Foto dari WAG Fruitaholic |
Terhitung 18 bulan sudah, saya rajin mengonsumsi
buah dan sayuran. Selain konsumsi asupan kaya serat, diimbangi dengan
memperbanyak aktivitas fisik.
Berat gak menjalaninya ? Berat pastinya.
Bukankah peperangan paling berat, adalah perang untuk
mengalahkan (ego) diri sendiri. Sekuat tenaga, setiap hari saya bertempur
dengan keinginan – keinginan “besar” yang sejak lama digemari.
Dulu, saya terbiasa makan gorengan. Hampir setiap
pagi dan sore, empat atau lima gorengan tandas.
Tak lengkap rasanya, nonton teve atau baca buku, tanpa bersanding bakwan, tahu isi, tempe tepung dan semacamnya.
Tak lengkap rasanya, nonton teve atau baca buku, tanpa bersanding bakwan, tahu isi, tempe tepung dan semacamnya.
Minuman kesukaan saya, adalah teh manis hangat, sesekali
kopi susu. Paling suka es kelapa muda plus syrup vanilanya, atau kadang semangkok
es campur atau bubur kacang ijo plus santan dan lelehan susu kental manis
diatasnya.
Sementara untuk camilan, favorit saya adalah kacang
telor, rengginang, jenang dodol, tape ketan. Untuk kategori cake, saya suka brownis
rasa cokelat atau banana cake—yummy semua.
Setelah memutuskan diet, setengah mati saya merubah kebiasaan. Apakah saya
“putus cinta” dengan semua makanan tersebut? Seratus persen putus sih tidak,
tapi sudah berkurang relatif banyak.
Dalam rentang waktu seminggu, (bisa-bisa) saya
hanya sekali dua kali makan gorengan. Itupun hanya satu dua potekan, sekedar untuk
menghilangkan rasa kepingin. Setelah gorengan dikunyah, terbersit penyesalan—lebay
ya, tapi segera ditebus dengan olah raga.
Kalau minuman manis dari gula, nyaris 90 persen berhasil
saya hindari. Menyiasatinya, mengganti rasa manis gula dengan manis alami
–dari buah.
Misalnya minum kelapa muda tanpa syrup, toh air dari kelapa muda sudah manis alami.
Misalnya minum kelapa muda tanpa syrup, toh air dari kelapa muda sudah manis alami.
Bagaimana dengan camilan, saya menggantinya dengan makanan
yang diolah dengan cara selain digoreng.
Seperti ubi, singkong atau jagung yang diolah dengan cara rebus, selain itu ada dimsum, somay yang diungkep.
Seperti ubi, singkong atau jagung yang diolah dengan cara rebus, selain itu ada dimsum, somay yang diungkep.
Atau kalau mau variasi, makan olahan dengan cara
panggang, bakar atau oven, sangrai begitu seterusnya, asal jangan digoreng
dengan minyak.
Buah dan sayur, sudah pasti rajin dikonsumsi. Apalagi,
buah dan sayur sangat mudah ditemui dan dibeli.
Sunpride brand buah berkualitas, bisa menjadi pilihan, dari sisi harga juga relatif terjangkau.
Sunpride brand buah berkualitas, bisa menjadi pilihan, dari sisi harga juga relatif terjangkau.
Awal mula makan sayur dan buah, memang kepala agak pusing
dan kliyengan. Tapi kalau sudah terbiasa, lama-lama kliyengan dan atau pusing hilang
dengan sendirinya.
Kuncinya hanya satu, konsisten dan komit dengan
pilihan yang telah diambil. Apalagi memilih hidup sehat, keuntungan didapat
untuk dirasakan sendiri.
dokumentasi pribadi |
Bagaimana dampak merubah pola makan dan gaya hidup?
Perubahan drastis saya rasakan. Dari penampilan, dapat
terlihat dari perut bagian depan. Dulu, kalau memakai kaos, sering diledek, “Tas
Pinggangnya dilepas dulu,” hehehe
Sekarang, tidak ada yang meledek seperti itu. Beberapa
saudara atau teman sempat pangling, minta tips memangkas lemak terutama di
bagian perut.
Badan terasa lebih segar, tidak gampang capek dan
tidak mudah masuk angin. Biasanya, saya kalau kecapekan, merembetnya jadi masuk
angin.
Dulu dua tiga minggu sekali kerokan, kini kebiasaan itu sudah lumayan berubah.
Dulu dua tiga minggu sekali kerokan, kini kebiasaan itu sudah lumayan berubah.
Siapapun, sangat bisa menjadi fruitaholic lho.
Syaratnya sangat mudah, cukup rajin mengonsumsi buah setiap hari. Tak ada cara lain membuktikan tulisan saya di atas, kecuali dengan mempraktekkannya.
#BuahPastiSunpride
Syaratnya sangat mudah, cukup rajin mengonsumsi buah setiap hari. Tak ada cara lain membuktikan tulisan saya di atas, kecuali dengan mempraktekkannya.
#BuahPastiSunpride
dokumentasi WAG fruitaholic |
Kegemaran makan dodol, minum teh manis, es kelapa dgn syrup vanilla mirip sekali dgn kegemaranku juga. Saya pun sadar ternyata kurang makan buah, pdhl cemilan dodol bisa saja diganti dgn makan pisang yg manis itu ya
BalasHapusHehehe, konsumsi realfood lebih sehat ya kak
Hapus