H2 Tepung Kelapa dari Kalbe - dokumentasi pribadi |
"Penyakit yang disebabkan oleh gaya hidup, hanya bisa
disembuhkan dengan merubah gaya hidup itu sendiri” FX Widiyatmo
Penyakit diabetes, merupakan satu dari empat
penyakit pembunuh tertinggi. Kebiasaan orang Indonesia, belum dikatakan makan
kalau belum makan nasi tidak bisa dipungkiri.
Kini ada solusinya, dengan menambahkan tepung
kelapa 25% pada takaran beras putih saat memasak—47 gram tepung kelapa untuk
185 gram beras. Setara 6-7 sdm tepung kelapa untuk satu cup beras--.
Hal ini dapat membantu menurunkan indeks glikemik
(selanjutnya ditulis IG) pada nasi, menjadi IG rendah yaitu 49 (masih dibawah
55).
Dengan mencampurkan H2 Tepung Kelapa saat memasak
nasi putih, maka nasi putih akan ramah pada penderita diabetes.
---0O0---
“Ibu masuk
rumah sakit, kamu buruan pulang.”
Pagi itu, saya menerima chatting dari kakak sulung.
Ibu kami yang sudah sepuh—jelang 70 tahun-, diopname di RSUD sudah hari ketiga.
“Ibu, sakit
apa?”
“Kata dokter,
kena diabetes.”
Percakapan singkat pagi itu, membuat saya tidak
bisa tenang. Langsung pesan tiket kereta, dapat jadwal berangkat keesokkan
hari—menyesuaikan pekerjaan.
Entah mitos entah fakta, almarhum kakek saya (ayah
dari ibu) pengidap diabetes. Sekarang, ibu saya juga terkena diabetes.
Apa benar, diabetes adalah penyakit keturunan?
Saya tidak serta merta percaya, bahwa penyakit
diabetes ibu akan menurun pada kami –anak laki-lakinya.
Pikir saya, selama asupan –penyebab diabetes-
diperhatikan dan gaya hidup sehat dijaga, dampak didapatkan adalah badan sehat.
Sampai di kampung halaman –Jawa Timur--, saya
menunggu ibu di Rumah Sakit. Kondisi kepayahan, nampak di raut muka ibu.
Beruntung, ibu semangat mengonsumsi makanan yang
dianjurkan dokter, badannya mulai segar. Hari ketiga di Kampung, ibu sudah
diperbolehkan pulang.
Saya masih ingat, kebiasaan ibu pada pagi hari.
Kerap pesan dibuatkan kopi nasgitel (panas, legi, kentel) artinya gula lebih
dari ukuran biasa.
Sarapan dengan nasi baru matang, itupun ibu selalu
memilih jenis nasi pulen untuk dikonsumsi. Alasannya, nasi hangat dan pulen
membuatnya lahap makan.
Kebiasaan ibu sejak muda, kini dibayar mahal dengan
sakit diabetes yang diderita. Seingat saya, almarhum kakek saya, juga
menggemari kopi nasgitel—jadi klop sudah.
Dengan penuh kesadaran, ibu merubah drastis pola
makan. Kini pada usia 71 tahun, beliau rutin cek kesehatan ke Puskesmas.
Tebet, Akhir
Januari 2018.
Saya beruntung, hadir pada acara “Cegah diabetes dengan CERDIK – Makan Enak
Resiko Terkendali-,” diselenggarakan Kalbe bersama H2 Health and Happines.
Hadir di acara Health and Happiness - dokumentasi pribadi |
dr
Cindiawati Josito, MARS, MS, SpGK, ahli gizi Klinis, sebagai narasumber
pertama, memberi pencerahan luar biasa.
Pada awal presentasi disampaikan,“Faktor gaya hidup
dan pola makan akan meningkatkan resiko terjadi diabetes. Makanan mengandung
gula, tinggi karbohidrat sebagai pemicu diabetes.”
Saya sepakat dengan pernyataan dokter Cindy,
selaras yang pernah dialami ibu saya. Nasi baru matang—disukai ibu saya, notabene sumber karbohidrat dengan
kandungan gula tinggi.
Belum lagi kopi nasgitel, sudah sangat jelas,
kandungan gulanya juga tinggi. Masih ditambah camilan tradisonal, seperti
lopis, timus, klepon, semua ada campuran gula merah.
“Konsumsi
gula menyebabkan berat badan naik, dengan tidak menurunkan berat badan maka resiko
diabetes makin meningkat,” tambah dr
Cindy.
Daibetes berkaitan dengan penyakit lainnya, seperti
jantung, kolesterol, stroke. Orang dengan diabetes tanpa dijaga pola makan, ibarat
mengundang penyakit lainnya berdatangan.
Tidak hanya gaya hidup dan pola makan saja lho,
orang dengan diabetes musti meningkatkan aktivitas fisik. Mager (malas gerak)
atau perilaku sedentary, akan memperparah sakit yang sudah diderita.
Sebaiknya hindari konsumsi karbohidrat sederhana,
karbohidrat jenis ini cepat menyerap. Pilih Karbohidarat komplek, hindari
konsumsi protein rendah lemak (gorengan).
“Makanan
dengan IG tinggi adalah makanan yang cepat dicerna dan diserap sehingga gula
darah akan meningkat dengan cepat,” jelas dr Cindy.
Apa itu
Indeks glikemik?
Ukuran seberapa besar, efek suatu makanan yang
mengandung karbohidrat dalam meningkatkan kadar gula darah setelah dimakan,
dibandingkan dengan glukosa atau roti putih.
Konsumsi makanan dengan IG rendah, membuat penyerapan
lambat sehingga peningkatan kadar gula darah akan melambat.
Bagaimana
mengidentifikasi makanan dengan IG rendah?
Cukup dengan memperhatikan kandungan serat – bisa
didapat dari sayur dan buah. Kalau sedang makan sumber karbohidrat, imbangi
dengan bahan makanan berserat dan protein.
Pada masa sepuhnya, ibu saya di kampung, mulai aware dengan kesehatannya. Sejak pulang opname
dua tahun lalu, pola makan dan gaya hidup diperhatikan, beliau juga rutin jalan
pagi. –semoga ibu saya sehat selalu, Amin.
Narasumber berikutnya, drg. Dyah Erti Mustikawati MPH. Beliau adalah Kepala Subdirektorat Diabetes Miletus dan Gangguan Metabolisme,
Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tidak Menular Kementrian
Kesehatan.
“Permasalah
dihadapi indonesia, meningkatnya penyakit tidak menular,” drg Dyah membuka
presentasinya.
Empat penyakit tidak menular utama (Kardiovaskular,
Kanker, Diabetes dan Paru Kronis), sebagai pembunuh tertinggi – 60%--.
Tapi, jangan kawatir. Empat penyakit tersebut dapat
dicegah, 80% mengendalikan faktor resiko bersama.
Lima langkah pencegahan
Stop Diet
tidak sehat
Adalah diet dengan gizi tidak seimbang, perlu
memperhatikan proporsi kandungan makanan seimbang.
Sesuaikan kebutuhan kalori perhari, perhatikan konsumsi
GGL (gula garam lemak), imbangi dengan cara memasak sehingga berpengaruh pada
kandungan makanan.
Kurang
aktivitas fisik
Rata-rata masyarakat Indonesia, kebiasaan malas
gerak sebesar 26.1 % -- normalnya 10 %. Kita semua punya tugas berat,
menurunkan prosentase sebesar 16%.
Hal ini perlu dirubah, dengan membiasakan bergerak 30
menit perhari, 5 kali per minggu atau 150 menit untuk aktif bergerak.
Merokok/
Terpapar Asap Rokok
Asap rokok, tidak hanya berbahaya bagi perokoknya.
Tapi berdampak, pada orang yang terpapar dengan asap.
Kemungkinan terjadi resiko terkena penyakit tidak
menular (PTM), berbanding lurus antara perokok dan yang terpapar –ngeri ya.
Stop Konsumsi
Alkohol
Sudah sangat jelas, kandungan alkohol sangat tidak
baik bagi tubuh.
Diet yang tidak
seimbang
Diet yang tidak seimbang, ditandai dengan kenaikan berat
badan (muasal obesitas) berkorelasi dengan diabet. Pada saat angka obesitas
meningkat, otomatis angka diabetes type dua juga meningkat.
Segera mengukur diri, dengan memodifikasi pola
hidup. Kalau sudah berisiko diabetes, harus cepat ditangani.
Penyebab diabetes, musti diputus mata rantai. Kalau
sudah terkena, tidak ada jalan lain kecuali mengendalikan.
Kemenkes mengenalkan program CERDIK
C = Cek Kesehatan secara teratur (untuk
meminimalisir faktor resiko)
E = Enyahkan asap rokok (membiasakan suka menegur
orang merokok)
R = Rajin berolah raga/ aktivitas fisik (kini banyak
aplikasi mengihutung aktivitas)
D = Diet seimbang (sudah dijelaskan)
I = Istirahat cukup (orang kurang tidur, banyak waktu
konsumsi makan lebih panjang)
K = Kelola stres (semakin stress larinya ke makanan)
Sampai pada pemaparan Narasumber kedua, banyak
insight saya dapati. Sebagai bahan introspeksi diri, betapa masih banyak hal
musti dibenahi untuk menjaga kesehatan.
-0oo0-
Dr. Didah
Nur faridah, beliau Kepala Pengembangan Layanan Analisis Pangan, IPB,
bertindak sebagai narasumber selanjutnya.
Menurut penelitian terkait diabetes, bahan
pangan dengan IG rendah, membuat gula darah tidak akan cepat naik.
Tapi perlu diperhatikan, mentang-mentang produk
makan IG rendah, porsi makan jangan dua kali lipat—sama juga bohong.
“Beras
semakin pulen, semaikn IG tinggi, nasi pera memiliki IG rendah,” jelas Dr. Didah.
Waw, pada point ini saya manggut-manggut. Teringat
kebiasaan lama ibu—suka nasi pulen--, untungnya sekarang sudah
ditinggalkan—Alhamdulillah.
Akan lebih baik, konsumsi bahan pangan dengan IG
rendah, sekaligus dengan prosi seimbang. Misalnya, Spagety IG 40 (rendah, di
bawah 55) jangan dikonsumsi terlalu banyak (200 gram).
Penambahan nasi dan tepung kelapa, ternyata manjur
untuk menurunkan indek glikemik. Nasi memiliki IG 70 (IG tinggi , sudah di atas
55), degan dicampur tepung kelapa 20% IG menjadi sedang. Saat ditambah tepung
kelapa sampai 25%, IG semakin rendah menyentuh angka 49.
Tepung kelapa dengan kandungan serat 22%, menyebabkan
penyerapan glukosa terhambat, kerena terhambat serat dalam bahan pangan.
Serat mampu menghalangi asopsi (penyerapan) glukosa
dalam darah, sehingga kadar gula dalam darah turun.
Searah jarum Jam ; dr Cindy, Dr. Didah, Bp. Widiyatmo, drg Dyah - dokumnetasi pribadi |
Penjelasan Dr. Didah, related dengan penyataan Bapak FX.
Widiyatmo, selaku Deputy Director
Corporate Bussiness Development PT Kalbe Farma,“ Indonesia kaya kelapa, perkebunan kelapa terbesar kedua di dunia ada di
Indoensia. Yaitu pekerbunan di kepulauan Riau,”
Tugas kita semua, adalah bagaimana memanfaatkan
kekayaan alam untuk kesehatan. Kelapa yang diproses sedemikan rupa, bisa
dimanfaatkan untuk menurunkan IG nasi.
Tepung Kelapa, memiliki kandungan serat pangan yang
tinggi, baik untuk kesehatan pencernaan. Kandungan lemak jenuh dalam bentuk
trigliserida rantai menengah, menjadi alternatif sumber energi bagi tubuh.
Tepung kepala, dikenal sebagai bahan pangan IG
rendah. Sebagai akternatif sumber nutrisi, bagi orang yang ingin mencegah resiko
terkena diabetes, maupun penderitanya.
H2 Health and Happiness, mengandung spirit mengajak
masyarakat sehat dan bahagia. “ Dengan
spirit tersebut, H2 ingin berkontribusi pada dunia kesehatan. Salah satunya
dalam penanganan penyakit diabetes,” tambah Widiayatmo.
Slogan Fenus digaungkan H2 Health and happiness, terdiri
dari Food, Exercise, Nutraceuticals Stress reduction.
Produk H2 dari Kalbe - dokumentasi pribadi |
-00o00-
“Assalamualaikum, buk sehat”
“Sehat, kowe piye, sehat to”
Percakapan rutin seminggu sekali via telepon,
sungguh mengobati rasa rindu pada ibu di kampung. Terlebih mendengar nada suara
yang jernih, penanda ibu dalam kondisi sehat dan baik-baik saja.
“Buk, sekarang kalau masak nasi ditambah H2 Tepung
Kelapa saja”
“Opo kuwi H2 Tepung Kelapa?”
Percakapan anak dan ibu, terasa gayeng dan penuh
keakraban. Setiap kali telepon, kami ngobrol panjang lebar.
“Semoga sehat terus nggih buk”
“Kamu juga yo le”
"Assalamualaikum"
Percapakan siang itu ditutup dengan salam.
Setuju bgt kata-kata pak widy. Kalo mau sehat kita harus merubah gaya hidup menjadi lbh sehat
BalasHapusGaya hidup menentukan kualitas kesehatan ya mbak
HapusPerbanyak lg ahh Stok buah dan sayuran yg kaya akan serat.
HapusIya hehehe
HapusTertampar sy membaca ulasan ini, semangat untuk mengubah pola hidup sehat saat ini jg
BalasHapusKonsumsi banyak serat Mak
HapusAsupan gizi seimbang sangat berperan penting ya pak agung untuk menjaga kesehatan tubuh. Khususnya menjaga keseimbangan karbohidrat, nutrisi, kalori dan serat. Nice share pak agung.
BalasHapusBetul Said, salam sehat
HapusAwalnya kupikir nasi plus kelapa, malah jadi dobel karbo plus lemak, ternyata kalo dalam bentuk tepung malah bisa nurunin kadar glikeniknya ya :)
BalasHapusiya kakak,
HapusMhmmm..jadi tahu tentang indeks glikemik,harus merubah pola makan nih biar sehat terus
BalasHapusSalam sehat kakak
HapusSaya nih mager kalo di rumah bawaannya duduk dan makan aja hehe
BalasHapusMusti mulai berubah ya kak :)
HapusKalau saya bukan kopi yg pakai banyak gula, tapi teh huhuhu. Saya penggemar gula :(
BalasHapusAcara kmrn jd reminder buat hati2 sama gula, juga makan nasi berlebihan TFS
duh, itu sumber gula ya mbak :)
HapusFaktor gaya hidup memang jadi salah satu faktor ya mas. Aku jadi ingat pernah nemu remaja yang kena diabetes karena memang gaya hidupnya tak sehat :(
BalasHapusOMG, masih muda udah terkena diabetes :(
HapusNgeri banget ya Diabetes jadi pembunuh nomor 4. Apalagi sudah banyak yg terkena penyakit ini dan tidak pandang bulu dan usia. Bahkan orang terdekat pun juga banyak yg kena ya. Untung sekarang ada solusi praktis atasi diabetes. Semoga membantu para penderita diabetes ya
BalasHapussaya juga ngeri kak
HapusH2 tepung kelapanya aku udah punya, skrg penasaran sama chia seednya
BalasHapussalam sehat kakak
HapusNasi jadi harum pake H2 Twpung Kelapa
BalasHapusaku belum praktek nih :)
HapusSedih ya, mas kalau mendengar ibu sakit. Ibu saya juga sakit diabetes dan meninggal krn adh komplikasi dengan ginjal. Bersyukur mas tau cara pencegahannya dengan cara CERDIK. Saya telat nih. Taunya setelah meninggal.. hiks
BalasHapussemoga kita bisa melakukan tindakan preventif ya kak
Hapusinovasi nih di dunia kesehatan supaya makin sehat dan mendapat asupan serat yang cukup.
BalasHapussepakat
HapusTepung kelapa dicampuri nasi, enyaaak
BalasHapusIG jadi rendah ya Ceu
HapusDi sekeliling saya penderita diabetes dan mereka seakan tersiksa karena ga boleh sembarangan makan.
BalasHapusmumpung masih sehat, yuk kita jaga sebaiknya
HapusKakekku dari pihak ibu juga penderita diabetes mas Agung. Dulu sempat ngamuk kalau makannya diatur. Huhu aku kok ya takut diabetes juga
BalasHapussemoga kita sehat semua amin
HapusBaca postingan Mas Agung ini aku jadi ingat punya prinsip nggak pernah membiasakan bikin wedang untuk suami baik teh atau kopi di pagi hari. Emang rada kurang biasa di masyarakat dan ada anggapan suami nggak diladeni tapi ya gimana lagi demi kesehatan. Kalau sekali-kali pas kepengen ya ga apa itupun gulanya dikit dan pakai gula jagung. Kalau hari biasa ya minum air putih aja biar sehat.
BalasHapusdibiasakan minum air putih saja kakak
HapusTernyata menerapkan pola makan dan gaya hidup yang benar itu ga mudah ya, mas Agung :) Setelah mengikuti acara ini setidaknya kita bisa lebih paham bagaimana kiat2 khusus mencegah penyakit diabetes melitus. Alhamdulillaah sekarang sudah ada solusi dari Kalbe Farma dengan H2 Tepung Kelapa kita berusaha menjaga nutrisi dan asupan terbaik bagi tubuh kita.
BalasHapussemoga kita sehat ya kak amin
HapusAku agak spoky sih dg penyakit ini krn bpkku penderita diabet. Takut menurun. Tp agak leganya karena ternyata diabet bisa dicegah dan dikendalikan dengan CERDIK
BalasHapusyuk mak, hidup Cerdik
Hapus