sumber ; indosport.com |
Saat melintasi kawasan Senayan, saya (mungkin anda juga) menyaksikan, Gelora
Bung Karno (GBK) sedang direnovasi besar-besaran. Rupanya Indonesia, tengah
bersiap-siap menjadi tuan rumah Asian Para Games (APG) 2018 –selain Asian Games
2018.
APG 2018, adalah sebuah event olah raga akbar, khusus penyandang
disabilitas. Indonesia adalah negara Asia Tenggara pertama, terpilih sebagai
penyelenggara.
APG sendiri baru diselenggarakan tiga kali, pertama di China, kedua Korea dan menyusul Indonesia. Sekaligus, sebagai implementasi, Undang-undang Nomor 8 tahun 2016, mengenai Penyandang Disabilitas.
APG sendiri baru diselenggarakan tiga kali, pertama di China, kedua Korea dan menyusul Indonesia. Sekaligus, sebagai implementasi, Undang-undang Nomor 8 tahun 2016, mengenai Penyandang Disabilitas.
Sebagai tuan rumah, Indonesia siap kedatangan tamu, sekitar 3000 atlet
penyandang disabilitas dan offisial dari 43 negara di Asia, anggota dari Asian
Paralympic Committee.
Event akbar, yang akan menyedot perhatian ini, mempertandingkan 18 cabang olah raga, dengan 582 nomor
pertandingan. Seluruh cabang olah raga yang dipertandingan, akan dilagakan
selama delapan hari, pada 6 – 13 Oktober tahun 2018.
Sebagaimana Asian Games 2018, APG 2018 juga tengah melakukan
serangkaian persiapan. Yang sudah jelas terlihat, adalah pembangunan sarana
prasarana di GBK –seperti yang kerap kita saksikan bersama,
sumber youtube.com |
Beberapa tahapan, saat ini juga sedang dilakukan, diantaranya adalah pra-sosialisasi
APG 2018. Jurnalist dan Blogger, turut diundang dalam rangka pra- Sosialisasi
APG 2018, oleh Indonesia 2018 Asian Para Games Organizing Committe (INAPGOC).
Saya beruntung, bisa hadir pada Jumat (15/12’17) di Summarecon Mall
Serpong (SMS), berkesempatan mengenal apa itu APG 2018.
Tampak sebuah booth, berdiri di public area SMS, tak jauh dari pintu
masuk Mall—paling kiri. Pada sisi kanan booth, terpasang standing banner,
bergambar logo serta informasi perihal APG 2018.Tak ketinggalan, ada maskot burung dengan bulu putih paruh warna kuning –nanti dijelaskan di belakang.
Kegiatan pra-sosialisasi dengan format serupa, dijalankan di 20 titik
di 15 - 16 kota besar di Indonesia. Yaitu Medan, Palembang, Batam, Jakarta,
Tangerang, Bekasi, Bandung, Jogjakarta, Semarang, Solo, Surabaya, Bali,
Makasar, Samarinda, Ambon.
Andre Budiarjo, Ketua Penyelenggara APG 2018 -dokpri |
“Pada hari ini, secara serempak pra-sosialisasi di 4 kota, salah satunya
di Tangerang” ujar Andre Budiarjo, selaku Ketua Penyelenggara APG 2018.
Menyusul, pada 18-19 Desember, pra-sosialisasi di 5 wilayah Jakarta. Kemudian
pada 23- 24 Desember, akan ada workshop fotografi dan pameran di museum Seni Rupa
dan Keramik di Kota tua. Tidak tanggung-tanggung, untuk workshop fotografi, menghadirkan
narasumber Darwis Triadi dan Arbein Rambey.
Pra-sosialisasi terus digencarkan INAPGOC, sampai tahap sosialisasi
jelang penyelenggaraan APG 2018.
Dengan harapan, masyarakat mulai mengetahui apa itu APG 2018. Kemudian masyarakat mengapresiasi, tertarik datang dan menyaksikan langsung atau tidak langsung APG 2018.
Dengan harapan, masyarakat mulai mengetahui apa itu APG 2018. Kemudian masyarakat mengapresiasi, tertarik datang dan menyaksikan langsung atau tidak langsung APG 2018.
Terus terang, saya pribadi (sebelumnya) kurang tahu menahu APG. Dengan
pra-sosialisasi semacam ini, menjadi sarana perkenalan sekaligus sebagai fungsi
edukasi.
O’ya, masyarakat bisa terlibat lebih jauh sebagai volunteer APG. Kebutuhan
volunteer cukup banyak, sekitar delapan
ribu. Cara mendaftar, silakan klik web http://2018apg.id/volunteer/
Slogan APG 2018, adalah ‘The inspiring Spirit and Energy of Asia’ APG 2018. Membawa empat misi, yaitu determination, courage, equality and inspiration. Empat misi ini , sangat diharapkan dapat memperkenalkan tekad kuat dan kepercayaan diri para atlet, dalam menghadapi tantangan, baik fisik maupun mental.
Sekaligus mempromosikan kesetaraan dalam kehidupan, bahwa atlet penyandang disabilitas pun, berhak diberi ruang untuk unjuk prestasi.
“Saya pastikan, atlet APG 2018 yang berprestasi, akan mendapat reward dari Kemenpora,” tegas Andre Budiarjo
Slogan APG 2018, diperkuat dengan kehadiran maskot bernama Momo
(Motivation and Mobility). Maskot yang terinspirasi dari hewan Elang Bondol. Elang
Bandol sendiri, konon juga menjadi simbol masyarakat Jakarta yaitu di daerah Condet.
APG 2018, diharapkan meninggalkan, jejak fisik maupun non fisik. Secara fisik, berupa fasilitas olahraga di
Indonesia –dimulai dari GBK, didesign memenuhi syarat penyandang disabilitas. Hal
ini penting, guna memberi kesempatan lebih luas, bagi siapapun bisa
memanfaatkan sarana olah raga.
Saya membayangkan, saudara kita penyandang disabilitas, yang atlet
lari memakai kursi roda. Pasti membutuhkan, lintasan yang lebih lebar, bisa
bertanding sekaligus aman -- meminimalisir terjadi benturan.
Foto Session bersama Jurnalist -dokpri |
Selain itu sarana olah raga lain, bagi atlet penyandang disabilitas, pada
cabang olah raga sepak bola, senam, atletik dan sebagainya, pasti membutuhkan venue
khusus. Belum lagi sarana prasana seperti elevator, ruang ganti, toilet, tentu membutuhkan
ruang lebih lega menyesuaikan kebutuhan.
Demi kesiapan teknis dan non teknis, INAPGOC mendapat kunjungan
perwakilan beberapa federasi international olah raga. Pada 6 – 8 Desember 2017,
INAPGOC telah menginformasikan
perkembangan tentang persiapan APG 2018.
Saya semakin tidak sabar, ingin menjadi bagian APG 2018. Sebagai saksi
sejarah, lahirnya atlet penyandang
disabilitas Indonesia berprestasi.
saya semangat memberi dukungan untuk mereka para atlet penyandang disabilitas, dengan kekurangan mereka, Pasti bisa memberikan prestasinya untuk Bangsa Indonesia.Oh ya semoga berjalan lancar ya acaranya dan proses renovasi nya.
BalasHapusSemangat ya kakak
HapusAda kebanggaan tersendiri indonesia menjadi tuan rumah, semangat sodara disabilitas jgn pernah anggap remeh mereka
BalasHapusSmoga berjalan lancar
HapusIndonesia punya banyak atlet paragames yang berkualitas... semoga dengan menjadi tuan rumah, para atlet dari Indonesia semakin bersemangat...
BalasHapusSemoga atlet Para games Indonesia sukses
HapusBangga banget Indonesia jadi tuan rumah APG.
BalasHapussukses untuk APG 2018
Hapus