Blogger di pelataran wisma Indocement - dok Dede Aryanto |
Visit ‘Sekolah Magang Indocement’ disingkat SMI, menumbuhkan
perasaan haru campur bahagia. Siswa SMI semula minim keahlian, bisa bangkit dan
percaya diri dengan senyum mengembang. Harapan bertumbuh di kalbu, laksana
benih siap bersemi kelak akan menuai
masa panen.
Anda pasti mengenal nama ‘Semen Tiga Roda’, produk
semen terkemuka, diproduksi PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
Semen Tiga Roda mengedepankan kualitas terbaik,
didukung inovasi berbaur dengan alam, guna memenuhi kebutuhan pembangunan dalam
dan luar negeri.
Pabrik pertama Semen Tiga Roda berdiri tahun 1975, terus menambah jumlah pabrik hingga Tigabelas. Sebagian besar pabrik berada di Pulau Jawa, yaitu 10 di Citeureup Bogor, sekaligus sebagai pabrik semen terintregrasi dan terbesar di dunia.
Tiga pabrik Indocement lainnya, masing-masing dua ada di
Palimanan Cirebon Jawa Barat, dan satu di Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan.
-o-
Hari kalender terakhir bulan Oktober, blogger
berkesempatan mengikuti acara ‘Visit Plant PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk’ komplek Pabrik Citeureup.
Meeting point keberangkatan di Loby Wisma Indocement
Jakarta, sangat mudah dijangkau dengan transportasi publik. Langit Ibukota sangat
bersahabat, lalu lintas menuju lokasi terbilang lancar. Bayangkan, hanya butuh
watu tempuh 45 menit saja, bus yang membawa blogger sampai di tempat acara.
Sekolah Magang Indocement (SMI), adalah wujud dari program
Corporate Social Responsibility atau CSR dari Semen Tiga Roda, khususnya untuk
pilar bidang pendidikan.
Bertujuan memberi pelatihan ketrampilan praktis, bagi
masyarakat desa binaan, sehingga berkemampuan untuk meningkatkan kesejahteraan
mereka, baik sebagai UMKM maupun pegawai di beberapa perusahaan.
SMI memfasilitasi masyarakat di desa binaan,
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa SMI. Ketika blogger bersua dengan
siswa SMI, sebagian besar berasal dari desa binaan.
Program pelatihan SMI mencakup ;
- Menjahit ; 1.201 siswa
- Otomotif ; 358 Siswa
- Mengelas ; 410 Siswa
- Sekolah Mengemudi ; 119 Siswa
- Tukang Bangunan ; 163 Siswa
- Aneka Tehnik ; 770 Siwa (montir, Elektronik listrik)
Dalam acara Blogger Visit SMI, Ibu Dany Handajani, selaku Corporate HR Division Manager, PT. Indocement
Tunggal Perkasa Tbk, hadir menyampaikan pemaparan , “ Mulai Sekolah Magang Indocement didirikan, sudah menjaring ratusan
orang pada setiap kelas. Kelas menjahit paling banyak dimintai , karena selesai
pelatihan langsung mendapatkan pekerjaan, indocement bekerjasama dengan perusahaan
garmen, selesai pelatihan langsung siap merekrut siswa SMI.”
Ibu Dany Handajani, Corporate HR Division Manager, PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, |
Untuk mendaftar sebagai siswa SMI, tidak ada
persyaratan khusus atau terpaku pada kualifikasi pendidikan. Seperti siswa di
kelas Garment atau tukang bangunan, mereka kebanyakan lulusan SD atau SMP.
Siswa SMI tidak dipungut bayaran (alias gratis) , bahkan
pihak Indocement menyediakan transport, snack dan seragam. Dibimbing tenaga pengajar
kredibel dan bersertifikat, di akhir pelatihan, siswa mendapat sertifikat
setara Balai Latihan Kerja dari Kemenaker.
Ada testimoni mengharukan, dari Pak Abdul Azis eks siswa SMI. Semula Pak Azis bekerja serabutan sekadarnya, karena minim keahlian diupah rendah.
Setelah mengikuti pelatihan SMI, kemudian mendapatkan sertifikat dari Indocement, langkah pria bersahaja ini semakin mulus. Sertifikat SMI diakui berbagai pihak, membawanya mendapat job di Perumahan Mutiara Estate Sentul.
“Dulu susah
dapat kerjaan, setelah ikut SMI ibarat kata, krang kring krang kring terus,”
ujarnya sambil senyu dengan air muka bahagia.
Pak Abdul Azis (paling kiri) -dokpri |
-0-
Langkah blogger sampai di Basecamp Indocement, lokasi
yang biasa digunakan untuk training leadership karyawan baru dan Sekolah Magang
Indocement.
Kebetulan kami masuk di kelas tukang bangunan, rupanya siswa bersiap-siap untuk menerima Sertifikat SMI. Pada ruangan inilah, siswa diberi materi pelatihan dasar, konstruksi bangunan, materi menghitung material kebutuhan bangunan.
Masih ada materi lainnya, seperti teori membaca gambar konstruksi, membaca gambar dimensi dan bentuk, kemudian bagaimana mewujudkan dalam aplikasi sesungguhnya.
“Sebelum materi
ada pre test, untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa. Setelah pemberian
materi, ada test lagi apakah ada penambahan pengetahuan. Teori diberikan selama
beberapa jam, kemudian praktek lapangan,” jelas Pak Derry, selaku trainer di
kelas tukang bangunan SMI.
Ibu Dany Handajani, Corporate HR Division Manager, PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, menyerahkan sertifikat kepada siswa SMI yang sudah lulus -dokpri |
Setelah selesai di SMI, siswa bisa langsung mempraktekkan
ilmunya di masyarakat. Lepas pelatihan di SMI, setidaknya meningkatkan rasa
percaya diri dan personal branding.
-0o0-
Gemari atau Gerakan Masyarakat Mandiri, aktif sejak tahun 2009 di atas lahan seluas 1.200 m2. Seusai dari Basecamp, Blogger melanjutkan perjalanan ke lokasi Gemari, menyaksikan secara langsung beberapa kegiatan produktif.
Gemari
bergerak di bidang ;
- Pelatihan Bengkel Sepeda Motor
- Inkubator Plasma bengkel Sepeda Motor
- Pelaihan dan usaha kerajinan tangan (handycraft)
- Pelatihan dan pengembangan serta usaha ikan hias.
Dari empat bidang usaha tersebut, Gemari mampu meraup
omset rata-rata Rp.16 juta per bulan. Melibatkan 3 warga desa mitra Gemari – Desa Lulut, Desa Banjarjati - , serta 1 orang kepala instruktur sertifikasi
nasional berasal dari Bogor.
Bengkel Sepeda Motor -dokpri |
Blogger menyaksikan, bagaimana kesibukan di bengkel
motor. Sebuah inovasi motor ijeksi diterapkan, mengechek mesin dengan dukungan
perangkat komputer. Ternyata inovasi ini, bisa membuat pembersihan injeski
lebih ekonomis.
Bengkel motor Gemari, telah meraih penghargaan
bergengsi. Seperti Juara satu lomba instruktur Otomotif, dalam event Apresiasi PTK PAUDNI 2014. Juara satu Instruktur Kursus Otomotif,
diadakan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Dirjen PAUD, Nonformal dan Informal,
Direktorat Pembinaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan PAUD, Nonformal dan
Informal.
Beberapa eks montir Bengkel Gemari, kini sudah berani membuka bengkel sendiri di desa asal. Dari Indocement membekali kunci-kunci, beberapa peralatan bisa diganti modifikasi sendiri secara sederhana—wah keren.
Beralih ke bengkel handycraft, tampak tukang sedang mengerjakan miniatur pesawat. Siapa sangka, semua bahan kayu digunakan adalah kayu limbah dari perusahaan sekitar. Sehingga tidak perlu keluar biaya besar, terutama dalam hal pengadaan material dasar handycraft.
Souvenir miniatur pesawat produksi Gemari, dipatok pada kisaran harga 50 ribu sampai 300 ribu. Sementara untuk pemasaran, minitaru pesawat sudah menembus pasar ekspor Abu Dhabi. Dari miniatur pesawat ukuran 3 cm dampai 3 meter, bahkan beberapa waktu lalu, mengerjakan pesanan untuk launching sebuah penerbangan di Swiss.
Pembuatan Handycraft -dokpri |
Ikan Hias Sumber Rizky Gemari -dokpri |
Satu lagi ada “Budidaya ikan Hias - Sumber Rizky - Gemari”,
terdapat 50 aquarium dengan kapasitas 1000 ikan per aquarium. Jenis ikan yang
dikembangbiakkan adalah neon tetra, dengan ekspor sampai ke Amerika dan Mexico.
Bibit ikan neon tetra, ada yang dibeli atau diternak. Dalam satu bulan panen, satu setengah bulan habis dijual. Per bulan bisa panen minimal 2000 ekor, ikan dengan ukuran M seharga Rp.300/ ekor.
Ikan neon tirta bukan untuk konsumsi, tapi untuk
kosmentik diekspor perbulan bisa dua atau tiga kali diirkirm per bulan minimal dua
ribu ekor.
GEMARI- dokpri |
-0-
Sepanjang perjalanan pulang, sudut pandang saya
sedikit berubah. Betapa kemanfaatan, bisa dilakukan siapapun dalam skala kecil
tentunya. Bagi seorang bloger, menyampaikan kabar baik dan ispiratif, tak
ubahnya seperti menebar kemanfaatan.
Apalagi dalam skala raksasa sebuah perusahaan, pastilah kemanfaatan disebar berdampak luar biasa. PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, sebuah korporasi besar yang telah menebarkan kemanfaatan bagi masyarakat sekitarnya.
Kunjungan hari ini, baru satu pilar dari 5 pilar program CSR PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Smoga suatu saat, bisa menyaksikan 4 pilar CSR lainnya. Jujur, saya ikut bahagia, ketika melihat wajah bahagia para siswa SMI.
Pic by Harris Maulana |
Aku baru tau ada SMI ....Saluttt dan keren banget sama programnya.
BalasHapusSMI emang keren ya kak
BalasHapus