atau leisure.
Hayo coba dichek di medsos, bertebaran foto dengan
berbagai pose dengan ekspresi bahagia. Gen Y rela menyisihkan (atau
menghabiskan) uang, untuk kongkow di Cafe.
Rela mengumpulkan uang, untuk berlibur ke luar
kota atau luar negeri. Memang sih uang sendiri,--ini hasil survey kok, hehehe--.
Gen Y, belum
terlalu berpikir tentang investasi, --masih menurut survey-- sebanyak 10% memiliki
tabungan dan deposito, 70% punya kartu kredit (bukan atas nama sendiri).
Secara umum, Gen Y kesulitan untuk mendapatkan
kredit hunian. Musababnya jelas, pendapatan Gen Y masih dibawah standart pengajuan kredit rumah.
Etapi jangan salah.
90% Gen Y optimis dengan masa depan. Mereka
bahagia karena bisa bermedsos, mereka memiliki badan sehat karena suka berolah
raga.
Memang, kegiatan olah raga –for fun—musik, film --bukan bioskop tapi
streaming dan download--, memasak dan agama, adalah kegiatan kegemaran Gen Y.
Cara Gen Y menyiasati kebutuhan hunian.
Melambungnya harga properti, besaran uang muka,
tingginya suku bunga kredit properti, tidak memenuhi syarat ambil kredit, bukan
termasuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), Penghasilan tidak mencukupi.
Adalah serangkaian alasan, mengapa Gen Y terkendala
dalam memiliki properti.
Akhirnya, Gen Y, memilih tinggal di rumah orang
tua –kebanyakan di kota satelit--, rumah petak, ngekost, home sharing, apartment, rumah susun, ruko (sekalian berwirausaha).
Slide presentasi David berganti, menampilkan “Cara
Millenial Memiliki Properti.”
Menikah ;
Sebagai cara menggabungkan aset dan
penghasilan, income suami istri –keduanya
bekerja--kalau disatukan menjadi lebih besar.
Kerja di
perusahaan pemberi fasilitas hunian/ fasilitas kredit
Beberapa perusahaan, ada yang memberikan
fasilitas hunian/ kredit kepada pekerja. Dengan alasan, demi meningkatkan
produktifitas atau kinerja karyawan.
Berhutang
Ingat lho, jangan sembarang berhutang.
Kalkulasi dan hitung dengan teliti, tentukan
besaran cicilan agar tidak lebih 30% dari penghasilan. Keputusan berhutang, harus dipilih
untuk hutang produktif. Misalnya, membeli aset berupa hunian atau untuk usaha.
Berinvestasi
Membeli Reksa Dana atau Saham, bisa menjadi
pilihan. Dengan catatan, gunakan fasilitas auto debit bank untuk berinvestasi. Fasilitas
auto debit penting, agar tidak kelupaan menyisihkan dana.
FYI :Saham Properti di BEJ bagus, saat ini ada sekitar 50 saham properti. Kalau ditarik selama 20 tahun ke belakang – 1997 s/d 2017—kisaran kenaikan rerata 10-29% per tahun.Saham PT Adikarya (Persero) Tbk, naik 86% pertahun, cukup mengejar inflasi harga rumah dan tanah pertahunnya.
Menurut David, 2018 adalah waktu yang tepat untuk
memulai investasi properti, baik via aset riil (untuk dihuni/ sewa) atau via
saham properti.
Harga saham properti masih tergolong undervalued (murah), menyimpan potensi
kenaikan sangat tinggi di 2018 dan 2019.
Tersebab, faktor infrastruktur rampung
dibangun dan faktor pilkada dan pilpres, diprediksi membawa dampak positif
terhadap market.
Keenan
Pearce, selaku Influencer dan Co- Founder Makna Creative, termasuk Gen Y
yang melek investasi properti.
Awalnya, Keenan kost dan kuliah di daerah
LIPPO Karawaci. Mobilitas yang tinggi di Jakarta, tidak memungkinkan bolak
balik Jakarta Tangerang. Akhirnya, memutuskan untuk membeli apartment –tujuan
awal bukan untuk investasi.
Keenan Pearce, Influencer dan Co Founder Makna Creative - dokpri |
Terhitung tujuh tahun tinggal di apartment, sudut pandang Keenan tentang apartment mulai
bergeser.
Setelah pindah ke apartment baru, apartment
yang lama disewakan. Ajaibnya, dalam sehari saja dengan mudah mendapatkan
penyewa.
Kakak dari artis Pevita Pearce, memilih
tinggal di apartment untuk alasan efisiensi. Tidak terlalu mahal dalam maintenance, tersedia service berupa gym,
swimmingpool kecil kemungkinan dibuat di
rumah sendiri.
Dengan situasi mencari tanah dan rumah –di
Jakarta—yang tidak mudah, dengan
apartment bisa tinggal di central dengan service yang memadai.
Keenan melihat demand sewa apartment cukup tinggi, bagi expatriate ada aturan membeli apartment dengan kisaran harga
tertentu.
Menurut para pekerja asing tersebut, lebih
praktis menyewa pertahun kemudian diperpanjang, daripada membeli sendiri.
“Bukan
hanya masalah tinggal, tapi ada future of investment,” Jelas Keenan.
Tips memilih apartmen ala Keenan Pearce.
- Lokasi : pilih lokasi yang memudahkan aktivitas dan accesable
- Track record pengembang ; Konsep bagus saja tidak cukup, tapi rekam jejak pengembang musti diketahui.
- Fasilitas dan transportasi : Keenan mempertimbangkan fasilitas –gym, swimmingpoll—dan kemudahan mencapai sarana transportasi.
-00o00-
Pagi itu, saya dan keponakan – di Surabaya--chatting.
Saya tahu, setahun setelah menikah –ijab kabulnya saya datang—mereka membeli
apartmen dari pengembang swasta.
Percakapanpun terjadi
“Itu Kabar apartementmu bagaimana”
“Sekarang mangkrak om, pengembangnya
bermasalah.” Chatting terjeda sebentar
“Jadi dulu perjanjian serah terima tahun 2018
ternyata sampai sekarang pembangunannya mandeg”
--selanjutnya di Screen Short
Sungguh, saya turut sedih mendengar kabar
buruk ini. Tips dari Keenan, tentang mencari tahu track record pengembang
memang penting.
Investasi
di LRT City, Prospektif!
Gen Y,
susah mendapat unit hunian ?
PT Adi Karya (Persero) Tbk, hadir untuk
menjawab kegalauan Gen Y tersebut. LRT City dibangun, dengan pendekatan –on
proses menuju—TOD.
Apa itu TOD, singkatan dari Transit Oriented Development, yaitu pembangunan
properti berbasis transportasi massal.
LRT City berada dibawah PT Adi Karya (Persero)
Tbk, sebuah perusahaan BUMN, yang bisa menjamin kepastian bagi sebuah
perijinan.
Kalau ada developer swasta, terpaksa menghentikan
proyek karena perijinan belum terbit. Maka hal serupa, kecil kemungkinan
terjadi di BUMN –dalam hal ini PT. Adi Karya (Persero) Tbk.
*btw, saya jadi geram dengan developer apartmen keponakan di Surabaya
*btw, saya jadi geram dengan developer apartmen keponakan di Surabaya
“Sekali
pancang, tidak ada kata berhenti,” tegas Setya Aji Pramana, Project Manager Eastern
Green, salah satu project LRT City Bekasi.
LRT City, telah menyiapkan lebih dari 65 ribu
unit apartmen di titik lokasi strategis. Tidak hanya apartment, tersedia 286
ribu meter square komersial area –ruko,mall--, 82 ribu square meter untuk office.
Tahun 2019 langsung bisa merasakan, tinggal di
hunian yang terkonek dengan LRT, yang mulai beroperasi tahun 2019.
Ciri utama
TOD.
Pengembangan kawasan di satu titik sarana
transportasi, dengan radius –kurang lebih--800 meter atau selama bisa ditempuh
dengan jalan kaki atau sepeda.
Kawasan campuran, berupa hunian, commercial,
office dan sarana lain. Antar tower yang berada dalam radius 800 meter, ada
jalur yang menghubungkan – Walk, Cycle, Shutle
Bus, Shultle Car--.
Fungsi hunian TOD bersifat transit (jelas), ada
perpindahan moda transportasi dari LRT, bisa ke angkutan umum (misal
TransJadebotabek dll)
Dampak dari konsep TOD, harga lahan sangat berpotensi
melambung tinggi. Maka dibangun hunian berkonsep horisontal, bukan
vertikal.
Menjawab perilaku ekonomi Gen Y, yang
cenderung emotional dan sensitive terhadap harga. LRT City menghadirkan konsep yang
menyentuh sisi emotional, mulai dari design
dan fasilitas di dalamnya.
Siang itu, Setya Adi tampak memakai kaos
bertuliskan “ELARTIZEN,” sebuah komunitas yang akan merangkul (salah satunya) Gen
Y, agar bisa memiliki property di LRT City.
“Pengembangan
LRT City ini merupakan upaya PT Adhi Karya (Persero) Tbk, untuk memberikan
kehidupan dan peradaban baru bagi masyarakat kaum urban di Jakarta dan kaum
suburban di daerah penyangganya,” ucap Setya Adji
-00o00-
Kawasan Eastern
Green di Bekasi sendiri, terdiri dari 2 tower apartmen, 4 Mall, 2 Semi Bassement—untuk
tahap awal--. Selanjutnya, dibangun 15 tower di atas lahan seluas 22 hektare,
Eastern Green,
mempersembahkan Up Town Garden, taman
yang ada di rooftop dengan view
kota bekasi.
Konsep mall adalah lebih ke FnB, tempat orang
bisa berkumpul, ngobrol, diskusi, tersedia juga untuk kebutuhan sehari-hari.
Gen Y yang gila teknologi, dihadirkan konsep
“Smart Living with Smartphone.” Sangat memungkinkan, saat berada di perjalanan pulang
kerja/kuliah, bisa menyalakan AC/ lampu via smartphone.
Proyek LRT City sudah siap dan stasiun LRT
beroperasi, waktu tempuh Bekasi ke Jakarta, dibututuhkan sekitar 45
menit—bayangkan, keren kan.
Selain Eastern Green, sudah berjalan proyek LRT City Gate Away
Park di Jaticempaka Jakarta Timur.
Konsepnya lebih private, dipisahkan mall dan apartmen. Semua kendaraan masuk parkir
di area bassement.
Pengembangan berikutnya, TH 27 Office di daerah
sekitar Cawang, kemungkinan dimulai pertengahan tahun 2018.
Sementara untuk jalur menuju selatan, di
Ciracas ada Urban Signature, selain LRT konsep utama menarget golongan muda.
dokumentasi pribadi |
Royal Sentul Park di exit tol Sirkuit Sentul, untuk menyambut LRT Station tahap kedua. Konsepnya cukup
berbeda dan unik, menerapkan konsep Nature and Lesuire.
Harapannya menggabungkan atmosfir Bogor dengan Bandung,
untuk refreshing warga tidak perlu ke
Bogor atau Bandung tapi cukup ke Royal Sentul Park.
Adikarya bekerjasama dengan PT KAI dan Perum
PPD, mengembangkan hunian berbasis Kereta Api dan bus.
Oase Park Ciputat
terkoneksi dengan terminal Ciputat, sebagai wujud dari kerjasama PT Adikarya
bersama PPD. Sementara Cisauk Point, adalah bukti kerjasama dengan KAI.
Apakah Gen
Y bisa memiliki?
Kita bisa mulai, dari menghitung berapa ongkos
untuk transportasi dan kemacetan. Dengan naik mobil, biaya pertahun sekitar 40
jutaan (belum termasuk waktu dan kesehatan).
Angka tersebut, bisa dikumpulkan untuk
membayar Uang Muka. Sementara untuk membayar cicilan, Gen Y bisa menyiasati
dengan ikut memasarkan apartemen LRT City.
Pemasaran yang efektif biasanya lewat
komunitas, kalau sudah ada satu orang mulai membeli, bisa mengajak teman satu
komunitas.
Proyek LRT City yang dipasarkan awal 2017,
sekarang mengalami kenaikan 15% --padahal belum ada staisun LRT –. Kalau sudah
ada stasiun LRT , demand dan harga akan lebih cepat merangkak naik.
Secara khusus Setia Aji menyampaikan pendapat“Salah satu kekurangan orang indonesia adalah menunggu, suka menjadi follower. membeli properti setelah kawasan berkembang dan harganya sudah jadi mahal. Padahal bisa membeli lebih awal, dengan memprediksi sebuah kawasan bakal berkembang di masa mendatang.”
O’ya selama event ‘Indonesia Properti Expo” di
JCC Senayan Hall A, tanggal 3 – 11 Februari 2018. Aneka promosi dipersembahkan
LRT City, seperti ; Cukup booking saja free bayar cicilan 2 bulan, Cicilan sampai
60 kali, beberapa slot pembayaran lebih flat.
Ada hadiah langsung, umrah, jalan jalan ke
Eropa voucher belanja, viucher emas, handphone, Spa. Hadiah Grand Prize,”Mitsubishi
xpander.”
“Hadiah ini tidak seberapa, dibandingan
keuntungan tinggal di hunian yang terkoneksi sarana transportasi,” tutup Setia Aji.
Letaknya strategis semua ya jadi pengen punya.
BalasHapusYuk investasi kak
Hapuswii, aku ngiler banget nih mas investasi di LRT City..
BalasHapusProspeknya bagus ya mbak
Hapuseh aku juga termasuk yang generasi Y belum investasi kayanya nih, beklah kurangi jalan-jalannya, lari ke investasi
BalasHapusYuk investasi ke properti kak
HapusSaya NUP dari Mei 2018... Sampai sekarang belum ada kelanjutan lagi kapan bisa pilih unitnya.
BalasHapus