Brosur "Bisa Jalan Jalan" dokpri |
Maraknya penggunaan medsos, berdampak pada terjadi pergeseran perilaku
dan kebutuhan. Travelling, kini masuk dalam kategori skala prioritas kebutuhan.
Orang rela menabung, orang rela cuti dan menyiapkan waktu senggang. Semua
dilakukan, hanya agar bisa bepergian.
Akun Instagram saya --saat tulisan ini dibuat, punya pertemanan dia angka
nyaris dua ribu. Ketika saya tengok, nyaris setiap akun ada postingan saat rekreasi.
Foto bersama teman kantor, bersama pasangan dan anak-anak, atau bersama komunitas, dan lain sebagainya.vMenilik latar berfoto, ada yang sedang wisata dalam atau luar negeri. Sekedar piknik di taman kota, atau bepergian ke luar kota.
Foto bersama teman kantor, bersama pasangan dan anak-anak, atau bersama komunitas, dan lain sebagainya.vMenilik latar berfoto, ada yang sedang wisata dalam atau luar negeri. Sekedar piknik di taman kota, atau bepergian ke luar kota.
Bagaimanapun juga, sifat narsis ada dalam diri setiap orang
*SambilNunjukDirisendiri. Hanya, mungkin kadarnya saja yang berbeda-beda. Ukuran
bahagia setiap orang, termasuk cara mengekspresikan, memang tidak sama – so, kalau
nyinyir, kita sendiri yang rugi Hehe.
Pada hari Rabu, pekan kedua bulan Desember 2017, Blogger, ketemu
dengan Sri Asita, owner sekaligus founder “Bisa Jalan Jalan.”
Sekilas, ketika mendengar nama ‘Bisa Jalan Jalan’, langsung terbetik dibenak,
seperti kata ‘liburan’. ‘plesiran’, ‘piknik’, ‘rekreasi’ dan semua yang
berhubungan dengan wisata
Apa sih Bisa Jalan jalan ?
Sebuah biro travel, yang berdiri pertengahan tahun 2016. Mengedapankan
prinsip, meringankan beban konsumen, namun tetap bisa menikmati perjalanan lebih
maksimal.
Sita - nama panggilan sang owner, tidak bisa menutup mata dengan keampuhan
medsos. Beberapa client yang
dihandle, mengetahui “Bisa Jalan Jalan” via medsos.
Untuk alasan tersebut, akhirnya Sita memutuskan untuk bertemu blogger,
yang notabene penggiat media sosial.
Sri Asita, Founder dan Owner Bisa Jalan Jalan, bersua dengan blogger -dokpri |
“Untuk membangun usaha yang
establish, harus bisa masuk ke sosmed,” Tegas Sita,
Bisa Jalan Jalan sendiri, awalnya didirikan oleh empat orang. Sita berlatar
marketing produk perbankan, punya tekad kuat, mencetuskan ide jualan hal yang
disuka --yaitu traveling.
Awalnya, Bisa Jalan Jalan jualan Umroh. Tapi banyak tamu kurang yakin,
terpengaruh pemilihan nama travel “Bisa Jalan Jalan.” (lazimnya travel Umroh, memakai
nama berbau arab)
Akhirnya pecah telor, Bisa jalan Jalan, mendapat customer untuk
perjalanan ke Belitung. Menyusul, ada client berkenan diantarkan untuk
perjalanan ke Jepang. (Khusus LN, konsentrasi Jepang, Eropa dan London).
Jatuh dan bangun dialami Bisa Jalan Jalan, beberapa project di awal, belum
mendapatkan margin (baca untung). Yang didapat, adalah free Jalan jalan saat memandu customer.
Karena beberapa kali, hanya mendapat free jalan jalan. Tiga founder
memutuskan mundur, kembali pada dunia lama, yaitu sebagai pekerja kantoran –namun
tetap support dan menjalin pertemanan dengan baik.
Sita, masih bertahan, sembari meyakinkan diri, bahwa Bisa Jalan Jalan akan
berkembang di kemudian hari.
Dari kejadian ini (hanya dapat free jalan-jalan), justru Sita
menemukan tentang konsep karyawan dan konsep Wirausahawan.
Konsep karyawan, adalah bagaimana
menghabiskan budget sesuai pesediaan anggaran. Kalau konsep wirausahawan,
bagaimana cara negosiasi dengan vendor, agar bisa mendapat harga lebih rendah,
sehingga bisa menyelamatkan budget yang dianggarkan (save budget).
Suasana Sharing bersama Blogger -dokpri |
Apa Beda, Bisa Jalan Jalan dibanding
Travel lain ?
Memberi harga friendly, hal ini konsumen bisa membandingkan sendiri.
Dengan harga yang sama, tapi benefit Bisa Jalan Jalan berbeda – misal menyediakan mobil sendiri, bukan publik transportasi.
Dengan harga yang sama, tapi benefit Bisa Jalan Jalan berbeda – misal menyediakan mobil sendiri, bukan publik transportasi.
Melayani Private trip, minimal berangkat berenam (semakin banyak,
semakin murah).
Bisa Jalan Jalan, menerapkan sharing cost (termasuk subsidi silang),
untuk mendapat harga bersahabat.
Memberi pelayanan nyaman, agar tamu menemukan chemistry bersama guide.
Meski baru seumur Jagung, Bisa Jalan Jalan, telah mendampingi 60 orang ke Jepang – family dan corporate. Melayani perjalanan domestik, seperti tampak di brosur, memberi penawaran Paket Belitung, Jogja dan Lombok. Selain itu, membuka untuk permintaan tujuan kota lainnya.
Saat ini punya pelanggan setia, tiga company relatif sering repeat order. “Sementara, sedikit tidak apa-apa, yang penting rutin” ujar Sita
Kini, Bisa Jalan Jalan, sudah resmi sebagai PT, mengusung tagline “Travel With Heart.” Sita masih membuka pintu lebar, apabila founder lama mau balik lagi.
Bisa Jalan Jalan, ingin lebih dari sekedar jalan-jalan. Maunya, lebih dekat dengan customer, hubungan tidak sekedar bisnis, tapi seperti keluarga.
Pemenang live IG -dokpri |
-0-
Jalan jalan, sebagai sarana meraih kebahagiaan. Mau bukti, ketika saya
stalking (bahasa halus Kepo), ke beberapa kenalan yang juga Travel Blogger.
Sungguh, saya tidak mendapati rona tidak bahagia, ketika mengamati foto
selfie dan atau foto groupfie --saat berwista, diupload di Instagram.
Kebahagiaan, hak setiap orang. Kalau kita ikut bahagia, niscaya suatu saat akan tertular virus bahagia sebenarnya.
Kebahagiaan, hak setiap orang. Kalau kita ikut bahagia, niscaya suatu saat akan tertular virus bahagia sebenarnya.
Travel “Bisa Jalan Jalan”, saya berani rekomendasikan, agar jalan jalan menjadi “Lebih dari Sekedar Jalan Jalan.”
Bisa Jalan Jalan, beralamat di Roxy Square LG Blok B5/ 15 Call 0878 8553 0557. IG @bisajalanjalan
Asyik ya, bisa jalan-jalan. Ahh jadi pingin ke Jepang bareng keluarga tahun depan. Terima kasih infonya, mas Agung.
BalasHapusAmiin
HapusJadi pingin jalan-jalan niiih.
BalasHapusYuk halan halan :)
Hapusjalan-jalan yukkkk
BalasHapusMari mbak :)
Hapusaku mau jalan-jalan,.....ada webnya kah?
BalasHapusBikin sendiri kakak :)
HapusAihhhhh jadi pengen jalan-jalan.
BalasHapusYuk
HapusIni namanya branding ya,bisa jalan jalan. Jadi pengen jalan2 juga hihihj
BalasHapusBetul mbak Brandingnya pinter
HapusBener sih, temen juga gitu, awalnya niatan cuma biar bs jalan2 gratis aja, eh skrg keterusan, dan makin tokcer ;)
BalasHapusDari hoby jadi profesi ya Koh
HapusAku pengen jalan jalan juga bareng keluarga
BalasHapusMangga Ceu :)
HapusWih...keren nih Mas Agung. Bisa dijadikan rekomendasi apalagi ada yang paket Private. Thsnks mas infonya
BalasHapusRecommended banget kak Dennise
HapusSetuju jalan-jalan salah satu sarana menuju kebahagiaan.
BalasHapusSepakat kakak
HapusDuh, pengen deh jalan brg Mas Agung, skrg udah hitzzz... Jarang ketemuuu
BalasHapusDirimu sibuuuk
HapusJalan sore-sore dulu hit banget! eh hehe jalan-jalan itu harus disediakan lho ( diagendakan)
BalasHapusBetul kakak
HapusKapan ya bisa jalan-jalan lagi ???
BalasHapusIya ya :)
HapusNama biro travelnya udah menjual banget itu mas, mudah diingat pula.
BalasHapusiya mbak, unik gt hehee
Hapusnice share ... semoga kita semua bisa jalan jalan ke tempat impian kita yaaak ... aamiin ya robal alamin
BalasHapuswah keren nih Travel, ajak blogger juga untuk sosialisasi...
BalasHapusSemoga tahun 2018 bisa lebih sering piknik dan jalan-jalan bareng keluarga..
BalasHapus